In general, in the hot chamber diecasting industry the use of scrap gating and machining has never been optimally used for recycling so that it can become raw material. This is due to the presence of iron impurities (Fe) forming an intermetallic phase which is dissolved into the Zn-Al alloy which can be seen in its microstructure. So that problems arise that will result in defects in the castings and reduce the mechanical properties of the castings. This study aims to determine the effect of adding Al-5TiB modifier as a grain refiner in changing the morphology of the intermetallic phase of the alloy. This research was conducted at the Department of Metallurgy and Materials, FTUI, Depok and the objects were Zinc-Aluminum Zamak 3 and several other supporting metals. This study uses an experimental method. The results of the investigation show that the effect of impurities through the addition of iron (Fe) 0.04% and 0.19% can lead to an increase in the intermetallic phase fraction at the grain boundaries which causes a decrease in tensile strength, impact, and fluidity in Zinc - Aluminum alloys. The addition of 0.5% and 1% Al-5TiB grain refiner to the Zamak 3 master alloy with 0.19% iron (Fe) content resulted in an increase in the mechanical properties and fluidity values of the alloy. This is due to the formation of an intermetallic phase which is more uniformly distributed over the finer grain boundaries.
This study aims to obtain the best design and material for horseshoes. The research method used is experimental and research target design. This research was conducted in Medan and most of the experiments were conducted at USU University Medan. The results of this research are: it is known that horse shoes will be better if they are made using polymeric foam and reinforced with glass fiber. Furthermore, it was found that other advantages of horseshoe material made of polymeric foam reinforced fiberglass when compared to low carbon mild steel A 36 material, namely: a) Light weight, so it does not burden the horse's feet. b) Flexible, so it can adjust to the horse's hooves. c) Soft, so it can reduce the risk of injury. Horseshoe made of iron, when the horse is moving, if it hits a hard surface, it can cause a reaction force that over time can damage the horse's hooves, the joints of the horse's legs and even the horse's feet, if used for a long time. d) Resistant to chemicals found in the horse's environment, for example horse urine contained in horse stables, where horse urine contains ammonia, and is mixed with other harmful substances. e) Not slippery, thus preventing the horse from slipping and reducing the risk of injury.
Pengaruh komposisi magnesium (Mg), pada metode stir casting terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro aluminium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paduan unsur magnesium (15%), terhadap nilai kekerasan dan struktur mikro pada aluminium. Proses pengecoran paduan aluminium dilakukan dengan suhu 720°C dengan putaran stir casting sebesar 110 rpm selama 115 menit tiap proses peleburan spesimen. Penelitian ini dilakukan pada spesimen aluminium dengan nilai kekerasan raw material nya sebesarVHN 82,6gf/mm2. Paduan unsur magnesium 5% angka kekerasannya rata-rata VHN Vicker 86,06 gf/mm2 dan penambahaan unsur Mg 10% menghasilkan nilai kekerasan VHN rata-rata 86.66 gf/mm2 dan penambahaan unsur Mg 15 % di dapat angka kekerasan rata-rata VHN 91,67 gf/mm2. Uji struktur mikro dengan unsur paduan paduan aluminium yang dicor dengan metode stir casting, dengan paduan magnesium (Mg) angka tersebut sangat berpegaruh terhadap nilai kekerasannya, karena dengan penambahan unsur magnesium memiliki angka kekerasan naik dan distribusi dan bentuk struktur butiran fasa aluminium paduan yang cenderung menggumpal dengan ukuran butiran lebih kecil hambatan korosinya dan jarak antar butirnya mengelompok. Rata Vicker 82.6 gf/mm2 dan penambahaan unsur magnesium 5% menghasilkan nilai kekerasan VHN rata-rata 86.06 gf/mm2 dan penambahaan Unsur magnesium 10% angka kekerasan VHN rata-rata 86.66 gf/mm2 dengan paduan unsur 15% didapat angka kekerasan rata-rata 91.67 gf/mm2 angka tersebut sangat berpegaruh terhadap nilai kekerasannya, karena dengan penambahan unsur magnesium. Kata Kunci: Stir casting, Nilai Kekerasan, Struktur Mikro.
Penelitian ini yang dilakukan meliputi komposisi kimia, Analisa perhitungan tekanan dan kecepatan aliran masuk logam cair, kekerasan, sifat hisik bahan pelumas, kekasaran permukaan, kemiringan sudut, pemeriksaan visual inti cetakan dan stuktur mikro. Metode penelitian yang dlakukan berupa eksperimen, kemudian dibandingkan dengan standar kelayakan yang sudah ditetapkan dibidang Ilmu Logam. Adapaun hasil penelitian yang diperoleh: 1) Komposisi paduan AL-Si – Cu dari produk casting dari proses cor cetak tekan didapat angka sebesar 19.1 % sehingga lebih tinggi dari standar Si yang diizinkan menurut refrensi 7 Standar JIS H 503 adalah sebesar 9.6 – 12 % Si, 2) Tekanan yang bekerja untuk menekan logam cair AlSi-Cu pada proses pengecoran cetak tekan tinggi (cold chamber diecasting) adalah sebesar 766.08 kg/cm2 , dan tekanan ini sudah melebihi dari standar yang diizinkan menurut refrensi 5 adalah 611.79 kg/cm2, 3)Kecepatan aliran masuk logam cair untuk paduan AlSi-Cu tinggi 80.8 m/detik, menurut refrensi 5 standar diizinkan adalah tekanan 60 m/detik, 4) Sifat Bahan pelumas jenis Ducote EP2014 sudah menyala(menguap) pada temperature 2650 C, sehingga tidak sesuai dengan pengunaannya di temperature permukaan inti cetakan 315-3200 C, akibatnya tidak berfunsi untuk melumai permukaan inti cetakan, 5) Kekerasan permukaan inti cetakan yang baru angkanya sebesar 47.3 HRC. Angka kekerasan ini tidak mencapai standar pabrik yang diinginkan 50 -60 HRC, akibatnya permukaan inti cetakan terkikis, 6) Kekesaran permukaan inti cetakan yang gagal sebesarRa 1.53 – 3.52 µm. Akibat kasarnya permukaan inti cetakan sehingga memudahkan penempelan Alpaduan SI-Cu Specifikasi menurut refrensi 10 untuk proses pengecoran cetak tekan kekasarannya Ra 0.8- 1.60µm 7. Dari pengujian sudut kemiringan (ketirusan) lebihkecil angka yang didapat lebih kecil sebesar105 biladibandingkan dengan inti cetakan yang baru 10 10. Hal ini yang diakibatkan pengikisan lapisan nitride, 7) Dari pengamatan visual penampang permukaan inti cetakan yang dianggap gagal dapat dilihat permukaan kasar dan penempelan produk alumunium, 8) Dari pemeriksaan struktur mikro pada inti cetakan yang dianggap gagal dengan mengunakan larutan kimia jensis etsa 2% nital, dapat terlihat permukaan inti cetakan yang terkikis lapisan nitridanya dan menempel produk casting Al pada permukaan inti cetakan pada inti cetkan yang baru mengunakan etsa yang sama kelihatan ketebalan lapisan nitridanya.
Daur ulang aluminium adalah contoh yang sangat baik dalam pemanfaatan yang efisiensumber daya material sekunder. Selama pemulihan aluminium sekunder,potongan aluminium sering dilebur dan dimurnikan dalam tungku peleburan putar di bawah lapisan garam cair, sebagai praktek. Charging material untuk bahan baku tungku peleburan biasanya pemakaian kombinasi kompleks potongan aluminium dengan berbagai jenis, ukuran,bentuk, komposisi, dan kontaminasi. Penelitian peleburan dilakukan di PT.Rizki Inti Logam Tangerang ( Remelting scrap aluminium ) dan Laboratoirum Pengujian Metalurgi Laterit LIPI Serpong dan memproses scrap yang nantinya secara efisien dan masalah kritis dapat diatasi untuk mencapai pemulihan logam yang lebih tinggi, energi yang lebih rendahdan konsumsi garam, dan lebih sedikit dampak lingkungan. Dalam makalah ini,perilaku peleburan berbagai jenis potongan aluminium diselidikidalam tungku laboratorium. Kemampuan daur ulang dari potongan-potongan yang berbeda diperiksa.ini memastikan jenis skrap, kondisi permukaan, ukuran, dan kontaminanpengaruh yang signifikan pada hasil logam dan daur ulang scrap. Berdasarkan hasil eksperimen dan data operasional industri, berbasis CFD model proses telah dikembangkan, ditambah dengan sub-model yang dikembangkan pengguna untuk peleburan skrap dan pembakaran logam. Perilaku leleh terdistribusi potongan aluminium yang berbeda dievaluasi dan hasil pemodelannya digunakan untuk menganalisis proses peleburan dalam tungku industri, dan untuk memperkirakan aliran dan distribusi energi, dan akhirnya berkontribusi pada proses pengoptimalan Kata kunci: Scrap; Tungku; CFD Model; Fluxing; pengoptimalan aliran dan energi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.