Bendung Wae Cepang adalah salah satu bendung yang ada di Kabupaten Manggarai, terletak di Desa Nangka Kecamatan Satarmese dan bendung inilah yang melayani lahan pertanian desa Nangka. Perlu di ketahui bahwa hampir sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani sawah, dan menggantungkan hidup dari hasil sawah, sangat di harapkan optimalisasi fungsi bangunan bendung, sehingga dapat menunjang dan memaksimalkan hasil pertanian. Bendung Wae Cepang seharusnya mampu mengairi seluruh lahan tersebut apabila fungsinya lebih di optimalkan kembali. Untuk di ketahui Bendung Wae cepang mempunyai masalah yang serius yaitu masalah merembesnya air melewati bawah tubuh bendung. Sehingga menyebabkan air yang sebenarnya harus di alirkan ke area persawahan harus terbuang percuma dan tidak di manfaatkan dengan baik, untuk itu perlu dilakukan desain ulang bendung untuk peningkatan debit air irigasi desa Nangka Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai. Berdasarkan hasil analisa hidrologi didapat dimensi bendung : tinggi bendung adalah 2.1 meter, tinggi muka air banjir adalah 4.599 meter, lebar mercu bendung adalah 5,9 meter, tipe kolam olakan adalah tipe cekung dengan jari jari 7,06 meter. Berdasarkan hasil analisa stabilitas bendung, maka konstruksi ini aman terhadap gaya guling geser dan daya dukung tanah aman terhadap up lift, baik di tinjau pada kondisi air normal danpa ataupun dengan terjadi gempa dengan ketentuan SF > 1.5 untuk kondisi tanpa gempa dan SF > 1.25 untuk kondisi dengan gempa.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas bagian hulu secara hidrologi masih belum berhasil, hal ini terlihat dari rendahnya debit aliran dasar pada Kali Brantas. Upaya konservasi lahan memerlukan biaya yang tidak sedikit, dan sulit dilakukan manakala tidak mendapat dukungan masyarakat. Oleh karenanya, dalam hali ini dianggap perlu adanya konsep yang dapat memadukan kepentingan: konservasi lahan, dan sarana ekowisata. Sebagian kawasan Sumber Brantas merupakan kawasan imbuhan dari mata air Sumber Brantas, dan merupakan kawasan konservasi. Oleh karena itu dirancang kegiatan perencanaan konservasi lahan yang terpadu dengan sarana Ekowisata. Hasil kegiatan berupa rancang bangun rencana konservasi lahan yang cocok untuk tujuan wisata dan tempat singgah, bagi pengendara yang melintas di sekitar bukit melalui jalan dari Kota Batu ke arah Pemandian Cangar, atau tepatnya di pintu masuk Taman Hutan Rakyat (Tahura) Tumenggung Suryo. Topografi kawasan berupa bukit, yang sebelah kakinya berhadapan dengan Arboretum Sumber Brantas, sehingga sangat potensial jika digunakan juga sebagai paket wisata ekologis. Dalam kawasan tempat singgah ini terdapat beberapa gazebo dengan pemandangan alam pegunungan yang sangat bagus, dan beberapa tempat swa-foto. Tanaman konservasi juga dipilih perpaduan antara tanaman keras dengan tanaman jenis perdu atau gantung yang dapat tumbuh berdampingan. Cara tanam dipilih model dalam pot atau digantung, pada tanaman keras. Limpasan permukaan diangani dengan pembuatan tampungan melingkar di kaki bukit, berupa kolam terbuka yang dimanfaatkan juga sebagai sarana budidaya ikan air tawar. Kata Kunci: Brantas, Ekowisata, Konservasi-lahan
A new international seaport is under construction at Patimban area of Subang Regency, West Java, Indonesia. This Port’s navigation channel runs from the position of –6m LWS to –17m LWS of the existing depth with total length of 3,762 m. The original design considers that the existing sedimentation rate is low along the channel. The Cipunagara River which shows continuous delta expansion of about 1.00m to 1.25m toward navigation channel. In reference to the successful application of Underwater-sill (UWS) structure in controlling the siltation rate into the navigation channel of Kumamoto Port in Japan and Tuban Port in East Java Indonesia, the possible application this type of structure was carried out. The calculation has resulted that installation of UWS with height of 1.0 m, 1.5m, 2.0 m, and 4.0 m respectively decrease the sedimentation rate to be 0.09 m per year, 0.06 m per year, 0.022 m per year and 0.022 m per year. The present economic feasibility study concluded that 2m height UWS which is designed for minimum service life of 30 years with development interest rate at 10 percent per year and an annual inflation rate at 10% gives the most economic investment.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.