Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus yang biasanya dinyatakan dalam Watt hour. Energi yang digunakan oleh peralatan listrik merupakan laju penggunaan energi (daya) selama peralatan tersebut digunakan. Untuk menghemat daya listrik yang terpakai maka konsumen harus mengetahui pemakaian listrik tiap harinya. Untuk memberi batasan pemakaian dan memperkirakan pemakain listrik, maka dari itu konsumen harus dapat memonitoring dan mengontrol pemakaian daya listrik dengan sistem yang memudahkan dan tidak membingungkan. Salah satu teknologi saat ini yang memudahkan untuk memonitoring adalah sistem yang berbasis IoT. PEMoS merupakan alat yang dirancang untuk memonitoring serta mengontrol pemakaian daya listrik. Perangkat yang digunakan dilengkapi dengan sensor tegangan dan arus yang dapat membaca tegangan dan arus secara realtime dengan komukasi NodeMCU untuk mengirimkan data ke user menggunakan jaringan internet. PEMoS memiliki dua bagian yaitu client dan server yang berkomunikasi secara wireless. Data yang dibaca oleh sensor harus terlebih dahulu diterima oleh server sebelum dikirimkan ke cloud server. PEMoS juga memiliki aplikasi android yang digunakan untuk mengontrol client dan memonitoring daya listrik yang bersumber dari PLN. Setelah dilakukan pengujian pada alat, didapatkan nilai galat pada pembacaan sensor tegangan sebesar 1.60% dimana itu masih dalam batas toleransi. Untuk pengujian sensor arus didapatkan galat sebesar 9.93%. Pada komunikasi antara client dan server terdapat keterlambatan pengiriman data selama ±6s.
Sistem distribusi adalah sistem tenaga listrik yang menyalurkan energi listrik dari sisi pembangkitan sampai ke konsumen, dengan menggunakan jaringan tegangan menengah sampai dengan tegangan rendah. Akibat menempuh jarak yang cukup jauh dari Gardu Induk untuk bisa sampai ke konsumen, dan pada saat penyalurannya memerlukan arus yang cukup besar. Menyebabkan terjadinya penurunan kualitas aliran daya sehingga terjadi jatuh tegangan, dan terdapat rugi-rugi yang pada saat penyaluran energi listrik tersebut. Distributed Generation (DG) sendiri merupakan sistem pembangkitan energi listrik berdaya kecil yang dibangkitkan dekat dengan pusat-pusat beban, tentunya pengaruh dari pemasangan DG pada dekat pusat beban harus dapat meningkatkan kualitas penyaluran tenaga listrik. Penelitian ini bertujuan mendapatkan nilai analisis perbandingan interkoneksi penggunaan atau tanpa penggunaan DG guna menghasilkan kualitas daya energi listrik pada saluran, serta mendapatkan besar nilai rugi energi yang dinyatakan dalam bentuk rupiah. Hasil penelitian menunjukkan interkoneksi DG dengan studi kasus PLTMH Aek Silang, dan PLTMH Aek Sibundong menghasilkan nilai jatuh tegangan sebesar 365,5 V tanpa menggunakan DG, sebesar 5,3 V dan 268,07 V menggunakan DG. Nilai rugi-rugi aktif didapat sebesar 17,52 kW, 11.620,18 kW, dan 17.032 kW, sedangkan nilai rugi-rugi reaktif sebesar 2,36 kVAR, 1.579,65 kVAR, dan 2.338,73 kVAR. Untuk besar rugi rupiah didapatkan nilai sebesar Rp 19.860, Rp 100.863, dan Rp 120.723. Simpulan dari hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan DG pada penyulang dapat memperbaiki kualitas daya dari penyaluran tenaga listrik.
Permanent-Magnet Synchronous Generator it can provide highly reliable power generation with small in size, no copper losses in the rotor circuit, no need for external excitation. We designed and simulated the PMSG with 12 slots and 8 poles with an alternating polarity magnet configuration: NN-SS-NN-SS-NN-SS-NN-SS-NN-SS-NN magnetic flux per pole in the outer stator and the inner stator has been assumed to be constant, following sizes and materials described in this paper. The generator's number of poles is determined by stacking several sections of the magnet side by side and grouping opposite poles in a continuous pattern. the initial design of the PMSG 12 slots and 8 poles outer-runner compare to see how the halbach array configuration changes the output parameter, it will be included. Proportional to the load size and speed The larger the magnetic flux generated by the movement of the magnetic field, the higher the rpm, and the heavier the coil magnetic flux obtained, the higher the induced voltage. This research use five speed variations varying from 1000 to 5000 rpm and load variation from 5 ohm, 15 ohm, 30 ohm, 60 ohm, and 100 ohm. With the effect that the flux distribution is voltage generated at a 5 ohm load only increases at 1000 rpm, while the increase in torque produces an increase in the amount of input power at 30 ohm, which is equal to both the speed and the amount of torque, where the input power increases at all speeds at a load of 30 ohm. This also arises when the output power generated at a load of 30 ohm increases by a high efficiency of over 86%.
Perilaku boros air bersih menyebabkan semakin banyak orang yang kehilangan akses terhadap air bersih. Penggunaan air di dalam rumah tangga selama ini masih sangat sulit untuk dilakukan pengelolaan dalam penggunaan air secara efektif. Kelangkaan air bersih adalah situasi saat terjadinya kekurangan air untuk memenuhi kebutuhan manusia. Penelitian ini menmbangun sistem Home Water Flow Monitoring (HEROIG) berbasis Internet of Things (IoT) untuk melakukan monitoring dan controlling penggunaan air pada rumah. Perangkat keras menggunakan NodeMCU sebagai mikrokontroler serta mengirimkan hasil sensing debit air oleh sensor water flow yang akan dikirimkan ke cloud server. Pengontrolan dapat dilakukan melalui aplikasi android HEROIG yang telah dibuat dan terintegrasi dengan sistem IoT yang harus bekerja dalam koneksi jaringan yang baik. Pengujian kualitas koneksi jaringan atau Quality of Services (QoS) khususnya packet loss menggunakan dua parameter yaitu dari waktu dan jarak. Hasil pengujian packet loss parameter waktu dengan pengujian enam detik sekali dalam waktu satu menit memiliki nilai rata-rata packet loss 1,13%, kemudian untuk pengujian parameter jarak dengan selisih setiap jarak adalah empat meter memiliki nilai rata-rata packet loss 0,15%. Hasil pengujian tersebut menunjukan kualitas pengiriman data sensor ke cloud server memiliki parameter QoS packet loss kategori sangat baik, karena memiliki nilai packet loss <3%.
The use of photovoltaic panels (PV) as the latest material technology to conversion solar energyinto electrical energy, so as it can become a Solar Power Plant (PLTS) which is more continues to growin this world, including Institut Teknologi Sumatera (ITERA). As a new campus technology-based inLampung Province which also has high solar potential, it is considered appropriate to be able to applyphotovoltaic as the key to the use of renewable energy. The PV panel studied is a comparison with theplacement conditions, specifically placement on the rooftop and on the groundmounting. In order to getthe best efficiency from the comparison of the installed photovoltaic panels, it is necessary to design anequivalent circuit with a load or no load in designing, as well as making observations for 7 days withthe same conditions. The results show that the placement of PV on the rooftop is 1,129.91 Wh for aloaded condition and 3,961.91 Wh for a no-load condition, while the placement of PV on thegroundmounting is 1,064.83 Wh for a loaded condition and 3,880.13 for a no-load condition. Fromthese results, it becomes the basis for the placement of PV as needed before planning the constructionof PLTS.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.