Sistem pakar untuk diagnosa penyakit sapi merupakan sistem pakar yang dirancang sebagai alat bantu untuk mendiagnosa jenis penyakit sapi secara khusus. Pengetahuan ini didapat dari berbagai sumber diantaranya penelitian dan seminar yang dilakukan pakar dalam bidangnya serta buku yang berhubungan dengan penyakit sapi. Sistem Pakar ini dilakukan dengan cara nantinya pengguna sistem memasukan nilai-nilai yang telah disediakan kedalam sistem yang kemudian diproses berdasarkan aturan-aturan atau rule yang di peroleh dari pakar sehingga nantinya didapatkan hasil kesimpulan diagnosa serta memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh pengguna. Hasil penilaian sistem pakar menggunakan metode certainty factor untuk pengguna berdasarkan parameter yang ada, maka mendapatkan hasil tingkat keyakinan menggunakan metode certainty factor adalah penyakit kudis (scabies) dengan tingkat keyakinan sebesar 60%, penyakit sapi ingusan dengan tingkat keyakinan sebesar 12%, penyakit sapi ngorok dengan tingkat keyakinan sebesar 0%, penyakit sapi demam dengan tingkat keyakinan sebesar 16%, penyakit sapi surra dengan tingkat keyakinan sebesar 80%. maka hasil sistem pakar menggunakan metode certainty factor untuk pengguna berdasarkan parameter sapi sulit bernafas dan gemetaran mendiagnosa penyakit sapi surra dengan tingkat keyakinan 80%.
Salah satu prioritas pembangunan di Indonesia adalah memperkuat daya saing bidang telematika. Fokus penelitian ini pada penyusunan framework rantai nilai kelompok usaha jasa telematika, sebagai langkah untuk menyusun strategi peningkatan daya saing. Data diperoleh dari wawancara terhadap pemangku kepentingan telematika mencakup regulator, asosiasi dan akademisi. Data diolah dengan metode Fuzzy Analitical Hierarchy Process, serta dilengkapi analisis SWOT. Hasilnya menunjukkan bahwa usaha konsultasi komputer merupakan usaha yang memiliki dukungan internal dan eksternal yang baik, sehingga menjadi lebih mudah dalam pengembangannya. Usaha edukasi bidang telematika masih membutuhkan penyetaraan kompetensi untuk memperkuat dukungan eksternal. Penerbitan Software, Pemrograman Komputer, dan Teknologi Informasi lainnya memiliki potensi pasar sangat luas, namun kemampuan internal masih perlu ditingkatkan. Reparasi Komputer, Portal Web, Hosting, dan Disain Khusus, mulai menunjukkan kejenuhan yang diakibatkan semakin banyaknya pelaku bisnis serta persaingan yang semakin ketat namun daya dukung sumberdaya manusia yang kurang memadai.
The shoe home industry is part of SMEs which are no less important for the national economy. Information technology plays an important role in the online transaction process or digital marketing, especially in the field of sales to small and medium businesses, this requires home entrepreneurs or SMEs to use various available applications to meet customer needs and maintain and increase income in their business sector. Before the pandemic period, the R-Four shoe business received orders in a conventional way from resellers with a large number of orders for each type of shoe and sandal, usually used for well-known brands on the market, but at the beginning of the pandemic everything changed from the order stopped, no payment has been paid and there is no more news from the reseller. As a result, this business almost went out of business because there were no transactions, the circulation of money stopped and many employees were laid off. In this condition, SME business actors need to take different steps in order to maintain the business that has been initiated, supported by a service team from Pakuan University who provides a platform for doing digital marketing and assisting the use of applications so that it becomes a promotional strategy, sales can run and continue to increase.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.