Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self efficacy dan openness terhadap perilaku kerja inovatif di Kementerian Dalam Negeri. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 183 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (114 laki-laki dan 69 perempuan, usia rerata subjek 40 tahun). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan Skala individual innovative behavior untuk mengukur inovasi individu, skala Big Five Inventory (BFI) versi bahasa Indonesia untuk mengukur keterbukaan wawasan individu, dan Indonesian Adaptation of the General Self-Efficacy untuk mengukur kepercayaan individu atas rencana yang telah disusunnya. Analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik dengan uji regresi linear berganda. Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa self efficacy dan openess memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku kerja inovatif (R2 = 0,709, Sig.= 0,000). Dengan kata lain, kontribusi pengaruh variasi variabel independen (variabel self efficacy dan variabel openess) mampu menjelaskan sebesar 70,9% variasi variabel dependen (perilaku kerja inovatif) di Kementerian Dalam Negeri. Temuan ini memperkuat penelitian lainnya yang menunjukkan bagaimana self-efficacy dan openness mempengaruhi perilaku kerja inovatif.
This study aims to determine whether there is an influence of leadership and self-efficacy towards innovative work behaviour in the Ministry of Home Affairs. The sample of this research is 183 State Civil Apparatus who work in the Ministry of Home Affairs. This study uses three measuring tools, namely the Individual Innovative Behaviour scale by Kleysen & Street to measure the implementation of new ideas in the workplace, the global transformational leadership scale (GTL) scale by Podsakoff, MacKenzie, Moorman, and Fetter to measure leadership patterns that motivate subordinates to do things beyond what they have planned and the Indonesian adaptation of the general self-efficacy scale developed by Born, Schwarzer, & Jerusalem to measure the individual's belief that they able to control the situation. The data analysis used was parametric statistics with multiple linear regression test. The results of the data analysis of this study indicate that leadership and self-efficacy have a significant effect towards innovative work behaviour (R 2 = 0.637, Sig. = 0.000). In other words, the influence of the variation of the independent variable (leadership variable and self-efficacy variable) is able to explain 63.7% variation of dependent variable (innovative work behaviour) in the Ministry of Home Affairs. Based on the research findings, the authors recommend State Civil Apparatus to continuously develop innovative ideas on an ongoing basis while still referring to the plans that have been prepared to manage the situation that occurs and are also supported by leadership figures who have an innovative spirit to facilitate the creative ideas of their subordinates.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil career anchor di tempat kerja, khususnya dalam organisasi birokrasi, serta implikasinya pada motivasi kerja aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Otda Kemendagri). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional untuk melihat pengaruh variabel x (career anchor) terhadap variabel y (motivasi kerja). Instrumen penelitian yang digunakan meliputi skala career anchor inventory (CAI) yang dikembangkan oleh Igbaria dan Baroudi (1993) dalam Meiliani & Budiarto (2008) dan skala The Multidimensional Work Motivation Scale (MWMS) yang disusun oleh Gagné dkk. (2015). Jumlah partisipan dalam penelitian sebanyak 104 orang. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan teknik regresi sederhana menggunakan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel career anchor berpengaruh terhadap variabel motivasi kerja sebesar b=.495 (Sig.=.000<.05, effect size 24.3%, = 0.243, Fhitung=32.662). Koefisien determinasi pengaruh career anchor terhadap motivasi kerja sebesar 0,243. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa variabel career anchor memiliki peran terhadap variabel work motivation sebesar 24,3%, sedangkan sisanya sebesar 75,7% dipengaruhi oleh faktor yang lain. Temuan lainnya menunjukkan bahwa profil career anchor yaitu pure challenge (thitung = 4.037) berpengaruh dominan terhadap motivasi kerja pegawai ASN di Ditjen Otda Kemendagri. Temuan ini menegaskan bahwa motivasi kerja mayoritas pegawai dipengaruhi oleh tantangan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan kerjanya dan didukung juga oleh adanya situasi kerja yang kompetitif.
Abstract. The present work aimed to examine the psychological mechanism by which an openness to accept ingroup actions that can threaten the existence of outgroups, which is simply referred to as acknowledgments of threatening ingroup actions, plays a role in tackling extremism and violent radicalism in the name of Islam in Indonesia. A correlational survey among a sample of 404 Muslim students from various universities in Indonesia in the present work revealed that acknowledgmenst of threatening ingroup actions contributed to the reduction of Muslims’ extremism and violent radicalism because of the role the concept had in increasing Muslims’ critical attitudes towards their group’s wrongdoings inflicted upon non-Muslims. These critical attitudes took shape via an acceptance of ingroup wrongdoings, ingroup responsibility, and feelings of anger against ingroup actions. These empirical findings imply that acknowledgments of threatening ingroup actions may facilitate Muslim reconciliatory cognitions and emotions, which in turn attenuate Muslims’ violent extremism and radicalism in their relationships with non-Muslims. The theoretical and practical implications of these empirical findings are elaborated in the discussion section, which also spotlights a number of shortcomings in the present work. Keywords. Acknowledgements of threatening ingroup actions, ingroup responsibility, anger against ingroup actions, extremism, violent radicalism Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mekanisme psikologis mengapa keterbukaan untuk mengakui tindakan kelompok-sendiri (ingroup) yang bisa mengancam eksistensi kelompok-lain (outgroup), yang disingkat dengan istilah acknowledgement of threatening ingroup actions, berperan dalam meredam permasalahan esktremisme (extremism) dan radikalisme kekerasan (violent radicalism) yang mengatasnamakan Islam di Indonesia. Survei korelasional yang melibatkan 404 mahasiswa Muslim dari berbagai universitas di Indonesia dalam penelitian ini menemukan bahwa acknowledgement of threatening ingroup actions berkontribusi menangkal esktremisme dan radikalisme kekerasan karena perannya dalam meningkatkan sikap kritis terhadap kelompok-sendiri atas pelanggaran terhadap kelompok lain (ingroup wrongdoings). Sikap kritis ini mencakup penerimaan atas pelanggaran terhadap kelompok-lain (acceptance of ingroup wrongdoings), tanggungjawab atas pelanggaran terhadap kelompok-lain (ingroup responsibility), dan amarah atas aksi pelanggaran tersebut (anger against ingroup actions). Temuan-temuan empiris ini mengimplikasikan bahwa acknowledgement of threatening ingroup actions memfasilitasi kognisi dan emosi rekonsiliatif Muslim, yang selanjutnya berperan dalam meredam ekstremisme dan radikalisme kekerasan dalam hubungan mereka dengan non-Muslim. Implikasi teoretis dan praktis dari temuan-temuan empiris ini dielaborasi dalam bagian diskusi, yang juga menyoroti sejumlah kelemahan atau kekurangan dalam penelitian ini. Kata kunci. Acknowledgements of threatening ingroup actions, ingroup responsibility, anger against ingroup actions, ekstremisme, radikalisme kekerasan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.