Berawal dari tekanan angin yang cepat habis atau rendah, ketika dilakukan pengereman berkali-kali pada saat jalan padat merayap. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui kegagalan proses pengereman, agar tidak terulang kembali. Adapun metode dalam penelitian ini menggunakan fishbone analysis. Dari hasil penelitian kecelakaan truk yang sering terjadi kegagalan pengereman yang disebabkan oleh tekanan angin rendah, adanya gelembung udara pada minyak rem, muatan berlebih, dan disebabkan kurang pengetahuan pengemudi saat mengendarai mobil truk. Pada kegagalan rem mobil truk HINO FG 235, disebabkan oleh tekanan angin kurang, sehingga mengalami kegagalan proses pengereman. Solusi dalam penelitian ini sebelum mengemudikan truk harus melakukan pengecekan tekanan angin di tangki penampungan, membuang kondensasi pada tangki udara, serta menguji sistem pengereman sebelum dioperasikan.

PT. P adalah perusahaan yang bergerak sebagai waste management services yaitu melakukan pengelolaan limbah industri. Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, PT. P banyak menggunakan alat bantu, salah satunya forklift. Forklift sangat penting bagi PT. P maka pelaksanaan program perawatan yang tepat sangat krusial untuk mencapai kondisi kestabilan ketersediaan untuk selalu siap digunakan (availability) dari forklift tersebut.  Selama ini tingkat availability dari forklift di PT, P secara rata-rata adalah 92,07% sedikit di atas target perusahaan yaitu 90%. Beberapa tipe forklift pada bulan-bulan tertentu di availability di bawah 90%. Dalam rangka meningkatkan availability Forklift, PT. P telah membuat suatu program perawatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dengan tujuan meningkatkan availability forklift. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program RCM dengan Kaizen dalam meningkatkan availability forklift. Metode yang digunakan adalah studi lapangan. Dalam pelaksanaan penelitian lapangan dilakukan pengamatan, dokumentasi dan wawancara. Hasil yang didapatkan bahwa program Reliability Centered Maintenance dengan pelaksanaan kaizen yang dilakukan telah memberikan pengaruh yang positif. Availability forklift secara rata-rata meningkat dari angka 92,07% menjadi 97,11%.

Farmers need facilities to support agricultural productivity. The government provides agricultural equipment assistance to the success of the program to increase production, productivity and quality of food crops in the form of Integrated Rice Agriculture Service Centers (Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu/SP3T). One of the facilities provided in the program to increase the production, productivity and quality of food crops is the SP3T sub-program in which the facilities provided are more focused on post-harvest tools and production facilities. Central Java Province and 33 other provinces were given the opportunity to run the SP3T sub-program. Central Java is a province that has the highest rice production in 2019. This study aims to determine the effect of personal experience on farmers' attitudes in using Integrated SP3T. Sampling was purposive as many as 75 people. The basic method of research is descriptive quantitative. The data used are primary and secondary data. The data analysis used is simple linear regression. The results showed that there was a significant effect (p = 0.001) between personal experience and farmer attitudes.