ABSTRAK Indikator keteraturan pemeriksaan kehamilan menggambarkan kualitas pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pada tahun 2019 di Puskesmas Kalitidu cakupan Kunjungan Kehamilan (K4) di Puskesmas Kalitidu belum mencapai target 100% yaitu tercapai 91%. Komplikasi kehamilan targetnya 15-20%, tercapai 40.96% dan komplikasi persalinan 44,17%. Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 8,13/1000 KH. Sedangkan Bidan di wilayah Puskesmas Kalitidu yang belum mengikuti pelatihan KIP/K sebesar 20 orang (90,91%) dari 22 bidan.Tujuan umum untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Bidan melalui pelatihan bidan tentang Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) dalam upaya peningkatan kualitas ANC. Pelatihan ini dilaksanakan selama tiga hari di Puskesmas Kalitidu, diikuti 22 bidan dengan metode ceramah tanya jawab,demonstrasi dan praktik KIP/K. Hasil kegiatan adalah peningkatan kualitas Bidan dalam KIP/K yaitu peningkatan pengetahuan dengan nilai rata-rata post tes 94,55 %, keterampilan KIP/K nilai rata-rata 82,50%, terbentuknya Komitmen Bersama Bidan dalam mendukung mensukseskan kegiatan Bidan tentang KIP&K dalam upaya peningkatan kualitas ANC. Luarannya peningkatan kualitas Bidan, HKI, Modul dan jurnal. Saran: sosialisasi KIP/K pada Bidan yang belum mengikuti pelatihan dan 7 hak ibu hamil pada pelayanan ANC serta menerapkannya dalam pelayanan ANC. Kata kunci: Bidan, KIP/K, Pengabmas, pelatihan. ABSTRACT The indicators of regularity for antenatal care describe the quality of services for the Maternal and Child Health Program (MCH). In 2019 at the Kalitidu Health Center cThe coverage of Pregnancy Visits (K4) at the Kalitidu Health Center has not reached the 100% target, which is 91%. The target for pregnancy complications is 15-20%, achieved 40.96% and delivery complications 44.17%. The Infant Mortality Rate (IMR) is 8.13/1000 KH. Meanwhile, 20 midwives in the Kalitidu Community Health Center have not attended KIP/K training (90.91%) out of 22 midwives. ANC quality. This training was held for three days at the Kalitidu Health Center, attended by 22 midwives with a question and answer lecture method, demonstration, and KIP/K practice. The result of the activity is an increase in the quality of Midwives in KIP/K, namely an increase in knowledge with an average post-test score of 94.55%, KIP/K skills an average score of 82.50%, the formation of a Joint Commitment of Midwives in supporting the success of Midwives' activities on KIP&K in an effort to improve the quality of ANC. The output is improving the quality of midwives, HKI, modules, and journals. Suggestion: socialization of KIP/K to midwives who have not attended training and 7 rights of pregnant women in ANC services and apply them in ANC services. Keywords: Midwife, KIP/K, Community Service, training.
ABSTRAK Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, berkaitan dengan medis dan non medis, karena itu dilakukan upaya intervensi dengan pelaksanaan Antenatal Care (ANC) terpadu yang diharapkan akan mempunyai dampak nyata dalam waktu relatif pendek untuk penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator keteraturan pemeriksaan kehamilan menggambarkan kualitas pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pada tahun 2020 AKI 3/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) 6,28/1000 KH. Cakupan Kunjungan Kehamilan (K4) di Puskesmas Tanah Kali Kedinding belum mencapai target 100% yaitu tercapai 94%. Komplikasi kehamilan targetnya 15-20%, tercapai 39,15% dan komplikasi persalinan 44,17%. Sedangkan penjaringan kehamilan resiko tinggi oleh masyarakat tercapai 8,91% dari target 10% dan kader yang belum mengikuti pelatihan 30 orang (12,34%).Tujuan umum untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader melalui pelatihan Kader tentang penjaringan kehamilan resiko tinggi dalam upaya peningkatan kualitas ANC. Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari di Balai RW 4 Tanah Kali Kedinding, diikuti 30 Kader dengan metode ceramah tanya jawab,demonstrasi dan praktik penjaringan kehamilan resiko tinggi dengan Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR). Hasil kegiatan adalah peningkatan kualitas Kader yaitu peningkatan pengetahuan dengan nilai rata-rata post tes 93,33%, keterampilan dengan nilai rata-rata 82,50%, terbentuknya Komitmen Bersama Kader dalam mendukung mensukseskan kegiatan penjaringan kehamilan resiko tinggi dalam upaya peningkatan kualitas ANC. Luarannya peningkatan kualitas Kader, HKI, Modul dan jurnal. Saran: sosialisasi penjaringan kehamilan resiko tinggi pada Kader yang belum mengikuti pelatihan serta menerapkannya pada lingkungan sekitar terhadap ibu hamil. Kata kunci: Kader, Penjaringan Kehamilan Resiko Tinggi, pelatihan. ABSTRACT The problem of maternal mortality is a complex problem, related to medical and non-medical, therefore intervention efforts are made with the implementation of integrated Antenatal Care (ANC) which is expected to have a real impact in a relatively short time to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR). The indicators of regularity for antenatal care describe the quality of services for the Maternal and Child Health Program (MCH). In 2020 the MMR is 3/100,000 KH and the Infant Mortality Rate (IMR) is 6.28/1000 Life Birth (LB). The coverage of Pregnancy Visits (K4) at the Tanah Kali Kewall Health Center has not yet reached the 100% target, which is 94%. The target for pregnancy complications is 15-20%, 39.15% is achieved and delivery complications are 44.17%. While screening for high-risk pregnancies by the community was 8.91% of the 10% target and 30 people (12.34%). The general objective is to increase the knowledge and skills of Cadres through Cadre training on screening for high-risk pregnancies in an effort to improve the quality of ANC. The training was held for three days at Citizen’s Council 4 Tanah Kali Kewall, followed by 30 Cadres with a question and answer lecture method, demonstration and practice of screening high-risk pregnancies with the Poedji Rochjati Score Card (KSPR). The results of the activity are an increase in the quality of cadres, namely an increase in knowledge with an average post-test score of 93.33%, skills with an average score of 82.50%, the formation of a Joint Cadre Commitment to support the success of high-risk pregnancy screening activities in an effort to improve the quality of ANC. The output is improving the quality of Cadres, Intellectual Property Rights, Modules and journals. Suggestion: socialization of high-risk pregnancy screening for cadres who have not attended training and apply it to the surrounding environment for pregnant women. Keywords : Cadres, High Risk Pregnancy Screening, training.
Stunting is a thrive failure condition of under five children due to chronic malnutrition problem, especially in 1000 Days of Life (HPK). The condition of failure to thrive in children under five is caused by a lack of nutritional intake in a long time and the occurrence of repeated infections. In Indonesia, stunting is a serious problem and also the main nutritional problem that Indonesia is facing (Situation of Short Toddlers (Stunting) in Indonesia, 2018). If this problem is chronic, it will affect cognitive function, namely a low level of intelligence, and have an impact on the quality of human resources. Bangkalan Regency data in 2021 based on weighing month data in August 2021 the number of stunting was 2,287 people (4.9% prevalence) while SSGI data (Indonesian Nutritional Status Survey) stunting prevalence was 38.9% while East Java was 23.5%. Analyze the 1000 HPK Program (First Day of Life) Towards An Effort to Reduce Stunting at The Bangkalan District Health Center. This research method uses qualitative research with a phenomenological approach because This study aims to analyze 1000 HPK Program (First Day of Life) Towards an Effort to Reduce Stunting. Data collection was conducted using in-depth interviews with 10 informants divided into 5 coordinator midwives and 5 nutrition practitioners are worked at Bangkalan District Health Center and do FGD analysis for 5 Heads of Public Health Center and 2 Section Heads of Bangkalan District Public Health Office (Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan). The researcher found that there are Policies or regulations regarding The 1000 HPK Program and The Office of Population Control and Family Planning (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana-DPPKB) as the policyholder. The source of funds from operational Public Health Center funds was allocated to undernourished, malnourished toddlers, and pregnant women with Chronic Energy Deficiency. The obstacle that occurred was from the health personnel ratio had not been able optimally to provide the effort to reduce stunting at The Bangkalan District Health Center. The resulting Survey by FGD analysis was there is The 1000 HPK Program to Reduce Stunting at The Bangkalan District Health Center and The Office of Population Control and Family Planning (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana-DPPKB) as the policyholder. Keywords: The 1000 HPK Program (First Day Of Life), Stunting Reduction ABSTRAK Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK.Di Indonesia, stunting merupakan masalah serius dan juga merupakan masalah gizi utama yang sedang dihadapi (Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, 2018). Bila masalah ini bersifat kronis, maka akan memengaruhi fungsi kognitif yakni tingkat kecerdasan yang rendah dan berdampak pada kualitas sumberdaya manusia. Data Kabupaten bangkalan pada tahun 2021 berdasarkan data bulan timbang bulan agustus 2021 jumlah stunting sebanyak 2.287 orang (prevalensi 4,9%) sedangkan data SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) prevalensi stunting sebesar 38,9% sedangkan Jawa Timur 23,5%. Menganalisis Program 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) Terhadap Upaya Penurunan Stunting di Puskesmas Wilayah Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi karena penelitian ini bertujuan untuk menangalisa kebijakan program 1000 HPK dalam upaya penurunan stunting. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara langsung secara mendalam kepada 10 orang informan yang terdiri dari lima bidan koordinator dan lima pelaksanan gizi di lima puskesmas di wilayah Kabupaten Bangkalan serta melakukan analisis FGD dengan lima kepala puskesmas dan dua orang kasi dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan. Bahwa ada Kebijakan atau Peraturan tentang program 1000 HPK dan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB sebagai pemegang kebijakan. Sumber dana berasal dari Dana operasional Puskesmas dan dialokasikan kepada Balita gizi kurang, gizi buruk dan Ibu hamil dengan KEK. Hambatan yang terjadi adalah rasio tenaga dan masyarakat tidak sesuai sehingga belum bisa memberikan pelayanan secara optimal dalam upaya penurunan stunting di puskesmas wilayah Kabupaten Bangkalan. Berdasarkan hasil wawancara dan analisis FGD diperoleh hasil bahwa ada program 1000 HPK, dalam upaya penurunan stunting di puskesmas wilayah Kabupaten Bangkalan. Dinas Pengendalian Penduduk dan KB sebagai pemegang kebijakan. Kata Kunci: 1000 HPK ( Hari Pertama Kehidupan), Penurunan Stunting
Kurangnya pengetahuan wanita usia subur (WUS) mengenai kanker serviks dan keengganan untuk melakukan deteksi dini menyebabkan perawatan medis sudah berada dalam kondisi parah dan sulit disembuhkan. Akses informasi merupakan faktor pemungkin yang menyebabkan kurangnya pengetahuan sehingga tidak melakukan deteksi dini kanker serviks. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengetahuan WUS dan akses informasi tentang deteksi dini kanker serviks dengan perilaku pemeriksaan IVA di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Populasinya adalah seluruh WUS di wilayah kerja Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo tahun 2021 sebanyak 4.522 orang dengan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 82 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji Coefisient Contingency. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan IVA memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan nilai p value = 0,000 (nilai p <0,05), dan akses informasi juga berhubungan dengan perilaku pemeriksaan IVA nilai-p 0,000. Kesimpulannya ada hubungan pengetahuan WUS dan akses informasi tentang deteksi dini kanker serviks dengan perilaku pemeriksaan IVA.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.