Woman is God’s creature which beautiful, gentle, and always fascinate man. Hence al-Qur'an only saying that man tendency to woman, not on the other side. In that position, pushing woman tobe glamor in every opportunity. In this life, woman have various role,beside as wife, as mother to its child, as career woman at office, as leader in their society and others. To be success its duty, hence muslimah woman have to remain towards in the Islam norms, have good personality and also excellent behavior. Woman beauty represent God send of Allah of SWT which must thank to and take care of, as well as possible. The beauty of woman (muslimah) will be seen if subvention with good personality.ملخص: النساء مخلوقات الله هم من الرجال جميل ، لطيف ، و دائما رائعة. ولذلك فإن القرآن يقول فقط أن الرجال تزين نفسها شهوة الميل إلى النساء ، وليس العكس . الموقف حتى ، ربما، أن تشجيع النساء على الميل إلى الظهور الكامل للسحر في أي مناسبة. في الحياة، و المرأة لديها مجموعة متنوعة من الأدوار مثل الزوجة ، و الأم لطفلها ، كامرأة المهنية في مكان العمل، كشركة رائدة في المجتمع وهكذا دواليك. ليكون ناجحا في القيام بواجباتهم ، ثم النساء المسلمات يجب أن لا تزال تلتزم قواعد دين الإسلام ، ولديه شخصية جيدة و الطابع النبيل. و ولد من امرأة الجمال هو هبة من الله وهذا ينبغي الاحتفال و الحفاظ عليها وكذلك ممكن . و على نحو متزايد أن ينظر إلى جمال المرأة ( المسلمة ) على حالها إذا دعمت مع شخصية ساحرة.Keyword: Kepribadian, pemimpin perempuan, perspektif Islam
Pesantren adalah institusi yang telah mewarisi nilai, budaya dan karakter bangsa sehinga ia memiliki peran yang besar dalam melestarikan nilai multikultural dalam upaya membangun persatuan dan keastuan bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap implimentasi pendidikan multikultural di pesantren sebagai wujud komitmen terhadap pemeliharaan dan penghormatan terhadap keanekaragaman suku, etnis dan kebudayaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis library research sehingga sumber data yang diperoleh berasal dari literatur, buku, dan artikel ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan yang diterapkan di pesantren memiliki ciri khas dibandingkan dengan lembaga pendidikan umum. Nilai pendidikan yang diusung juga sejalan, serta menjunjungtinggi nilai-nilai pendidikan multikultural sebagai manifestasi pandangan hudup masyarakat pesantren. Pendidikan pesantren yang sarat akan nilai-nilai multikultural dapat dijadikan sebagai role model pendidikan nasional sebab pendidikan yang diterapkan dalam pesantren memuat nilai-nilai dasar dalam pendidikan multikultural. Di samping itu, pendidikan pesantren tidak hanya berorientasi kepada kognisi di mana pengetahuan dan intelektual menjadi orientasi utama dalam paradigma pendidikan, melainkan lebih menekankan pada pembinaan mansia-manusia yang berkarakter, beromoral, memiliki nilai humanity, kasih sayang, kesopanan, dan perdamian. Keberadaan santri yang beragam mengharuskan lingkungan pesantren didesaian secara inklusif dengan menjunjungtinggi nilai keragaman dan perbedaan. Budaya saling menghargai dan menghormati perbedaan menjadi suatu hal yang penting dilakukan guna menghindari adanya potensi konflik besar dengan isu sara.
Poligami adalah; ”Ikatan perkawinan yang membolehkan seorang laki-laki memiliki lebih dari satu wanita sebagai istrinya di waktu yang bersamaan”. Poligami juga merupakan suatu bentuk perkawinan yang tidak dilarang oleh agama Islam, namun kebolehannya bukan berarti mempermudah seseorang untuk berpoligami, melainkan mewajibkannya untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dan alasan-alasan yang rasional, sebagaimana yang telah ditentukan dalam beberapa undang-undang yang berlaku di Indonesia, salah satu ketentuannya ada dalam ”Kompilasi Hukum Islam”. Dalam relasi keluarga poligami seringkali mengalami berbagai permasalahan salah satunya adalah ketidak-rukunan dan ketidakadilan (nafkah lahir maupun batin). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola interaksi keluarga poligami dengan menggunakan pendekatan silaturahmi dalam membangun kerukunan keluarga. Pendekatan silaturahmi ini diharapkan mampu menjadi pendekatan persuasif bagi keluarga poligami untuk menjalin komunikasi secara harmonis, sehingga tujuan perkawinan sakinah, mawaddah warohmah tetap bisa dicapai.
This study aims to describe 2 main things, namely the development of educational institutions at the Mambaul Huda Sumberurip Siliragung Banyuwangi boarding school. (2) The policy of the pesantren leadership in developing educational institutions at the Mambaul Huda Sumberurip Siliragung Banyuwangi boarding school.This research uses a qualitative method as for the reason the research uses qualitative methods because in this study, the researcher is also an instrument in collecting data about the leadership policy in developing educational institutions, so the researcher has a very large role, because what happens during the research needs further description in writing the report. From the data obtained and the analysis carried out, it can be concluded that: (1) The development of educational institutions in the Mambaul Huda Islamic boarding school has been fairly developed from previous years due to the increasing number of students, the increase in institutional buildings and business fields. (2) The policy of the pesantren leadership in developing educational institutions at the Mambaul Huda Islamic boarding school, namely still maintaining religious learning which is still religious in nature.
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisi kebijakan pengebangan kurikulum prodi MPI S1 FTIK IAIN Jember dalam menyiapkan lulusan bermutu pada era revolusi industry 4.0. Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang pada akhirnya menentukan mutu lulusan suatu lembaga pendidikan. Mutu pendidikan menjadi harapan bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Setidaknya ada 2 hal yang menjadi alasan mengapa mutu pendidikan itu menjadi penting bagi masyarakat. Pertama, aspek persaingan. Persaingan terjadi baik antar lembaga pendidikan maupun dalam dunia kerja. Pada Era Industri 4.0 calon tenaga kerja harus dibekali dengan pendidikan yang bermutu dan keterampilan menggunakan Informasi Teknologi (IT) untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Kedua, munculnya kebebasan dan otonomi bagi institusi pendidikan yang mengharuskan pentingnya mutu di setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan. Semua orang berkepentingan dengan kurikulum khususnya para pengelola pendidikan, sebab kita sebagai orang tua, sebagai warga masyarakat, sebagai pemimpin formal ataupun informal selalu mengharapkan tumbuh dan berkembang peserta didik, pemuda, dan generasi muda yang lebih baik, lebih cerdas, berkemampuan tinggi, dan sukses. Kurikulum memiliki andil yang cukup besar dalam melahirkan harapan tersebut. Untuk itu kurikulum harus selalu di evaluasi setiap tahun hasilnya digunakan sebagai analisis kebijakan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan perubahan zaman, pengembangan IPTEK, tuntutan kebutuhan peserta didik, dan tuntutan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna lulusan. This article aims to determine the results of policy analysis of the curriculum development of the Islamic Education Management Program (MPI), Faculty of Tarbiyah and Educational Sciences (FTIK), UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember in preparing quality graduates in the Industrial Revolution 4.0. The curriculum holds a key position in education because it is related to the direction, content, and educational process, which ultimately determines the quality of graduates of an educational institution. The quality of education is hope for all parties involved in education. There are at least 2 things that are why the quality of education is essential for the community. First is the competitive aspect. Competition occurs both between educational institutions and in the world of work. In the era of industry 4.0, prospective workers must be provided with quality education and skills to use information technology (IT) to get a better job. Second, the emergence of freedom and autonomy for educational institutions requires the importance of quality in every type, path, and level of education. Everyone is interested in the curriculum, especially the managers of education, because we as parents, as citizens, as formal or informal leaders always expect to grow and develop students, youth, and the younger generation are better, more intelligent, highly capable, and successful. The curriculum has a considerable share in the birth of these expectations. For this reason, the curriculum must always be evaluated every year; the results are used as an analysis of the development policy of the curriculum by the changing times, the development of science and technology, the demands of the needs of students, and the demands of the needs of the community as a graduate user.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.