<p>Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengungkap akar penyebab konflik antarperguruan silat di Madiun; 2) Mengidentifikasi momentum-momentum dan tempat yang sering menjadi arena konflik; 3) Mengidentifikasi potensi-potensi integrasi yang dapat diberdayakan sebagai media penyelesaian konflik; 4) Merumuskan kerangka teoretik rekonsiliasi yang dapat diterapkan untuk menangani konflik antarperguruan silat di Madiun. Jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan wawancara mendalam, observasi langsung, mencatat dokumen dan arsip. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, mencatat dokumen dan arsip. Validasi data dilakukan melalui teknik triangulasi sumber, teknik, dan peneliti. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik melibatkan faktor-faktor historis yang berdampak pada situasi sosiologis. Faktor historis berakar dari perbedaan pendapat guru-murid generasi awal dalam pengembangan Perguruan Setia Hati. Saat itu konflik masih pada fase latensi dimana perbedaan masih dapat diterima. Konflik bereskalasi pasca Peristiwa G30S ketika terjadi bentrok antarpendekar SH Terate dengan SH Winongo, meskipun keduanya bukanlah partisan dalam peristiwa tersebut. Hubungan mulai memburuk dan stereotip negatif mulai berkembang. Konflik semakin meluas sejak tahun 1990-an ketika jumlah anggota baru keduanya semakin meningkat. Pelanggaran etika perguruan mulai merebak karena tidak adanya sanksi organisatoris. Kekerasan mudah meletus dan melibatkan massa pendukung yang banyak. Konflik memasuki fase terjebak. Berbagai momentum yang sesungguhnya memiliki spirit yang sama seperti Suran Agung, Halal bihalal, dan pengesahan anggota baru justru menjadi arena konflik. Karakteristik konflik menentukan cara-cara penyelesaiannya. Tindakan pengamanan untuk menghentikan kekerasan cukup efektif dilakukan aparat. Namun demikian, suasana sosiopsikologis di tingkat bawah belum banyak berubah. Rekonsiliasi dengan pendekatan kultural menjadi pilihan. Arena-arena integrasi seperti Festival Pencak Seni Tradisi diberdayakan sebagai media rekonsiliasi dengan pendekatan kultural. Rekonsiliasi kultural merupakan upaya rekonsiliasi dengan memberdayakan unsur-unsur budaya dan sosial yang dapat menjadi perekat bersama untuk menciptakan suasana dialogis dan harmonis melalui cara-cara proeksistensi yang terjelmakan ke dalam tindakan dan aksi-aksi nyata dalam berbagai peristiwa kehidupan.</p>
Purpose: This research aims to reveal the role of community in tourism development and formulate community-based tourism in historical tourism areas of Kresek Monument in Kresek Village, Wungu District, Madiun Regency, East Java. Research methods: This research is carried out with a qualitative explorative method. Data was collected through in-depth interviews, observations, Focus Group Discussions, and the study of documentation. Data validity was obtained through source triangulation. Data analysis with interactive analysis model. Results and discussions: The result shows that the people succeeded to transform historical trauma into tourism potential through various recreational and educational activities, but the absence of synergy of policies among the stakeholders becomes a hindrance in developing the historical tourism area. Through a series of Focus Group Discussions, the model of Community-Based Tourism (CBT) was formulated for the empowerment of people in developing tourism in the historical tourism areas in Kresek Village. The community is actively involved in the selection, planning, and evaluation the tourism development. These models can be implemented in rural tourism development. The result of implementation models can contribute to the improvement of the economy and standards of living in the local community, the sustainability of tourism, and environmental conservation. Conclusion: The result of the implementation model can contribute to the improvement of economic standards of living in the local community, the sustainability of tourism, and environmental conservation.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah, nilai filosofis dan potensi tari bandol sebagai sumber belajar sejarah lokal. Penelitian
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna simbolis dan potensinya sebagai sumber pembelajaran sejarah, lokasi penelitian ini berada di Desa Purworejo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi /arsip. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran data menggunakan trianggulasi sumber penelitian. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman.Dari penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa upacara adat mantu kucing di Desa Purworejo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan telah ada sejak tahun 1954. Tradisi tersebut masih tetap dijalankan ketika Desa Purworejo mengalami kemarau panjang. Keberadaan upacara adat mantu kucing tersebut memiliki makna simbolis ditinjau dari prosesi dan perlengkapan yang digunakannya, diantarannya bentuk mediasi atau cara menyampaikan doa meminta hujan, ungkapan rasa syukur atas nikmat Tuhan YME, pelestarian kebudayaan nenek moyang. Upacara adat mantu kucing memiliki sumber pembelajaran sejarah ditinjau dari pengetahuan yang diambil dari kegiatan tersebut disesuaikan materi pembelajaran sejarah SMP kelas VII semester genap yaitu Standar Kompetensi 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak masa Hindu-Budha sampai sekarang, Sebab di dalamnya memiliki wawasan tentang sejarah wilayah dan terdapat peristiwa yang dialami suatu kelompok masyarakat pada daerah tertentu di masa lampau. Kata Kunci: Adat Mantu Kucing, Simbolis, Sumber belajar Sejarah Pendahuluan MasyarakatIndonesia adalah
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.