The purpose of this research was to determine the effect of rice husk of biochar combined with inorganic and organic amendments on soil strength, growth and yield of rice plants on acid sulphate soils. The research phase was to identify the physical properties of soil in both regions and the measurement of field penetration resistance. Furthermore, conducting field research using a randomized block design (RBD), with the treatment consisting of; control soil (B0), rice husk biochar 6 t.ha-1 (B1), rice husk biochar 8 t.ha-1 (B2), rice husk biochar 10 t.ha-1 (B3), rice husk biochar 12 t .ha-1 (B4), recommended inorganic fertilizer package (B5), recommended inorganic fertilizer package and rice husk biochar 10 t.ha-1 (B6), 10 t.ha-1 (B7) manure fertilizer 10 t. ha-1 and rice husk biochar 10 t.ha-1 (B8). The research observations consisted of several physical properties of soil in BPTP land and farmer's land. Field penetration resistance is measured by determining the value of soil strength (DAIKI). Observation of growth variables in the maximum vegetative phase, consisting of; plant height and a number of tillers, while the yield variable is; a number of panicles per clump, and dry grain weight per clump. The results showed that the strength of the soil in the Experimental Field of BPTP West Kalimantan was 470 kPa and the farmer's land was 500 kPa. This condition indicated high soil compaction in paddy-based acid sulphate fields in the West Kalimantan Sungai Kakap.

Di Indonesia revolusi industri 4.0, terutama sektor pertanian belum berkembang, disebabkan kegiatan pertanian umumnya masih dilaksanakan dengan pola tradisional belum menerapkan pola modern dengan sistem pertanian berkelanjutan (sustainable farming). Pemanfaatan limbah tanaman sangat bermanfaat khususnya sebagai pembenah tanah (soil amandemen). Pembenah tanah (soil amandemen) sangat penting karena mengandung kandungan bahan organik serta unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman.Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan alternatif untuk mengurangi kebutuhan terhadap pupuk anorganik dengan pemanfaatan limbah tanaman secara optimal sebagai bahan pembenah tanah (soil amandemen) sehingga mendukung sistem pertanian berkelanjutan (sustainable farming). Mitra kegiatan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu kelompok tani Sakersa yang berada di Desa Rasau Jaya II Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Metode yang dilakukan adalah metode penyuluhan diikuti dengan demonstrasi. Setelah dilakukannya kegiatan Pengabdian Masyarakat, Kelompok Tani Sakersa Kecamatan Rasau Jaya II tertarik untuk memproduksi pupuk organik dengan memanfaatkan limbah tanaman hasil pertanian. Kegiatan demonstrasi memberikan dampak kepada pengetahuan, sikap dan keterampilan. Bahkan memiliki keinginan untuk mengaplikasikannya pupuk organik tersebut di lahan pertanian. Produk pupuk organik yang dihasilkan bersifat ramah lingkungan, bahan baku berlimpah dan murah serta dapat mengurangi pengeluaran biaya pembelian pupuk dalam kegiatan budidaya tanaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bokashi kulit nanas yang efisien dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil kacang panjang pada tanah aluvial. Penelitian ini dilakukan di Jalan Suwignyo Kota Pontianak. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan salah satu faktor yaitu pemberian berbagai dosis kulit nanas kotak (b) dengan 6 taraf perlakuan yaitu b0 : tanpa box, b1 : 20 gram/polybag. , b2 : 40 gram/polybag, b3 : 60 gram/polybag, b4 : 80 gram/polybag, dan b5 : 100 gram/polybag. Semua perlakuan diulang sebanyak 4 kali dan terdiri dari 4 sampel tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah klorofil daun, volume akar, berat kering tanaman, jumlah polong per tanaman, dan berat polong per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis bokashi kulit nanas memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah klorofil daun, volume akar, berat kering tanaman, dan berat polong tanaman. Memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah polong yang ditanam dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Dosis bokashi kulit nanas yang efisien diperoleh pada taraf 80 gram/polybag berdasarkan potensi hasil tanaman yaitu berat polong per tanaman.