Manifestasi klinis dari COVID-19 sangat beragam. Pasien usia muda umumnya hanya mengalami infeksi ringan, sedangkan pada usia tua dengan berbagai komorbid angka kematiannya meningkat. Virus SARS-CoV-2 masih tergolong baru sehingga berbagai tata laksana COVID-19 diupayakan dengan efek pengobatan yang beragam. Saat ini sudah terdapat banyak regimen antivirus dan obat lain yang menjadi pilihan terapi COVID-19, namun belum ada terapi spesifik yang disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA). Laporan kasus ini menggambarkan kejadian ARDS berat-kritis pada pasien usia muda tanpa komorbid, serta perbandingan keberhasilan tata laksana pasien COVID-19 dengan manifestasi kritis ARDS berat menggunakan terapi standar. Studi kasus ini membandingkan kesamaan dan perbedaan klinis serta terapi pada dua pasien yang telah berhasil sembuh dari COVID-19 menggunakan terapi standar. Kedua pasien tersebut berusia muda, laki-laki, dan tanpa faktor komorbid. Terapi yang diberikan yakni antivirus, antikoagulan, antibiotik, ventilator, steroid dan terapi simtomatis sesuai perkembangan kondisi klinis. Deteksi dini kasus, penggunaan ventilator dengan strategi PEEP tinggi, balance cairan negatif, penanganan simtomatis dan pencegahan sepsis menjadi hal yang mendukung keberhasilan terapi.
ABSTRAKKepatuhan adalah perilaku positif yang diperlihatkan seseorang saat mengarah ke tujuan terapeutik yang ditentukan bersama. Kejadian ISK merupakan 40% dari seluruh infeksi nosokomial dan 80% infeksi saluran kemih terjadi sesudah instrumentasi, terutama oleh kateterisasi. Pelaksanaan pencegahan infeksi nosokomial oleh perawat berkaitan dengan kepatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan perawat dalam menjalankan standar prosedur operasional perawatan kateter dengan angka kejadian infeksi saluran kemih. Desain penelitian yang digunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan proportional simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden. Alat ukur menggunakan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji alternatif fisher’s exact test.Kejadian ISK adalah 11 (21,6%) pasien, sementara pasien yang tidak mengalami ISK adalah sebanyak 40 responden (78,4%). Tingkat kepatuhan SPO perawatan kateter tinggi sebanyak 12 responden (23,5%), tingkat kepatuhan SPO perawatan kateter sedang sebanyak 39 responden (64,7%). Hasil uji fisher didapatkan p value = 0,048 (<0,05). Dari hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara kepatuhan perawat dalam menjalankan standar prosedur operasional perawatan kateter dengan angka kejadian infeksi saluran kemih. Kata Kunci : Kepatuhan perawat, SPO, perawatan kateter, ISK. ABSTRACTCompliance is defined as the positive action done by someone to achieve a desired theuraphetic result which has been designated together. Urinary tract infection cases account for 40% of nosocomical infection figure and 80% of the urinary tract infection occur after instrumentation, especially catheterization. The implementation of nosocomical infection prevention done by the nurses depends on their compliance towards the procedure. This research aims to find out the relationship between the nurses’ compliance towards the standard operational procedure of catheter treatment with the figure of urinary tract infection cases. This research utilizes the descriptive analysis research design coupled with cross sectional approach. The researchers use proportional simple random sampling as the sampling method; the number of samples is 51 respondents. To get and measure the responses, the researchers use observation sheet. The data obtained is then analyzed with the fisher’s exact test alternative test.Urinary tract infection cases happen in 11 patients (21.6%) while the other 40 patients (78.4%) do not have such infection. The number of nurses who highly comply towards the standard operational procedure of catheter treatment is 12 (23.5%) and nurses who show mediocre compliance towards the standard operational procedure are 39 (76,5%). The fisher’s test comes out the p value to be 0.048 (<0.05). The research found out that there is a significant correlation between the nurses’ compliance in carrying out the standard operational procedure of catheter treatment with the number of urinary tract infection cases. Keywords: Nurses’ compliance, Standard Operational Procedure, catheter treatment, urinary tract infection.
Beragam manifestasi klinis, patogenesis yang masih belum pasti, dan belum ditemukannya obat yang efektif untuk penanganan Coronavirus Disease (COVID-19) mendorong penggunaan berbagai obat off-label sebagai upaya penyembuhan pasien. Obat anti peradangan dan imunomodulator banyak dipakai dalam terapi terutama untuk kasus berat dan kritis. Kolkisin yang dikenal sebagai obat gout diuji coba sebagai alternatif pengobatan COVID-19. Namun penggunaan obat ini sebagai pilihan terapi pada COVID-19 masih jarang. Tinjauan ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan kolkisin sebagai terapi adjuvan COVID-19. Tinjauan literatur ini dilakukan dengan mencari jurnal yang telah dipublikasi secara bebas di berbagai jurnal kedokteran internasional dengan kata kunci "colchicine AND COVID-19 journal" dan diperoleh sebanyak 10 jurnal yang secara spesifik membahas mengenai kolkisin dan COVID-19. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa Kolkisin memiliki dampak positif terhadap pengobatan COVID-19. Kolkisin memiliki efek anti inflamasi multipel yang tidak spesifik pada target tunggal tertentu dan tidak bersifat imunosupresif. Sifat immunomodulator, anti inflamasi dan antiviral menjadi dasar penggunaan kolkisin sebagai terapi adjuvan COVID-19. Kolkisin terbukti dapat mempercepat waktu perbaikan klinis pasien, menurunkan angka kematian, kebutuhan rawat inap, dan lama rawat pasien COVID-19. Sedangkan efek antitrombosis kolkisin pada COVID-19 masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Kolkisin perlu diberikan secara berhati-hati terkait efeknya pada gastrointestinal dan perlunya penyesuaian pada gangguan ginjal. Penggunaan kolkisin pada pasien COVID-19 menjadi alternatif terapi potensial karena relatif aman, murah, tersedia banyak, dan penggunaan secara peroral. Dengan hasil tersebut diatas, kolkisin dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari usaha penyembuhan pasien COVID-19.
Penyakit tuberculosis (TB) paru membutuhkan pengobatan secara tuntas, karena dapat menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian. TB Paru merupakan masalah kesehatan yang dihadapi dalam dunia global. Pengetahuan yang baik apabila tidak ditunjang dengan sikap positif yang diperlihatkan akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang TB Paru dengan penggunaan masker medis di Wilayah Kerja Puskesmas Ngesrep, Gajah Mungkur, Semarang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitan berjumlah 70 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan kuisioner penggunaan masker medis. Analisa data menggunakan uji chi-square. Tingkat pengetahuan tentang TB Paru di wilayah Puskesmas Ngesrep Gajah Mungkur, Semarang, dengan kategori baik 37% (26 responden), tingkat pengetahuan sedang sebesar 36% (25 responden), dan tingkat pengetahuan buruk sebesar 27% (19 responden). Perilaku penggunaan masker pada keluarga di wilayah Puskesmas Ngesrep Gajah Mungkur Semarang, dengan kategori baik sebesar 37,1% (26 responden), perilaku penggunaan masker sedang sebesar 30% (21 responden), dan perilaku penggunaan masker buruk sebesar 32,9% (23 responden). Terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku penggunaan masker di wilayah Puskesmas Ngesrep Gajah Mungkur Semarang, dengan nilai p value< 0,043.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.