The distribution of Monoon fragrans (≡ Polyalthia fragrans) in China was first recorded in Flora of China in 2011. According to detailed specimen investigation, we found that the Chinese specimens identified previously as Polyalthia fragrans actually represent Monoon simiarum (≡ Polyalthia simiarum). Extensive field investigation also fails to discover the distribution of Monoon fragrans in China. Thus, results from field investigation and specimen examination suggest that M. fragrans is an endemic species to India and its distribution in China should be excluded. Morphologically, M. fragrans can be distinguished from M. simiarum by its tomentose peduncles, narrowly linear petals which are puberulous on both sides, ovoid puberulous monocarp with puberulous stipes and brittle pericarp, as well as the orbicular-ovoid seed.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesiapan Provinsi Kalimantan Utara dalam pelaksanaan REDD+ dengan merujuk pada aspek kebijakan, kelembagaan, dan perangkat-perangkat REDD+. Analisis data teknis deskriptif kualitatif yang digunakan merupakan proses dalam menganalisis, meringkas, dan menggambarkan situasi dan kondisi terkini yang telah dikumpulkan tentang permasalahan yang diteliti dan terjadi di lapangan. Dari hasil pengumpulan data, analisis, dan pembahasan terhadap keseluruhan penelitian dapat disimpulkan: 1. Provinsi Kalimantan Utara belum memiliki kebijakan khusus tentang implementasi REDD+, sebagai acuan dasarj telah diterbitkan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) dan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (RAD-TPB) serta 8 (delapan) kategori kebijakan yang relevan dan mendukung pelaksanaan persiapan REDD+ ; 2. Belum ada kelembagaan REDD+ di tingkat provinsi, namun Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara siap membangun kelembagaan REDD+ di tingkat sub-nasional; 3. Perangkat REDD+ di tingkat provinsi belum ada, namun saat ini sedang berlangsung penelitian tentang FREL dan sudah dilakukan kajian awal terkait dengan kerangka pengaman lingkungan dan sosial; dan 4. Secara umum, Provinsi Kalimantan Utara belum dapat mengimplementasikan program REDD+,
Taman kanak-kanak Alqur’an (TKQ) Darul Ulum Jabon Mekar adalah lembaga pendidikan yang berbasis pada sistem pembelajaran islami. Lembaga pendidikan tersebut telah meluluskan sebanyak 243 siswa/i dengan berbagai prestasi yang membanggakan. Namun demikian kompetensi guru dalam pengajaran sains bagi siswa usia taman kanak-kanak masih dirasa kurang dan sarana maupun prasarana yang belum memadai untuk mendukung pembelajan sains.Untuk itu perlu dilakukan kegiatan program Pengabdian kepada Masyarakat tentang pemberian materi pelatihan dan praktek kepada para guru berkaitan dengan metode pengajaran sains yang tepat bagi anak-anak TKQ Darul Ulum Jabon Mekar. Tujuan kegiatan PkM meliputi a). mengidentifikasi kebutuhan dan menyiapkan materi multimedia untuk pengajaran tentang sains; b). memberikan pelatihan, pendampingan, dan monitoring kepada para guru dalam pengajaran sains melalui pemanfaatan multimedia; dan c). melibatkan siswa dalam proses pengajaran sains sederhana yang disampaikan oleh guru dengan memanfaatkan multimedia. Metode pelaksanaan meliputi: a). persiapan; b). pelatihan; c). pendampingan; d). monitoring; dan e). evaluasi.Seluruh rangkaian kegiatan pelatihan telah dilaksanakan sehingga proses pembelajaran materi sains di ruang kelas berjalan lancar dan normal, terjadi interaksi dua arah antara para guru dan siswa/i yang dapat menciptakan suasana belajar cukup ideal.
Sesayap River is currently included in the moderately polluted category, one of which is due to the presence of Fecal coliform which exceeds the threshold of class II water quality standards. The use of polluted Sesayap River water for various purposes can be harmful to health, so a study is needed to analyze the factors correlated to the high fecal coliform bacteria. The sampling point was conducted at locations around the intake of PDAM Tidung Pala, namely in Tideng Pale and Tideng Pale Timur Villages. The results showed that the high Fecal coliform bacteria was correlated to the poorly managed waste on the banks of the Sesayap River. There were 16 types of businesses and/or activities found at the study site. Waste from households contributed the most to the generation of Fecal coliform bacteria in the Sesayap River. Other sources that cause high Fecal coliform bacteria originated from waste from food stalls, markets, poultry slaughterhouses, fishmongers, grocery stalls and inns.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.