Rice straw is one of very abundant waste of agricultural and has not utilized maximally. This waste contain cellulose and potential in the manufacture of cellulase enzymes. Research on the production of cellulase enzyme from lignocellulose has been done a lot of enzyme activity is still low. This research using cellulose is 71.95% and conducted with 6 stages. First, the preparation of raw material. Second, the decrease of lignin content with alkali pretreatment. Third, the breeding of fungi Aspergillus niger ITBCC L74 . Fourth, incubation in the inoculum. Fifth, the production of cellulase enzyme by solid fermentation method. Finally, the analysis includes protein content, enzyme activity, enzyme characterization and kinetics of enzymatic reactions. The highest enzyme activity of this study is 3.12 U/ml and protein content is 0.34 mg/ml with fermentation time is 4 day and water content is 75%. In enzyme characterization obtained optimum pH and temperature are 4 and 60 0 C, respectively. And obtained paramatic kinetic are V max and K m for 40, 50, 60 and 70 0 C temperature are V max : 6.42; 4.7; 5.82 and 4.46 U/ml and K m : 1.32; 0.38; 0.32; and 0.12%, respectively.MATEC Web of Conferences 156, 01010 (2018)
Solid State Fermentation (SSF) atau fermentasi padat dianggap sebagai metode fermentasi yang paling menguntungkan dari pada Submerged Fermentation (SmF) atau fermentasi terendam. Hal ini dikarenakan bahwa metode fermentasi padat (SS) lebih ramah lingkungan, produktivitas fermentasi yang lebih tinggi, konsentrasi produk dan stabilitas yang lebih tinggi, penekanan katabolik yang lebih rendah, penanaman mikroorganisme khusus untuk substrat yang tidak larut dan juga aktifitas sterilitas yang lebih rendah karena aktivitas air yang digunakan sangat rendah. Bacillus sp dapat digunakan untuk produksi enzim. Makalah ini mengulas aplikasi fermentasi padat (SSF) untuk produksi enzim yaitu amilase, esterase, xilanase, pektinase dan likenase oleh Bacillus sp. Dalam produksi enzim yang menggunakan Bacillus sp adalah Bacillus cereus yang menghasilkan enzim amilase, Bacillus sp. JB-99 yang menghasilkan enzim xilanase, Bacillus licheniformis yang menghasilkan enzim likenase, Bacillus altitudinis AP-MSU yang menghasilkan enzim esterase, Bacillus sp. DT7 menghasilkan enzim pektinase, dan banyak Bacillus sp dengan proses fermentasi padat yang menghasilkan enzim.
Bioethanol is one of the most promising and eco-friendly alternatives to fossil fuels, which is produced from renewable sources. Bioethanol can be produced from different kinds of raw materials. Conventional crops such as corn and sugarcane are unable to meet the global demand of bioethanol production due to their primary value of food and feed. Agricultural wastes are cost effective, renewable and abundant. To do this, very high gravity (VHG) fermentation which involves use of medium containing high sugar concentration(>250g/L) must be implemented to achieve high ethanol concentration. However, VHG fermentation leads to significant stress for Saccharomyces cerevisiae due to osmotic pressure at the beginning of the fermentation and high ethanol content at the end. At this review, rice straw is the most abundant waste compared to the other major wastes and potentially produce 205 billion liters bioethanol per year, which is the highest among these four mentioned agricultural wastes.
Batubara merupakan salah satu komoditi sumber daya alam yang dihasilkan dari aktivitas pertambangan di indonesia dan merupakan bahan tambang strategis dalam penyediaan sumber energi. Untuk wilayah Banten batubara banyak ditemukan di daerah Banten Selatan tepatnya di daerah Bayah. Gasifikasi merupakan solusi untuk pemanfaatan batubara. Gasifikasi batubara adalah proses konversi batubara berwujud padat menjadi campuran gas. Reaksi utama yang terjadi adalah reaksi water gas, boundouard dan water gas-shift. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Air Fuel Ratio (AFR) gasifikasi pada proses gasifikasi batubara Alam Bayah Banten yang menghasilkan gas sintesis dengan Rasio H2/CO ≈ 2. Parameter yang diukur adalah komposisi gas H2 dan CO dengan menggunakan Gas Chromatography. Proses gasifikasi dilakukan dengan reaktor fixed bed tipe updraft menggunakan medium steam pada ukuran batubara 14 mesh sebanyak 300 gram dengan variasi AFR 1,5, 2 dan 2,5 pada temperatur 800oC. Energi aktivasi reaksi gasifikasi dapat diturunkan dengan menggunakan katalis Ca(OH)2 sebanyak 3% dari massa batubara. Dari hasil penelitian diperoleh komposisi gas syngas rasio H2/CO terbaik pada nilai AFR 1,5 temperatur 800oC menggunakan katalis Ca(OH)2 yaitu 1,98 dengan komposisi gas H2 33,8% dan gas CO 17,1%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.