Pendahuluan: Temporomandibular Disorder (TMD) adalah gangguan yang terjadi pada neuromuskular dan muskuloskeletal yang terjadi akibat disharmoni antara komponen sistem stomatognatik, gigi, dan jaringan di sekitarnya, sehingga dapat mengakibatkan berbagai gangguan yang sering kali ditandai dengan rasa nyeri pada Temporomandibular Join (TMJ) beserta jaringan kompleks disekitarnya. TMD yang disebabkan oleh ruang edentulous pada usia dewasa muda dapat menimbulkan penurunan kualitas hidup seseorang dalam menjalani kegiatan sehari-hari karena sendi temporomandibula merupakan bagian dari sistem stomatognatik yang artinya berhubungan langsung dengan fungsi kerja tubuh dan meliputi tumbuh kembang rahang dan wajah manusia. Tujuan penelitian mengetahui gangguan sendi temporomandibula akibat ruang edentulous pada usia dewasa muda. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan metode cross-sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa preklinik dan klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dengan jumlah 45 orang yang diperoleh menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner Temporomandibular Disorder-Index Diagnostic (TMD-ID) dan kuesioner mengenai ruang edentulous. Hasil: Didapatkan jumlah total 45 sampel yang terdiri dari 13 laki-laki (27,95%) dan 32 perempuan (72,05%). Berdasarkan pembagian kategori gangguan sendi temporomandibula akibat ruang edentulous, menghasilkan dua kategori, yaitu TMD positif yang terdiri dari 33 orang (73,33%) dan TMD negatif yang terdiri dari 12 orang (26,67%). Simpulan: Gangguan sendi temporomandibula akibat ruang edentulous pada mahasiswa FKG Universitas Padjadjaran adalah tinggi. KATA KUNCI dewasa muda, gangguan, sendi temporomandibular, edentulous, TMD.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.