The aims of this study is to determine the effect of educational game on kindergarten students's social interaction. This quantitative research uses Quasi Experimental research design in Reversal Time Series Design. The population in this study were 56 B1 grade kindergarten students of Taman Kanak-kanak St. Francis Xaverius Tarakan, then we took ten of them as a sample. The data collected using observation. The data were analysed using graphical analysis technique, then a decision were made based on: frequency, latency, tendency of stability, tendency of chart direction, and level change. The results show that educational games have a significant positive effect on kindergarten students's social interaction.
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Untuk Mengatasi Ccyberbullying di SMP Negeri 10 Tarakan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif analisis deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling, guru waka kesiswaan, dan guru tata tertib yang berada di SMP Negeri 10 Tarakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru bimbingan dan konseling untuk mengatasi ccyberbullying kepada siswa adalah memberikan layanan konseling individu dengan memberikan bimbingan atau pemahaman sebanyak 3 kali, memberikan poin ccyberbullying, memberikan skorsing sebanyak 3 hari, memanggil orangtua, dan dengan memberikan kegiatan tambahan. Untuk siswa yang menjadi korban ccyberbullying juga diberikan bimbingan atau pemahaman dan motivasi-motivasi sebanyak 2 sampai 3 kali, diberikan kegiatan tambahan atau mengikutkan siswa dalam olahraga dilapangan supaya siswa tidak merasa trauma, mau bergaul dengan yang lain atau dengan temannya, dan tidak berujung menjadi depresi. Kata Kunci : Bimbingan dan Konseling, Ccyberbullying
Setiap keluarga memiliki pola asuh yang berbeda. Pola asuh adalah suatu cara mendidik anak untuk memberikan dorongan bagi anak dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan, dan nilai-nilai yang dianggap paling tepat dalam bermasyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola asuh suku Dayak Lundayeh di Kota Tarakan. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan model Miles and Huberman. Hasil penelitiannya adalah pola asuh yang diterapkan oleh orang tua suku Dayak Lundayeh kepada anak-anaknya adalah pola asuh demokratis dan orang tua suku Dayak Lundayeh masih memegang adat istiadat seperti bak tang bak kukut (basah mulut basah lutut), maksudnya adalah bila menginginkan sesuatu maka berusaha untuk menggapainya, dan mengajarkan untuk tidak mudah putus asa kepada anak-anaknya. Berdasarkan fenomena tersebut diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang objek penelitian yang sama.
Abstrak: Pendampingan peningkatan kualitas hidup penderita HIV/AIDS Remaja kota Tarakan bertujuan untuk membantu KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) dalam melakukan koordinasi, pengawasan, pengendalian, dan mendorong peran serta masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS. Adapun yang menjadi masalah dalam kegiatan pengabdian ini diantaranya yaitu (1) belum maksimalnya pelayanan kesehatan bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) utamanya dalam penanganansituasi gawat, tenaga kesehatan yang bersikap kurang empati dan sosialisasi tentang penularan HIV/AIDS yang kurang disampaikan secara aktif; (2) Adanya diskriminasi terhadap ODHA yang melanggar hak mereka sebagai warga negara seperti lembaga pendidikan yang menolak calon peserta didik yang terindikasi terkena HIV/AIDS; (3) belum adanya panduan khusus pelaksanaan konseling yang sesuai dengan kode etik, azas dan keterampilan dasar konseling, kurangnya jumlah konselor KPA yang memberikan layanan konseling bagi ODHA. Solusi dapat dimulai dengan sosialisasi tentang penularan HIV/AIDS secara aktif, sosialisasi Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 06 Tahun 2007 dan Pasal 22 ayat 2yang berkenaan dengan Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS,membuat sebuah panduan khusus pelaksanaan konseling yang sesuai dengan kode etik, azas dan keterampilan dasar konseling, serta menambah jumlah tenaga konselor yang profesional.Abstract: Assistance to improve the life quality life of HIV / AIDS Teenager in Tarakan city to assist AIDS Commission in coordinating, monitoring, controlling, and encouraging community participation in preventing and overcoming HIV / AIDS. The problems in this service activity are (1) not maximized health service for PLHIV (People with HIV / AIDS) in the handling of critical situation, unqualified health worker and socialization about HIV / AIDS transmission that is not actively delivered; (2) The existence of a cache against people living with HIV who violate their rights as citizens such as educational institutions who reject candidates for students who are affected by HIV / AIDS; (3) there is no counseling guidance in accordance with the code of ethics, principles and basic training of counseling, the number of KPA counselors who provide counseling services for PLHIV. Solutions can be initiated by socialization of active HIV / AIDS transmission, socialization of Tarakan City Regulation Number 06 Year 2007 and Article 22 paragraph 2 regarding HIV / AIDS Prevention and Control, create a guideline for the implementation of counseling in accordance with the code of conduct, principles and skills Basic counseling, and increase the number of professional counselors.
This research aimed: (1) to find out and describe the level of students' understanding towards basic counseling communication skills in micro counseling course, and (2) to propose one of alternatives in the plan for implementing service, thus students can understand and master the basic skills of counseling communication. This research was descriptive quantitative or survey research. Method of collecting data used was test and conducted by giving questionnaires and interviews. The results showed that in measuring the basic skills of counseling communication, there were 30 subjects (97%) with good categories, 1 subject (3%) with sufficient categories. It can be explained that overall the basic skills of student counseling communication are good, only 1 subject who has sufficient skills.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.