This study aims to determine the level of financial literacy forMicro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi keuangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Pekanbaru. Disamping itu, penelitian ini juga dilakukan untuk menganalisis apakah perbedaan gender, usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap tingkat literasi keuangan para pelaku usaha. Fokus jenis usaha yang diteliti adalah usaha perdagangan, dengan jumlah sampel 292 pelaku usaha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan cara memperoleh data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan pelaku UMKM adalah sedang (57,9%). Variabel yang mempengaruhi tingkat literasi keuangan pelaku usaha adalah perbedaan pendidikan dan pendapatan. Sedangkan perbedaan gender dan usia tidak berpengaruh terhadap tingkat literasi keuangan para pelaku UMKM.

Potensi pasar industri halal telah mengalami pertumbuhan yang signifikan seiring dengan meningkatnya antusiasme dan kesadaran religiusitas Muslim saat ini. Mengkonsumsi produk halal tidak hanya dilihat sebagai penerapan ajaran agama, tetapi telah menjadi cara hidup dan gaya hidup bagi sebagian besar umat Islam. Kepastian kehalalan suatu produk merupakan pertimbangan penting bagi konsumen Muslim dalam keputusan pembelian, terutama yang berkaitan dengan makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku konsumen Muslim dalam mengkonsumsi makanan halal dan faktor penentunya. Penelitian ini dilakukan di kota Pekanbaru, provinsi Riau. Sampel penelitian adalah konsumen Muslim yang melakukan pembelian makanan halal dalam kemasan, baik makanan yang bisa dimakan langsung atau makanan yang diproses terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penentu perilaku konsumen Muslim yang mengkonsumsi makanan halal didominasi oleh norma subjektif dan kontrol perilaku persepsi konsumen.

Keluarga memegang peranan penting pada kegiatan suatu negara karena  permintaan dan penawaran uang dan barang bermula dari keluarga. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan suatu negara, semakin kuat dan baik ekonomi kelauarga maka akan semakin kuat dan sejahtera pula suatu negara. Sejak tahun 2020 hampir seluruh negara menghadapi dan terkena pandemi Covid 19. Imbas virus tersebut memukul perekonomian Indonesia dan menghantam hampir seluruh lapisan masyarakat pada semua sektor baik formal maupun informal. Meningkatnya pengangguran karena penurunan kegiatan industri, transportasi, pendidikan dan lainnya mengakibatkan perekonomian masyarakat terseok-seok terutama ekonomi keluarga (rumah tangga). Pendapatan keluarga menjadi menurun, apalagi sejak pemerintah memberlakukan kebijakan mengurangi kegiatan di luar rumah seperti Physical distancing, social distancing, PSBB serta PPKM. Penurunan pendapatan keluarga ini tidak hanya menimbulkan dampak ekonomi secara mikro yaitu turunnya kesejahteraan keluarga, tetapi juga makro dengan turunnya indeks kemakmuran negara serta munculnya masalah sosial dan psikologis. Untuk itu dibutuhkan kepedulian dan kerjasama seluruh elemen masyarakat untuk menghadapi dampak Pandemi ini, salah satunya dengan memberikan edukasi ketahan ekonomi keluarga.

Trend wisata halal merupakan fenomena baru dalam industri pariwisata. Tuntutan masyarakat muslim terhadap suatu destinasi wisata bukan hanya sebatas keunikan dan daya tarik wisata pada tempat tersebut tetapi juga kenyamanan dan jaminan dalam melaksanakan ibadah.   Provinsi Riau giat menggerakkan dan mengembangkan potensi wisata halal sejak ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai salah satu dari 10 provinsi destinasi pariwisata halal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalilis potensi pariwisata halal di provinsi Riau dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi daerah. Karakteristik penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata halal propinsi Riau sangat layak dikembangkan karena didukung oleh attraction, accessibility, amenities, ancilary services dan institutions yang cukup baik. Pengembangan pariwisata halal memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan ekonomi daerah Riau. Hal ini bisa dilihat dari munculnya berbagai jenis usaha di lokasi objek  wisata,  membaiknya  infrastruktur  dari  dan  ke  lokasi  objek  wisata, terbukanya lapangan kerja baru dan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah.

No abstract