Regenerasi wawasan dan keterampilan di sektor pertanian menjadi semakin penting untuk menunjang keberlanjutan masa depan pangan dan Indonesia sebagai Negara Agraris. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian, sejak tahun 2019 telah mempersiapkan regenerasi petani dan peningkatan minat generasi muda terhadap pertanian melalui Program Pertanian Masuk Sekolah (PMS). Kecakapan di sektor pertanian tidak hanya penting dimiliki oleh petani atau orang yang bekerja di sektor pertanian. Kecakapan dalam bercocok tanam merupakan salah satu kecakapan hidup yang merupakan ketrampilan praktis bagi seseorang yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupannya sehari-hari. SMA Muhammadiyah 25 Tangerang Selatan mempunyai perencanaan kegiatan unggulan sekolah, satu diantaranya adalah meningkatkan kemampuan bercocok tanam dan hasil olahnya, serta sebagai bekal untuk kegiatan kewirausahaan. Melalui program Pengabdian Masyarakat “Agribusiness Goes to School: Peningkatan Keterampilan Bertani Memanfaatkan Pekarangan Sekolah Untuk Mendukung Program Sekolah Hijau” Prodi Agribisnis melalui dosen-dosennya dapat membagikan ilmu dan pengetahuan yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan bertani hidroponik khususnya di lingkungan SMA Muhammadiyah 25, Tangerang Selatan. Tujuan dari kegiatan PkM Agribusiness Goes to School adalah 1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait pemanfaatan lahan pekarangan sekolah melalui metode hidroponik, 2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisis biaya dan manfaat ekonomis hidroponik, dan 3) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dan siswa SMA Muhammadiyah 25 dalam mengolah pangan sehat dan bergizi dengan memanfaatkan sayuran dari pekarangan sendiri. Metode yang digunakan dalam program ini menerapkan pola blended, yakni gabungan antara webinar yang dilakukan secara online dengan praktik tatap muka. Program ini terdiri dari 8 tahapan aktivitas, yakni aktivitas i) survey dan persiapan, ii) webinar budidaya hidroponik, iii) webinar analisis usahatani sayuran hidroponik, iv) pelatihan budidaya hidroponik, v) monitoring, vi) panen, vii) webinar gizi dan kesehatan sayuran, dan viii) tutorial olahan produk hidroponik. Pihak sekolah mitra, guru dan para siswa sangat antusias dalam menerima berbagai informasi yang diberikan selama program berlangsung. Pihak SMA Muhammadiyah 25 berniat melanjutkan kegiatan praktik Bertani hidroponik, dan menjadikanya sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran di sekolah. Aktivitas bertani hidroponik dapat dijadikan model pembelajaran berbasis experience, dimana siswa dengan peminatan IPA dapat memperdalam kompetensi bertani hidroponik melalui mata pelajaran Biologi, sementara siswa dengan peminatan IPS dapat memperdalam kompetensi wirausaha dan pemasaran melalui pengembangan usahatani hasil kebun hidroponik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.