Sendang Biru beach is a one of the coastal area located in Sumbermanjing Wetan, Malang, East Java-Indonesia. As a sea tourism, there are another residents activities such as fishing, fish landing and auction in Malang. That activities can caused pollution on the Sendang Biru aquatic environment. The research aim were to describe the water quality of Sendang Biru aquatic environment based on phytoplankton diversity. This research used several data collection techniques, that were microalgae sampling technique and measurement of physical and chemical water quality. Phytoplankton found in Sendang Biru Beach consists of 47 genus that are genus from seven divisions, Bacillariophyta, Chlorophyta, Cyanophyta, Euglenophyta, Dinophyta, Chrysophyta and Charophyta. The most abundant phytoplankton while having the Indeks Nilai Penting (INP) at the edge zone is the genus Oscillatoria sp. (the abundance is 4368000 Ind/L and INP 26,288). In the central and inner zones are both dominated by Coscinodiscus sp. (The abundance of center zone 4992000 Ind/L and INP 30,499; the abundance of inside zone is 9464000 Ind/L and INP 40,773). The level of diversity of phytoplankton in the three area of Sendang Biru beach are 2,297 in the edge zone; 2,37 in the central zone, and 1,8 in the inner zone. The pollution status of Sendang Biru beach can be classified as polluted moderately based on diversity index value on three different zone in the Sendang Biru Beach.
ABSTRAK Natade coco merupakan salah satu produk olahan air kelapa yang memiliki kandungan serat tinggi dan kandungan kalori rendah sehingga cocok untuk makanan diet dan baik untuk sistim pencernaan serta tidak mengandung kolesterol sehingga mulai populer di kalangan masyarakat yang memiliki perhatian pada kesehatan. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan air kelapa sebagai nata de coco yang bernilai komersil, sehingga air kelapa hanya dianggap sebagai limbah yang terbuang percuma. Pengabdian bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan air kelapa menjadi nata de coco yang siap untuk dikonsumsi dengan cita rasa yang enak. Pengabdian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua metode yaitu metode penyuluhan dan metode demo pelatihan pembuatan nata de coco. Penyuluhan bertujuan untuk memberikan wawasan kepada peserta terkait manfaat dan cara dalam membuat nata. Metode pelatihan dilaksanakan dengan memberikan demo kepada peserta kemudian sama sama membuat nata de coco sambil melaksanakan diskusi terkait setiap sampel yang digunakan. Peserta yang terlibat adalah warga RT 02. RW 01 Kampung baru Kelurahan Anduonohu sebanyak 10 peserta yang tergabung dalam Grup Ibu Pembuat Kue pada RT tersebut. Pelaksanaan dari pengabdian ini selama 5 hari karena nata yang telah dibuat selanjutnya difermentasi selama 5 hari dan nata siap untuk dipanen. Hasil pengabdian menunjukan bahwa setelah 5 hari, terbentuk endapan nata pada bagian atas peermukaan yang memiliki warna yang putih keruh, dan kenyal dan siap untuk dikemas menjadi potongan nata de coco yang bersih dan sehat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.