Menjadi seorang guru merupakan suatu tindakan yang mengharuskan seseorang perlu memiliki pemahaman yang baik akan dirinya, peserta didiknya, dan materi yang akan disampaikan. Potensial pemahaman konten geometri oleh seorang guru dapat mejadikannya memiliki kualitas mutu yang baik dan profesional pada materi tersebut. Namun bagaimana jika guru tidak memiliki pemahaman yang matang dan baik terkait konten geometri. Bagaimana dengan pengajarannya kepada peserta didiknya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman guru terkait konten geometri dalam implementasinya. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dan hanya difokuskan untuk memperoleh informasi tentang pemahaman guru terkait konten geometri, yang selanjutnya dilakukan analisis. Subjek ataupun responden adalah tiga guru matematika sekolah menengah di Lisabata Timur, Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian dilakukan melalaui tahapan observasi pembelajaran, pengisian angket pemahaman, tes pemahaman, dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa perencanaan pembelajaran yang tuliskan oleh guru dapat dikatakan baik dan mengikuti kebijakan K-13, namun pada pelaksanaan tidak sesuai dengan rencana tersebut. Sedangkan pada tes pemahaman terkait konten geometri, masih terdapat guru/responden yang keliru dalam menyelesaikan tes. Namun, terdapat satu responden yaitu responden 2 yang mana responden tersebut lebih memahami dengan baik terkait konten geometri dari pada dua responden lainnya. Meskipun terdapat responden yang telah baik dalam perencanaan pembelajaran dan pemahamannya terkait konten geometri, namun masih memerlukan usaha lanjut olehnya untuk menjadikan pembelajarannya lebih baik. Kata kunci :Pemahaman guru terkait konten geometri; Pemahaman dan implementasi.
Siswa mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita yaitu kendala dalam menghitung operasi aljabar pada materi bangun datar. Oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran yang memungkinkan terciptanya suasana belajar dan mengenal faktor-faktor yang menjadi penyebab dalam menyelesaikan soal cerita. Prosedur Newman Error Analysis (NEA) merupakan suatu metode pembelajaran yang mempunyai lima tahapan dalam menganalisis kesalahan dan faktor yang disebabkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan Newman Error Analysis (NEA) siswa kelas VII SMP Yos Soedarso Masohi. Dengan demikian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan langkah-langkah reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini berjumlah 23 siswa dari kelas VII SMP Yos Soedarso Masohi tetapi yang dianalisis hanya 5 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah tes dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 15 orang mempunyai dalam kategori sedang, 7 orang termasuk dalam kategori tinggi, 1 orang berada pada kategori rendah dalam menyelesaikan soal cerita pada materi bangun datar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.