Kantor Kecamatan S menggunakan jaringan nirkabel untuk mendukung kinerja para pegawai. Namun, setiap pengguna belum mendapatkan kecepatan akses yang merata untuk unggah maupun unduh data. Sehingga, dilakukan pengalokasian bandwidth menggunakan metode Per Connection Queue (PCQ). Penggunaan metode PCQ karena ingin membagi bandwidth dengan sama rata untuk pengguna yang aktif. Kecepatan unggah dan unduh data sebelum dilakukan alokasi bandwidth mempunyai selisih kecepatan akses yang signifikan, sehingga para pengguna tidak mendapatkan alokasi bandwidth yang adil dan merata. Namun, setelah dilakukan manajemen bandwidth setiap pengguna aktif mendapatkan alokasi bandwidth yang adil, dibuktikan dengan nilai rata-rata kecepatan unggah dan unduh data yang serupa, yaitu 8.34 Mbps untuk unggah dan 8.45 untuk unduh. Tahap berikutnya dilakukan analisis Quality of Service (QoS) untuk melihat kinerja dari atribut jaringan sebelum dan sesudah dilakukan manajemen bandwidth dengan PCQ. Pada parameter throughput dan delay berada dalam kategori standar TIPHON Sangat Bagus, pada kondisi sebelum maupun sesudah dilakukan konfigurasi PCQ. Parameter Jitter juga memberikan hasil yang sama antara sebelum dan sesudah, yaitu ada di dalam kategori ”Bagus”. Parameter yang berubah antara sebelum dan setelah konfigurasi adalah packet loss. Sebelum dikonfigurasi PCQ berada dalam kategori Bagus dan setelah dikonfigurasi dengan PCQ menjadi Sangat Bagus. Hal tersebut menjadikan kecil kemungkinan atau meminimalkan hilangnya paket selama transmisi data berlangsung. Sehingga, paket dapat diterima dengan sangat baik dari pengirim kepada penerima. Dukungan keamanan juga diterapkan dengan mac filtering. Hal ini bertujuan untuk memberikan izin akses hanya pada perangkat yang sudah terdaftar dalam sistem jaringan. Pembatasan pengguna ditujukan juga untuk menjaga kestabilan akses internet.
Bandwidth merupakan aspek penting untuk kelancaran dan kenyamanan dalam akses internet. Dalam penggunaan bandwidth internet, setiap pengguna menginginkan kecepatan akses secara maksimal. Kecepatan akses secara maksimal tentu akan berhubungan dengan bandwidth yang tersedia dalam jaringan tersebut. Untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal dengan bandwidth yang terbatas, maka diperlukan pengaturan penggunaan bandwidth yang baik untuk menjaga kestabilan trafik lalu-lintas data pada jaringan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan upaya untuk menyempurnakan teknik manajemen bandwidth. RouterOS merupakan sistem operasi berbasis linux yang dipergunakan pada router untuk menangani manajemen jaringan dan dapat berjalan di PC maupun routerboard. Dengan sistem operasi RouterOS memungkinkan untuk membuat sebuah router sendiri dari komputer langsung. Penelitian ini menekankan bagaimana mengalokasikan bandwidth secara optimal atau merata sesuai dengan kebutuhan pengguna internet dengan model penerapan simpangan baku atau deviasi standar pada queue pada router mikrotik Dengan menerapkan metode hierarchical token bucket pada queue akan dianalisa kemampuan algoritma tersebut dalam upaya optimalisasi QoS dalam konsep pemerataan bandwidth. Analisa yang dilakukan dengan mencari nilai paling optimal dari pemerataan bandwidth, yaitu diperolehnya deviasi atau simpangan rata-rata bandwidth pada metode simple queue dan hierarchical token bucket. Pengujian dilakukan dengan membatasi pemakaian bandwidth dengan memberikan limitasi untuk batas minimum dan maksimum bandwidth secara dinamis. Hasil pengujian menunjukkan model penerapan hierarchical token bucket mampu meningkatkan QoS, yaitu dengan diperoleh nilai simpangan lebih sedikit dari nilai rata-rata keseluruhan. Dengan demikian pemakaian bandwidth lebih merata sesuai dengan kebutuhan.
Girirupo Youth Generation is a social organization that has the aim to advance the village of Girirupo in particular and all levels of society in general. The organization has internal and external activities. Internal activities involve active members of the organization, while external activities involve non-governmental organizations. In business processes these organizations have a lot of data that is processed into information. The management of this information is carried out by recording regularly using books. The information generated is passed on to members and the community through word of mouth, instant messaging services, as well as WhatsApp groups owned by the organization. Management and delivery of information has not been done in a structured. The ability of organizations to manage data and information becomes more effective and structured after training in information management. The ease and speed in delivering information can also be realized by having an organization's website, namely girirupomuda.com.
Evaluasi keamanan sistem informasi sangat diperlukan bagi sebuah organisasi, instansi, maupun perusahaan guna mencegah kebocoran data ataupun kerusakan sistem informasi. Penelitian ini dilakukan di sektor pendidikan pada lembaga UPTD XYZ di bawah kuasa Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Evaluasi kematangan dan tata kelola keamanan informasi diterapkan berdasarkan standar ISO/IEC 27001:2017 dengan menggunakan indeks keamanan informasi KAMI versi 4.0. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dan interview terhadap penanggungjawab sistem informasi. Hasil yang didapatkan dari evaluasi untuk kebutuhan sistem elektronik sebesar 20, sedangkan tingkat kelengkapan informasi mendapatkan skor 245. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat keamanan informasi masih sangat rendah dan diperlukan perbaikan sistem keamanan informasi dengan bekerja sama dengan pengembang keamanan informasi dari pihak ketiga. Information system security evaluation is indispensable for an organization, agency, or company to prevent data leakage or damage to information systems. This research was conducted in the education sector at the UPTD XYZ institution under the authority of the Yogyakarta Provincial Education Office. Information security maturity and governance evaluation is implemented based on ISO / IEC 27001: 2017 standard by using the WE information security index version 4.0. The data collection method is done by direct observation and interviews with the person in charge of the information system. The results obtained from the evaluation for electronic system requirements were 20, while the level of completeness of information got a score of 245. From these results it can be concluded that the level of information security is still very low and it is necessary to improve information security systems in collaboration with information security developers from third parties.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.