Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi bahasa slang pada teks keterangan foto akun Lambe Turah di media sosial instagram.. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik lanjutan, yaitu teknik catat. Metode analisis datanya menggunakan metode padan intralingual dan ekstralingual. Hasil analisis data disajikan dengan metode formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bentuk dan fungsi bahasa slang dalam teks keterangan foto akun instagram Lambe Turah. Bentuk bahasa slang Lambe Turah meliputi bentuk kata, frase, klausa, dan kalimat. Fungsi bahasa slang Lambe Turah terdiri dari fungsi personal, fungsi direktif, fungsi fatik, fungsi referensial, dan fungsi imaginatif. Abstract: This study aims to describe the form and function of slang in the photo caption text of Lambe Turah's Instagram account on social media. The data collection method used in this study was the observation method with advanced techniques, namely the note taking technique. Methods of data analysis using intralingual and extralingual matching methods. The results of data analysis were presented using formal and informal methods. Based on the results of data analysis, it was found the form and function of slang in the caption text of Lambe Turah's Instagram account. The slang form of Lambe Turah includes the form of words, phrases, clauses and sentences. Lambe Turah slang functions consist of personal functions, directive functions, fatigue functions, referential functions, and imaginative functions.
There are several aspects that should be considered in "the Great Indonesian Dictionary" or "Kamus Besar Bahasa Indonesia" (KBBI) that is related to the ignorance of potential forms of Indonesian language, which actually have capacity to enrich the KBBI. Although KBBI has undergone several improvements in terms of the number of vocabularies, most of the vocabularies are derived from absorption of local or foreign languages basic vocabularies. The effort in increasing the number of vocabularies based on the existing forms might not be considered as a serious concern, observed from the fact that there are numerous potential forms that do not exist in the KBBI, such as *mengurang which means to lessen or to reduce, as the opposite of menambah which means to add. Therefore, this paper aims to elaborate the weaknesses of KBBI viewed from the absence of the existing potential forms by relying on the generative morphology approach.
Abstrak: Penelitian ini merupakan kajian tentang analisis sarkasme bahasa Bima pada status media facebook. Permasalahan yang dibahas adalah: (1) bagaimana bentuk lingual sarkasme bahasa Bima pada status media facebook (2) bagaimanakah makna sarkasme bahasa Bima pada status media facebook (3) bagaimakah fungsi sarkasme bahasa Bima pada status media facebook Tujuan penelitian, yakni: (1) mendeskripsikan bentuk lingual sarkasme bahasa Bima pada status media facebook (2)) mendeskripsikan makna sarkasme bahasa Bima pada status media facebook (3) mendeskripsikan fungsi sarkasme bahasa Bima pada status media facebook Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan intralingual dan padan ekstralingual. Adapun penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini adalah (1) sarkasme bahasa Bima pada status media facebookberupa kata, frase, klausa, kalimat serta wacana; (2) makna yang terkandung sarkasmebahasa Bima pada status media facebook yaitu terdapat ungkapan sindiran, kekesalan, dan dapat dimaknai secara gramatikal dan kontekstual; (3) fungsi yang terdapat pada sarkasme bahasa Bima pada status media facebook yaitu fungsi ekspresif dan fungsi personal. Abstract: This research is a study on the analysis of the Bima language sarcasm on Facebook's media status. The problems discussed were: (1) what is the lingual form of the Bima language sarcasm on the Facebook media status; (2) what is the meaning of Bima's sarcasm on Facebook's media status; (3) what is the function of Bima's sarcasm on Facebook's media status. So that the aims are: (1) to describe the lingual form of the Bima language sarcasm on the Facebook media status; (2)) describe the meaning of the Bima language sarcasm on the Facebook media status; (3) describe the function of the Bima language sarcasm on the Facebook media status. This research is a qualitative research. The data were collected using the documentation method and the observation method using note-taking techniques. In data analysis using intralingual and extralingual matching methods. The presentation of the results of data analysis uses informal methods. The results of this study are (1) Bima language sarcasm on Facebook media status in the form of words, farse, clauses, sentences and discourse; (2) the meaning contained in the Bima language syntax on the Facebook media status is that there are expressions of satire, resentment and can be interpreted grammatically and contextually; (3) the functions contained in the Bima language sarcasm on the Facebook media status are expressive functions and personal functions.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan kaidah bahasa Indonesia mahasiswa baru. Berdasarkan tingkat penguasaan kaidah, didapatkan tipe-tipe kaidah kebahasaan tertentu yang belum dan sudah dikuasai oleh mahasiswa. Selanjutnya, tipe-tipe kaidah kebahasaan dapat menjadi bahan evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut pembelajaran MKWK Bahasa Indonesia di perguruan tinggi, khususnya materi kaidah kebahasaan. Terkait metode penelitian, pada tahapan pengumpulan data, digunakan teknik evaluasi menggunakan tes melalui Google Form secara luring dengan instrumen soal bermode benar-salah berjumlah 75 butir soal. Pada tahap analisis data, persentase rata-rata skor hasil tes masing-masing kelompok kaidah kebahasan dikonversi ke kategori tingkat kemahiran berbahasa UKBI. Dalam pada itu, tipe kaidah kebahasaan yang sudah dikuasai dan belum dikuasai ditentukan berdasarkan persentase standar ketuntasan klasikal. Pada tahap penyajian hasil analisis data, hasil penelitian dideskripsikan dan diuraikan menggunakan metode formal dan metode informal. Hasil penelitian menyatakan rata-rata tingkat penguasaan kaidah bahasa Indonesia mahasiswa sebesar 49,28% (Marginal) dengan perincian 52,75% tingkat penguasaan kaidah ejaan (Semenjana), 55,93% tingkat penguasaan kaidah bentuk dan pilihan kata (Semenjana), dan 39,19% tingkat penguasaan kaidah kalimat (Terbatas).
Abstrak: Tujuan penelitian ini mendeskripsikan satuan lingual leksikon gender bahasa Sasak dan menelaah pemaknaannya sebagai pengungkap nilai-nilai kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Sasak memiliki leksikon gender yang direalisasikan melalui seperangkat dyad leksem yang pemakaiannya ditemukan pada ranah-ranah sosial-budaya kehidupan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat Sasak. Leksikon gender yang ditemukan digunakan sebagai penanda gender pada ranah (1) sistem nama diri, (2) sistem kekerabatan, (3) pronomina persona kedua, dan pada (4) fase siklus kehidupan. Dalam kehidupan keseharian masyarakat Sasak, ranah-ranah penanda gender ini biasa dipakai sebagai sapaan. Dalam pemaknaan, nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya merealisasikan tentang pentingnya menjaga kesantunan yaitu sikap/perilaku saling menghormati dan menghargai antarlaki-laki dan perempuan. Pada hakikatnya, nilai-nilai kearifan lokal tentang kesantunan leksikon gender bahasa Sasak mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang alamiah yang telah ada dalam konteks kehidupan laki-laki dan perempuan sebagai bagian anggota masyarakat Sasak. Nilai- nilai kearifan lokal tersebut telah menjadi suatu konvensi dalam kehidupan laki-laki dan perempuan Sasak, sehingga nilai-nilai kesantunan yang ada akan senantiasa diterapkan dan terus berlangsung dalam kehidupan laki-laki dan perempuan Sasak. Abstract: The goal of this study is to explain the Sasak gender lexicon's linguistic unit and investigate its meaning as a manifestation of local wisdom values. The descriptive qualitative method was used in this study. The findings show that the Sasak language has a gender lexicon, which is realized through a collection of dyad lexemes that are used in the socio-cultural spheres of men and women's lives in Sasak culture. The discovered gender lexicon was employed as a gender marker in the realms of (1) self-name system, (2) kinship system, (3) second personal pronouns, and (4) life cycle phases. These gender identifiers are often. Local wisdom values have established a convention in the lives of Sasak men and women, ensuring that existing politeness values are always applied and continue to occur in Sasak men and women's lives. Used as greetings by the Sasak people in their daily lives. In other words, the values of local knowledge inherent in it recognize the necessity of sustaining civility, i.e., men and women's mutual respect and appreciation attitude/behavior. In essence, the gender lexicon of the Sasak language reflects the principles of natural local wisdom that already exist in the context of men and women's lives as members of the Sasak community. Local wisdom values have established a norm in the lives of Sasak men and women, ensuring that existing politeness values are always applied and continue to occur in Sasak men's lives.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.