ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh islamic social reporting index (ISR index) terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan profit sharing ratio pada perbankan syariah di Indonesia. Teori legitimasi dijadikan dasar untuk menjawab hipotesis. Dengan menggunakan sampel tujuh bank diperoleh 42 data observasi selama tahun 2010-2016. Dari analisis regresi diperoleh hasil bahwa islamic social reporting index memiliki pengaruh negatif terhadap profit sharing ratio. 

The purpose of this study is to analyze the differences in the rate of return, risk, and coefficient of variation between sharia shares and non-sharia shares. This study uses a quantitative approach with the Mann-Whitney U Test. The population of this study is companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017. Sharia shares refer to companies that listed in the Jakarta Islamic Index (JII) in the period 2017. The selection of samples uses purposive sampling. There are 24 sharia shares issuers, while non-Islamic shares are 8 issuers. The results of the study show that there is no difference in the level of weekly returns between sharia and non-sharia shares. As for the risks and the coefficient of variation statistically there is a difference between sharia shares and non-sharia shares

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh environmental performance, environmental disclosure dan ISO 14001 terhadap financial performance dengan firm size sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 26 perusahaan dari sektor pertambangan dan sektor manufaktur yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) selama tahun 2013-2017. Environmental performance pada penelitian ini diukur menggunakan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Environmental Disclosure diukur menggunakan Indonesian Environmental Report (IER) indeks dari penelitian Suhardjanto, Tower, dan Brown (2008). ISO 14001 diukur menggunakan variabel dummy dan financial performance diukur menggunakan Return on Assets (ROA).Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel menggunakan Eviews 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial environmental performance, environmental disclosure dan ISO 14001 berpengaruh terhadap financial performance, sedangkan ISO 14001 tidak berpengaruh terhadap financial performance.

Measurement of intellectual capital is fundamentally crucial for companies. It enables managers to allocate economic resources to improve knowledge assets in order to support a sustainable competitive advantage for the companies.This study presents a method of residual income model (RIM) to measure intellectual capital (IC). This method quantitatively assesses intellectual capital using knowledge-based view perspective. Purpose of the study is to examine the relationship of intellectual capital with company financial performance empirically. This study uses panel data regression with research objects listed in the Jakarta Islamic Index from 2014to 2017. The results of this study indicate that intellectual capital does not affect the company's financial performance

Risks always exist in a business activity of an organization. Risks are closely related to the differences between the results and the expectations. Risk management focuses on the anticipatory actions by recognizing potential risks and influences. Risk management is part of the entity’s internal control in which the main responsibility is in the hand of the company manager or the entity. Internal auditor as the employee or the internal party has the duty to implement the risk management. Internal auditor conducts an audit process towards internal control and gives assurance in the process of risk management. The internal auditor who takes part in consultation role can assist the organization in identifying, evaluating, and implementing relevant risk management and risk control methodologies. Risk management procedures are identifying risks, constructing plans, and determining solutions. Some of the solutions are avoiding, minimizing, removing, or accepting the risks. Keywords: risk, anticipatory, internal  controlAbstrakRisiko melekat pada suatu aktivitas bisnis organisasi. Risiko terkait erat antara ketidaksesuaian hasil dengan yang diharapkan. Managemen risiko merupakan suatu tindakan untuk mengurangi ketidakpastian yang berfokus pada tindakan antisipasi/pencegahan, dengan cara mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi sekaligus dampak yang mungkin ditimbulkan. Managemen risiko merupakan bagian dari pengendalian internal entitas yang tanggung jawab utamanya di tangan manager perusahaan atau entitas. Auditor internal selaku pegawai atau pihak internal perusahaan juga memiliki tugas atau kewajiban atas pelaksanaan managemen risiko. Audit internal melakukan proses audit terhadap pengendalian internal dan memberikan keyakinan terhadap proses managemen risiko. Auditor internal memiliki peran konsultasi yang dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menerapkan metodologi managemen risiko dan pengendalian yang relevan. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam managemen risiko adalah identifikasi risiko, membuat perencanaan, dan menentukan cara penanganannya. Penangannya risiko dapat dilakukan dengan cara yaitu menghindari, mengurangi, memindahkan, atau menerima risiko tersebut.Kata kunci: risiko, antisipasi/pencegahan, pengendalian internal