Turnover intention merupakan keinginan karyawan untuk berhenti dari pekerjaannya yang bertujuan mendapatkan pekerjaan lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh job insecurity, stres kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT. Malidas Sterilisasi di Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sampel yang diambil sebanyak 66 karyawan dengan teknik pengambilan sampel yaitu proportional random sampling. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala likert. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa job insecurity berpengaruh signifikan dan positif terhadap stres kerja. Job insecurity berpengaruh signifikan dan positif terhadap turnover intention karyawan. Stres kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap turnover intention karyawan. PT. Malidas Sterilindo diharapkan dapat memberikan rasa aman terhadap karyawan dengan memberikan kepastian pekerjaan seperti kepastian pola karir, serta deskripsi pekerjaan yang jelas. Sehingga karyawan tidak merasa stres saat bekerja dan tidak memiliki keinginan untuk berpindah ke perusahaan lain atau bahkan mencari pekerjaan lain.
<p>Sopan santun dan disiplin adalah bagian dari karakter yang harus di bangun sejak dini bagi semua orang. Namun kenyataanya masih banyak siswa PAUD TKIT Alfurqon Maospati Magetan yang belum mengenal dan bersikap sopan santun dan belum disiplin. Untuk itu perlu dilaksanakan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peningkatan sopan santun dan kedisiplinan peserta didik PAUD TKIT Alfurqon dengan tembang dolanan. Penelitian tindakan kelas ini mulan bulan November 2019 sampai Januari 2020 sebanyak 2 (dua) siklus. Pengambilan datanya dengan observasi dan studi dokumen dan analisis datanya dengan kualitatif Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian menunjukkan sopan santun dan kedisiplinan peserta didik PAUD TKIT Alfurqon dapat ditingikan melalui tempang dolanan. Pada siklus 1 sopan satun dan kedisiplinan peserta didik naik menjadi 61 % .dan pada siklus 2 sopan santun naik menjadi 88% dan Capaian pada siklus ke-2 sudah melebihi target yang ditetapkan atau sudah sesuai dengan harapan yaitu siswa yang mencapai 85%.</p>
Di Desa Pengulu, masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang mengelola dan mengembangkan usaha sendiri. Akibatnya, masyarakat tidak mampu meningkatkan perekonomian keluarga sebagai sektor tambahan untuk kebutuhan pokok. Kesempatan ini dimanfaatkan tim PPM untuk mensosialisasikan kerajinan dengan memanfaatkan barang bekas. Kerajinan adalah kegiatan yang melibatkan penciptaan barang dengan menggunakan keterampilan tangan manusia. Keterampilan craftmanship dapat digunakan untuk membuat dekorasi atau barang seni yang selain memiliki nilai seni, juga memiliki nilai jual yang relatif tinggi. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengedukasi masyarakat tentang cara menggunakan barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi dan dapat disulap menjadi barang yang bernilai seni. Metode pelaksanaannya dilakukan melalui sosialisasi dan demonstrasi cara membuat bunga dan vas bunga. Kegiatan ini diikuti 64 peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, PKK, Krangtaruna, dan komunitas penggerak Usaha Mikro. Luaran dari pengabdian ini menunjukkan respon masyarakat terhadap kegiatan seperti pembuatan vas bunga dari handuk bekas dan bunga dari pita satin bekas. Keinginan masyarakat untuk melaksanakan dan mempraktekkan cara pembuatan awal hingga proses menjadi vas bunga. Hasil olahan barang bekas dari tangan masyarakat menjadi bahan perbincangan warga untuk dapat dimanfaatkan guna meningkatkan perekonomian keluarganya. Namun, warga menemukan bahwa kendala yang paling sulit adalah pembuatan bentuk/desain dan penggunaan metode pemasaran yang minim, serta kekhawatiran akan kegagalan usaha. Untuk itu diperlukan pendampingan tim KKN-PPM untuk bersinergi dalam sosialisasi dan pengembangan agar dapat maju. Hasil pengabdian ini menyarankan agar warga mencari kelemahannya dalam merencanakan dan menyusun strategi pemasaran dengan menjual barang bekas yang bernilai seni, sehingga dapat bermanfaat sebagai peningkatan perekonomian keluarga.
<p><em>This study aims to describe the importance of a project based learning model in social studies learning to improve student achievement. This research is a descriptive qualitative study with a naturalistic approach. This research was conducted at SMP IT MTA Karanganyar. Data collection was carried out through in-depth interviews, observation and document analysis. The research instrument is the author himself as a data collector. The data validation was done by using triangulation techniques, double checking, and peer question and answer. Data analysis was performed using interactive analysis techniques which included data collection, data reduction, data display, and verification of conclusion. From the research results it can be concluded that the project based learning model is very important in social studies learning to improve student achievement. The increase in student learning achievement can be seen in the increase in student learning outcomes in material relics of the Hindu and Buddhist kingdoms in Indonesia. Project Based Learning assists teachers in developing student skills in making products that have benefits for students in participating in classroom learning. This condition is the main asset used in implementing the 2013 curriculum to create a generation that is superior, intelligent, creative, has quranic morals and environmentally friendly characters.</em></p>
The purpose of this research is to improve the students capability in finishing the story problem of comparison topic in sixth grade SD Negeri Kleco 02 Laweyan Surakarta by using Group Investigation (GI) Keywords: Group Investigation, story problem AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dengan membandingkat topik di kelas 6 SD Negeri Kleco 02 laweyan Surakarta dengan menggunakan metode Group Investigation (GI). variabel perubahan dalam penelitian ini dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah cerita. Variabel kerja yang digunakan adalah Group Investigation (GI). Sampel dalam penelitian ini adalah 36 siswa pada kelas 6 SD Negeri Kleco 02 Laweyan Surakarta. Teknik pengumbulan data adalah observasi, ujian, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktifdengan 3 komponen; pengurangan data. Presentasi data dan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini: pembelajaran matematika melalui Group Investigation bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Hal ini membuktikan pada kondisi sebelum diberikannya perlakuan dimana nilai rata-rata adalah 64,3 dengan persentase penyelesaian klasik adalah 56%. Siklus I mengindikasikan nilai rata-rata kelas adalah 80,8 dengan persentase penyelesaian klasik sebesar 72%, dan siklus II meningkat menjadi 86,0 dengan persentase penyelesaian klasik sebesar 91%. Oleh karena itu, pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Group Investigation (GI) bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada kelas 06 SD Negeri Kleco 02 Laweyan pada tahun 2010/2011.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.