Ikan koi merupakan salah satu jenis ikan hias yang banyak dipelihara oleh masyarakat karena memiliki bentuk serta corak warna yang indah. Pertumbuhan benih ikan koi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, diantaranya adalah suhu air kolam. Suhu air untuk pertumbuhan, selera makan, dan berat benih ikan koi berada pada 250C – 270C. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem monitoring suhu pada kolam benih ikan koi berbasis IoT. Hardware yang digunakan yaitu development board NodeMCU ESP8266, sensor suhu DS18B20 , Relay, dan Water Heater. Sistem yang dibuat dapat memantau suhu air kolam dan menstabilkan suhu kolam secara otomatis menggunakan heater. Dari hasil pengujian sensor suhu yang digunakan didapatkan rata-rata error pada kondisi dingin sebesar 3,426 %, rata-rata error pada kondisi normal sebesar 1,778% dan rata-rata error pada kondisi panas sebesar 1,546%. Angka ini menunjukkan akurasi yang baik untuk pengukuran sensor.
Aquascape merupakan seni menanam tanaman hias didalam air. Pada aquascape, biota yang hidup dalamnya lebih banyak jika dibandingkan dengan biota pada akuarium biasa, sehingga pemantauan suhu air didalamnya harus lebih diperhatikan karena perubahan suhu air yang terjadi secara tiba-tiba pada aquascape dapat menimbulkan resiko bagi ikan dan tanaman didalamnya. Biota lain yang berada pada aquascape tersebut seperti tanaman air, rumput-rumput, lumut dan tumbuhan karang juga perlu diperhatikan agar tetap tumbuh subur di dalam air. Banyak dari tanaman yang digunakan untuk aquascape berasal dari daerah tropis seperti Java Moss. Secara umum suhu air yang hangat dapat memperlambat dalam pertumbuhan tanaman ini. Dengan memanfaatkan beberapa sensor seperti Sensor suhu DS18B20 dan teknologi Internet of things (IoT), maka pemantauan suhu akan lebih efektif. Sistem ini dibuat menggunakan NodeMCU ESP8266 dengan komunikasi data menggunakan Wi-Fi, sensor suhu DS18B20 dan tampilan menggunakan LCD dan Website. Dari hasil pengujian sensor suhu DS18B20 didapatkan nilai rata-rata error 0,86% dengan akurasi 99,14%.
After people died from infections during COVID-19 epidemic, this attracted a lot of attention. COVID-19 causes symptoms such as fever, headache, sore throat, shortness of breath, and others. Many deaths are asymptomatic, which it makes the problem even bigger. Therefore, real-time system monitoring is needed. Monitoring will be carried out about measuring body temperature and oxygen saturation in patients. Monitoring body temperature is necessary because it can detect symptoms of COVID-19 in patients earlier. Concept of Internet of Things (IoT) is to enable devices to send and receive data over internet network. Monitoring system to be built uses NodeMCU ESP8266, DS18B20 sensor, and MAX30100 sensor. Data communication is used in exchange of information using WiFi. Applications made using MIT App Inventor are used to view body temperature and oxygen saturation data. This system is expected to reduce number of deaths due to COVID-19. DS18B20 sensor has a sensor accuracy of 99,73% and an average error of 0,27%. MAX30100 sensor has an accuracy rate of 99,18% and an average error of 0,82%. Delay test results show an average of 155,57 ms, and packet loss test results show an average of 0%. Result of system that has been tested said the both sensors can read well.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.