Pala Banda (Myristica fragrans Houtt) merupakan komoditas unggulan perkebunan yang menjanjikan serta menjadi komoditas unggulan potensial permintaan pasar internasional saat ini. Tanaman pala merupakan rempah asli Kepulauan Maluku yang dikenal dengan aromanya dan merupakan komoditas unggulan ekspor yang banyak diincar sejak dahulu, sehingga potensi perkebunan pala Banda saat ini sangat layak untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan potensi perkebunan pala Banda bagi petani pala di Kecamatan Banda Neira Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, observasi lapangan, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling terhadap petani pala yang tersebar di Kecamatan Banda Neira. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkebunan pala Banda di Kecamatan Banda Neira memiliki peluang untuk dikembangkan dengan potensi produksi berdasarkan data BPS sebanyak 646 ton pada tahun 2016, yang dalam pengembangannya dikaji berdasarkan aspek keragaman genetik pala Banda, aspek biofisik, aspek histori dan sosial, aspek pasar serta dukungan lembaga penunjang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perubahan sosial yang terjadi pada petani Jawa dan petani lokal di Desa Mangoli Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten Pulau Sula Propinsi Maluku Utara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi yang dibangun antara etnis Jawa dan etnis lokal membawa perubahan terhadap petani Jawa dan masyarakat Mangoli. Dampak interaksi di kalangan etnis jawa yaitu dapat bertani di atas lahan masyarakat lokal. Sedangkan dampak untuk etnis lokal yaitu memperoleh pengalaman dalam berusahatani. Fakta tersebut menunjukkan adanya perubahan sosial sebagai akibat interaksi. AbstractThis study was aimed to describe the process of social change occurred on the Javanese and the local farmers Mangoli village, Central Mangoli District, Sula Islands Regency, North Maluku Province. The sampling was taken by using purposive sampling method. The result of the study showed that the interaction which was built between the Javanese and local ethnics brings changes on the Javanese farmers and Mangoli community. The impact of the interaction within the Javanese ethnic was they can do cultivation at the land of the local community. While the impact on the local community was they get the experience of farming and entrepreneurship. The fact showed that there was a social change as the impact of the interaction.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui karakteristik usaha agroindustri dan 2) mengetahui diversifikasi dan nilai tambah produk kelapa kelapa di Desa Bebar.Metode pengambilan sampel yang dipakai adalahmetode simple random sampling. Sampel yang terpilih sebanyak 30 petani dari total populasi 150 petani. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan tabulasi data sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Usaha agroindustri yang terdapat pada Desa Bebar adalah industri rumah tangga dengan jumlah tenaga kerjanya 1 – 4 orang; 2) Diversifikasi dan nilai tambah dari produk olahan kelapa adalah sebagai berikut: sageru, sopi, minyak kelapa dan kopra. Nilai tambah produk sageru sebesar Rp.5.000,-, sopi sebesar Rp.4.900,-minyak kelapa sebesar (Rp.7.000,00) dan kopra sebesar (Rp.1.500,00). Produksi olahan kelapa yang menghasilkan tingkat keuntungan paling besar adalah produksi kopra yaitu sebesar 42,33 persen.
ABSTRAK Jagung merupakan komoditas pangan dominan di Pulau Kisar dan menjadi sumber pangan utama masyarakat. Pengusahaannya bersifat subsistem dan tradisional untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga petani dan tidak dikomersialkan, meskipun ada yang menjualnya dalam jumlah sangat terbatas jika ada kelebihan. Sistem pertanian lahan kering menetap dengan pola tanam polikultur pada satu lahan dengan kombinasi tanaman setahun dan tahunan. Tujuan penelitian ini untuk melihat tingkat keuntungan dan kelayakan serta keberlanjutan usahatani jagung di Pulau Kisar, menggunakan Metode Survei dengan teknik Stratifikasi Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi jagung di Pulau Kisar Kecamatan PP Terselatan Kabupaten Maluku Barat Daya terdiri dari komponen biaya tetap meliputi : biaya penyusutan alat dan biaya sewa lahan, biaya variabel meliputi : biaya saprodi dan biaya tenaga kerja. Biaya variabel memberikan kontribusi terbesar terhadap biaya produksi usahatani jagung. Usahatani jagung menguntungkan dan layak diusahakan, ditunjukkan oleh besarnya rata-rata nilai pendapatan Rp.4.488.617 yang diperoleh dibandingkan dengan rata-rata biaya yang dikeluarkan petani sebesar Rp.3.755.917 serta nilai BC rasio sebesar 1,20. Usahatani jagung memiliki keberlanjutan secara ekonomi, ekologi dan sosial.Kata kunci : jagung, usahatani, keuntungan, kelayakan, keberlanjutan CORN FARMING ANALYSIS AND SUSTAINABILITY IN KISAR ISLAND, DISTRICT OF THE SOUTHEST ISLAND, SOUTHWEST MALUKU REGENCYABSTRACT Corn is the dominant crop commodity in Kisar Island and become staple food for the community. Corn farming are traditional and subsystems to meet farmers household food needs of farmers and not commercialized, even though they're sold in very limited numbers if there is an excess. The farming is carried out on permanent dry land by polyculture cropping pattern that is combination of annual and perrenial crops. This study aimed to examine the feasibility and profitability of corn farming in Kisar island, using survey methods with stratified random sampling technique. The results showed that the cost of corn production in Kisar Island, district of Southest Island in South West Maluku Regency is consisted of fixed cost and variable cost. The fixed cost components is including : equipment depreciation costs and land rent costs. The variable costs includes inputs costs and labor costs. Variable costs is the largest cost component for corn farming. Corn farming is profitable and viable, as indicated by the average revenue Rp. 4.488.617 compared to the average cost incurred by farmers Rp.3.755.917 and BC ratio of 1.20. Corn farming has economic, ecological, and social sustainability.
Perluasan areal dan rehabilitasi tanaman perkebunan merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk usaha peningkatan kesejahteraan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak rehabilitasi dan penguasaan penerapan teknologi penanganan tanaman pala terhadap pendapatan petani pala di Negeri Hutumuri. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi,dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden tanaman pala yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui evaluasi program rehabilitasi areal tanaman pala dengan merujuk pada konsep relevansi, efektifitas, efisiensi, dampak dan keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program rehabilitasi areal tanaman Pala (myristica fragrans) sangat membantu masyarakat dalam pengelolaan tanaman perkebunan pala yang berkelanjutan sehingga masyarakat bisa mendapatkan kesejahteraan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.