Penelitianbertujuanmengetahuikemampuanpemecahan masalah matematis ditinjau dari gaya kognitif field dependent dan field independent pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kota Jambi Tahun Ajaran 2017-2018 yang berjumlah 198 siswa. Subjek yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 6 orang, yaitu 3 siswa dengan gaya kognitif field dependent dan 3 siswa siswa dengan gaya kognitif field independent. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket tes gaya kognitif, tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan pedoman wawancara. Data yang diperlukan diperoleh melalui tes pemecahan masalah matematis, dan pedoman wawancara yang telah diuji terlebih dahulu melalui uji pendapat validator, data tes angket gaya kognitif telah baku tanpa diuji cobakan oleh pendapat validator. Teknik analisis data yaitu meliputi (1) reduksi data, (2) pemaparan data, dan (3) penarikan kesimpulan serta digunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara keenam subjek pada langkah menyelesaikan masalah dan mengecek kembali, yaitu subjek FI dalam menyelesaikan masalah sesuai rencana dan mengecek kembali hasil yang diperoleh lebih baik dibandingkan subjek FD dalam menyelesaikan masalah dan mengecek kembali hasil.Hal ini terlihat dari jawaban subjek dan indicator pemecahan masalah matematis, kemudian terlihat dari jawaban tes wawancara berdasarkan tahapan Polya. Kata Kunci:Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent.
Pada proses pendidikan mampu mempengaruhi baik kecerdasan intelektual maupun emosional. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan siswa dalam mengendaikan emosi dari dalam diri sendiri sehingga dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan dengan baik. Siswa yang mempunyai kecerdasan emosional yang kuat akan di ikuti dengan munculnya kemandirian belajar dan berpikir kreatif siswa. Jenis penelitian adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu populasi yang diambil adalah seluruh kelas VIII SMPN 2 Kota Jambi dengan menggunakan teknik random sampling yaitu teknik pengambilan anggota sampel secara acak. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Kota Jambi, sebanyak 70 siswa dari 2 kelas. Teknik pengumpulan data mengunakan kuesioner/angket untuk kecerdasan emosional dan kemandirian belajar, tes untuk kemampuan berpikir kreatif. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemampuan berpikir kreatif dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,07 sehingga termasuk dalam kategori lemah; (2) tidak terdapat pengaruh kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kreatif dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,08 sehingga termasuk dalam kategori sangat lemah; (3) terdapat pengaruh kecerdasan emosional dan kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kreatif dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,15 sehingga termasuk dalam kategori lemah. Kecerdasan emosional dan kemandirian belajar berpengaruh sebanyak 2,8% terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMPN 2 Kota Jambi sedangkan selebihnya 97,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Mastery of foreign languages, especially English, is very important in efforts to improve the quality of human resources in the world of education. By imposing international quality standards, a campus has committed to enter a management domain that is no longer based on local quality standards and demands. Bilingual delivery of materials is a mandatory requirement for international standard schools. Of course, this is impossible if the teachers/teachers do not have English language competence. TOEFL equivalent English training is one of the efforts that can be done to improve the ability to master English for Mathematics students. Therefore, a TOEFL Preparation Course training program was conducted for students of the Mathematics Education study program FKIP Unbar to improve students' English skills. This program is carried out for 4 months. The training is divided into three basic skills, namely, Listening, Structure and Written Expression, and Reading Comprehension. Each session is held for 90 minutes with a balance of theory and practice in the form of working on practice questions. Meanwhile, to determine the initial and final abilities of the participants, a pre-test and post-test were carried out with TOEFL equivalent English test material. The results of this activity showed that students were satisfied and enthusiastic about participating in the training. In addition, there was an increase in students' English skills as indicated by an increase in post-test scores.
Setiap siswa memiliki kekhasan karakter tersendiri dengan kemampuan dan cara belajarnya yang berbeda dengan siswa lainnya dalam memproses dan menyusun pengetahuannya. Dalam menyusun pengetahuan, siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent memproses informasi dari lingkungannya, kemudian merepresentasikannya di dalam pikirannya sehingga menjadi bentuk skema-skema yang bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses konstruksi pengetahuan siswa ditinjau dari gaya kognitif field dependent dalam memahami materi trigonometri pada mata pelajaran matematika di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang menggunakan metodologi penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas X yang memiliki gaya kognitif field dependent yang didasarkan pada hasil tes penentuan gaya kognitif. Teknik pemilihan subjek penelitian yang digunakan adalah teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua proses konstruksi pengetahuan yang dibentuk oleh SA dan SB dimulai dari informasi yang dibaca melalui lembar pencerap informasi yang datang sesuai dengan skema yang dimiliki oleh SA dan SB yang kemudian digunakan untuk membentuk konstruksi pengetahuan selanjutnya yang sesuai dengan langkah-langkah Taksonomi Bloom
Mathematics anxiety is a feeling of pressure and nervousness that interferes with manipulating numbers and solving mathematical problems, both in everyday life and in the learning process. This study aims to describe the level of student anxiety in learning mathematics based on problem based learning at SMP Negeri 3 Jambi City. The subjects of this study were students of class VIII SMP Negeri 3 Jambi City, consisting of 4 classes. Each class is taken by 10 student representatives based on the 5 highest knowledge and 5 lowest knowledge. The data collection technique is by distributing questionnaires to all students who have been selected as many as 40 students. Researchers distributed questionnaires to get results/data on anxiety levels of SMP Negeri 3 Jambi City students. The researcher also conducted interviews with 8 student representatives to strengthen the research data. The results of this study indicate that the highest aspect of the student anxiety variable is the "fear" aspect which has an average of 1.54 (medium). Overall, the results of the anxiety level of students in SMP Negeri 3 Jambi City class VIII belong to the category of mild anxiety level with an average value percentage of 1.25 indicating that the level of anxiety of students in learning mathematics is mild anxiety. Anxiety is one of the reasons why proper interpersonal relationships are so important in understanding mathematics. This is because anxiety itself can increase, is subjective, and can make it difficult for students to understand. Students are still carried away by their unpleasant past experiences related to mathematics. Usually students who are more anxious will try harder, but their understanding will deteriorate further, making them even more anxious. Therefore, students will learn partially, this will form students' interpersonal experiences. Students who feel less anxious in learning mathematics because the student knows that he is able to solve problems in learning mathematics, then he will be able to use his anxiety in solving the problem.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.