Setiap tahun kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ende meningkat tajam. Kasus tertinggi berada di wilayah Puskesmas Kota Ende pada anak usia sekolah. Upaya awal yang dilakukan yaitu pencegahan DBD pada anak usia sekolah di SD Inpres Watujara dengan membentuk kader jumantik yang bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang penyakit DBD serta keterampilan pencegahannya. Metode pelaksanaan dilakukan melalui mengedukasi 20 siswa sebagai kader jumantik melalui pembelajaran problem based learning yang menyenangkan, diselingi dengan ceramah dan role play/simulasi langsung yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juli hingga 22 Juli 2022 di SD Inpres Watujara. Hasil menunjukkan seluruh peserta mampu dan terampil dalam melakukan praktik jumantik dan terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang penyakit DBD sebesar 52,65%, Proses edukasi yang benar akan memberikan dampak positif pada peningkatan pengetahuan peserta dan perubahan perilaku pencegahan. Peserta mampu melakukan upaya pencegahan DBD secara mandiri dan baik serta diharapkan dapat berlansung secara terus menerus secara mandiri dan berkala.
Salah satu bencana yang pernah terjadi di Indonesia adalah bencana non-alam berupa wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kejadian DBD meningkat dari tahun ke tahun termasuk di Kabupaten Ende. Pada tahun 2019 penderita anak usia sekolah menjadi kasus terbanyak. Anak sekolah merupakan sasaran yang berperan strategis dengan jumlah sebanyak 20 % dari jumlah penduduk Indonesia. Guna menekan angka kejadian DBD, perlu diupayakan peran serta anak sekolah. Upaya tersebut dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada para siswa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya sebagai Jumantik khususnya dalam kegiatan Pemantauan Jentik secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan DBD terhadap pengetahuan, sikap, dan keterampilan jumantik. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental one group pretest-posttest untuk membuktikan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah diberikan pendidikan kesehatan. Pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 30 orang. Pendidikan kesehatan diberikan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi dan tugas mandiri di masing-masing rumah responden. Setiap responden diberikan modul sebagai bahan bacaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna pada pengetahuan (p value 0,004), sikap (p value 0,005) dan keterampilan (p value 0,019) siswa sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Hasil penelitian yang melihat hubungan antara karakteristik siswa dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa sesudah intervensi pendidikan kesehatan, menunjukkan hasil ada hubungan yang bermakna pada usia dengan pengetahuan (p value 0,004), usia dengan sikap (p value 0,004), usia dengan ketrampilan (p value 0,005). Pada variable jenis kelamin menunjukkan hasil ada hubungan yang bermakna pada jenis dengan pengetahuan (p value 0,005), jenis kelamin dengan sikap (p value 0,005), jenis kelamin dengan ketrampilan (p value 0,007). Dari hasil ditemukan pendidikan kesehatan terbukti efektif meningkatkan pengetahuan,sikap, keterampilan dalam meningkatkan kesiapsiagaan kejadian DBD di Sekolah Dasar Inpres Watujara. Semakin tinggi usia, maka semakin baik tingkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan terkait DBD. Perempuan memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik tentang DBD, sedangkan laki-laki memiliki ketrampilan yang lebih baik tentang pemberantasan sarang nyamuk.Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, Demam berdarah, Jumantik
Covid-19 has become an endemic outbreak that has hit all regions of the world that began at the end of 2019 in Wuhan City, China. The increase in the number of cases of the disease is very fast, so that its spread affects to various ages from children to the elderly. For this reason, there is a need to strengthen education and socialization for the community on how to prevent and handle Covid-19. The goal is for the public to understand and implement Covid-19 prevention behavior. This strengthening is also a preventive effort in suppressing the spread of Covid-19 transmission. As for the form of activity programs carried out by direct methods of socialization, education to the community, making hand washing pilots for community residents and installing sticker posters that are informative and easily understood by the community in Mbomba I Village Gheo Ghoma Ende Regency. The results of this activity can be seen from the increasing public knowledge about the prevention of Covid-19 and being able to implement Covid-19 prevention behavior quite well. Educational activities and socialization to prevent the transmission of the Covid-19 virus become simple things that need to be done consistently, in order to build community concern in maintaining health, doing a clean and healthy lifestyle, especially in the current pandemic period.
Pelayanan kesehatan di masa pandemi meninmbulkan banyak tantangan dengan meningkatnya kasus COVID-19 di kalangan lansia. Tingginya jumlah kasus berdampak negatif pada kesehatan mental lansia. Adanya kecemasan akan kejadian COVID-19 menjadi masalah kesehatan mental lansia. Upaya mengatasi kecemasan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesehatan dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi faktor demografi lansia dengan kualitas dan kecemasan kejadian COVID-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu korelasional dengan sampel sebanyak 100 responden dan pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dari Februari 2022 sampai Mei 2022. Analisis data menggunakan spearman test. Hasil penelitian diperoleh nilai korelasi faktor demografi responden dengan kecemasan kejadian COVID-19 yaitu nilai p = 0,019 (faktor usia), p = 0,019 (faktor jenis kelamin), p = 0,019 (tingkat pendidikan), p = 0,019 (status pernikahan) dan p = 0,019 (status pekerjaan). Dari hasil tersebut nilai p > 0,05 menunjukkan tidak adanya hubungan antara faktor demografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan pekerjaan) responden dengan kecemasan kejadian COVID-19. Nilai korelasi yang didapatkan dari faktor usia -0,035, jenis kelamin -0,017, status pernikahan -0,055, dan pekerjaan -0,118. Faktor demografi memiliki kekuatan hubungan yang sangat lemah dengan korelasi negatif. Kesimpulan bahwa penting untuk selalu memberikan dukungan fisik, emosional dan psikologis bagi lansia tanpa melihat aspek demografi dan karakteristik lansia serta anjuran untuk lansia untuk melakukan hal-hal positif terkait kesehatan fisik dan mental sehingga kualitas hidup lansia pun semakin meningkat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.