Abstracts:The application of inorganic fertilizers continuously can result in hardening of soil, narrowing of soil pores, thus the roots will have difficulty in penetrating soil. Biological properties of soil that decreases could lead to disruption of microorganism activity, so that the decomposition of organic matter of soil become obstructedand soil fertility decline. Therefore, it is advisable to use an alternative to application of microbes, i.e. Rhizobium and effective microorganisms 4 (EM4) that will enhance the availability of nutrients for plants. This study was aimed to determine the effect of inoculation and time of application of the microbes on the growth and yield of soybean. The experiment was conducted in the greenhouse located 500 m above sea level. The design used for the experiment was a completely randomized design with three replications. Observations of non-destructive and destructive data were analyzed by analysis of variance (F test) at 5% level and continued with LSD at 5% level. The results showed significant effect treatments applied on the growth and yield components. Treatment i6 (EM4 applied at 1 week after planting) was the best treatment, as shown by the increased number of pods by 95.94%, dry weight of pods by 38.25%, total dry matter, seed by 24.61%, and 68.40% weight of 100 seeds.
Ibu-ibu yang tinggal di wilayah RW VI sebagian tidak bekerja sehingga masih memiliki waktu untuk melakukan kegiatan produktif, dengan cara melakukan budidaya sayur organik. Metode yang dilakukan dengan melatih dan praktek cara mengelola sampah organik menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam sayuran. Sempitnya lahan bertanam diatasi dengan sistem tanam vertikultur. Data yang diperoleh bahwa kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai cukup tinggi yaitu sebesar 100 %, warga yang membuang sampah di pekarangan sendiri hanya 10%, karena ada petugas sampah yang selalu mengambil sampah. Dari hasil pengamatan di lapang bahwa ibu-ibu sudah melakukan pemilahan sampah mulai dari dapur, dengan memilih sampah anorganik yang dijual ke tukang rombeng, sebesar 75 %. Ibu-ibu yang melakukan pemilahan sampah organik dan memanfaatkan sebagai bahan kompos masih cukup rendah, yaitu sebesar 35 %. Oleh karena itu tim terfokus melakukan penyuluhan terkait pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai bahan baku kompos yang dapat dipergunakan sebagai media tumbuh bagi kebun sayur vertikultur. Kegiatan penyuluhan dilakukan 2 kali yakni pemberian materi dan praktek. Materi utama yang diberikan adalah pemanfataan sampah organik sebagai kompos dan praktek budidaya sayuran secara vertikultur.
Sweet potatoes are an alternative source of carbohydrates that have high nutritional content. Development of sweet potato cultivation methods needs to be done to overcome the decrease of productive agricultural land due to land conversion. This study aimed to test the effect of differences in the composition of the growing media on the growth, yield, and quality of sweet potato. This study was a pot experiment using a Randomized Block Design (RBD) with 7 treatments and 5 replications. The types of treatments tested were P0: 100% soil + inorganic fertilizer; P1: 50% soil + 50% cow manure; P2: soil 50% + vermicompost 50%; P3: soil 50% + biochar rice husk 25%, cow manure 25%, P4: soil 50% + biochar rice husk 25% + vermicompost 25%, P5: soil 50% + cocopeat 25% + cow manure 25%, P6: soil 50% + cocopeat 25% + vermicompost 25%. The research results showed that the composition of the growing medium significantly affected plant growth and yield. The results of the statistical analysis showed that the treatments of P4 and P6 gave the highest growth, while the high yield of fresh weight of tubers per pot were found in the treatments P1, P2, P3, and P4 by 165.59 g, 143.38 g, 171.56 g, and 144.80 g, respectively. The highest number of tubers was found in treatment P6 by 7.66 tubers. The highest yield of dry matter was also found in treatments P1, P2, P3, and P4 by 59.91 g, 51.73 g, 59.02 g, and 48.59 g, respectively. Based on the research results, it can be recommended that the cultivation of sweet potato plants in pots can be carried out using porous growing media in a container that is sufficient and available balanced nutrients for the development of plant tubers.Keywords: Vermicompost, composition of growing media, Sweet Potatoes, Yield, Quality
Pekarangan di wilayah RW VI Kelurahan Jatimulyo Malang belum banyak yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman secara produktif dan ekonomis. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu rumah tangga dalam budidaya sayuran organik sehingga meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Metode yang digunakan Program pengabdian masyarakat ini meliputi tahap pengenalan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi program. Hasil kegiatan pelatihan urban farming di wilayah RW VI Kelurahan Jatimulyo Malang mendapatkan respon yang positif dan atusias dari masyarakat sekitar. Seluruh peserta merasakan banyak manfaat dari kesehatan, psikis serta ekonomi dan mengatakan bahwa bertanam sayur itu mudah, bertanam sayur itu menyenangkan, bertanam sayur itu menyehatkan, bertanam sayur itu bisa mengurangi biaya belanja sayur serta wilayah RW VI Kelurahan Jatimulyo Malang lebih asri dari sebelumnya.
Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang banyak digunakan sebagai olahan makanan, permintaan jamur merang terus meningkat menyebabkan nilai ekonominya juga terus meningkat. Selama ini budidaya jamur merang membutuhkan tempat yang luas sehingga perlu dilakukan terobosan inovasi budidaya dengan sistem nampan. Kandungan mineral limbah media jamur kayu yang tersisa dapat digunakan sebagai campuran media tumbuh jamur merang. Pembuatan bibit metode tanam eksplan langsung baru sebatas bibit jamur kayu dan belum pernah digunakan pada jamur merang maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi jamur merang serta mengetahui analisis nilai usaha tani. Rancangan yang digunakan RAL faktorial dua faktor, faktor pertama yaitu penambahan substrat afkir jamur kayu dan faktor kedua adalah metode pembuatan bibit yang berbeda. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan secara umum tidak banyak terjadi interaksi antar perlakuan, namun secara terpisah perlakuan metode pembuatan bibit yang berbeda memiliki masa pertumbuhan yang berbeda, pada metode bibit TEL (tanam eksplan lagsung) memiliki periode masa panen total selama 20 hari dan metode BMM (biakan murni mieselum) 24 hari. Hasil analisis usaha tani penggunaan limbah jamur 40% memiliki nilai usaha tani paling tinggi dalam 11 periode tanam. Kata Kunci : Jamur Merang, Limbah Baglog Afkir, Sistem Nampan Bersusun.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.