Intisari— Indonesia merupakan salah satu negara yang terdampak covid-19 diberbagai sektor perekonomian, salah satunya adalah Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM). Ketidakstabilan rantai pasok mengakibatkan banyak UMKM tidak dapat menjalankan aktivitas bisnis seperti biasa. Terjadinya wabah pandemi covid-19 pada rantai pasok merupakan contoh dari distruption risk yaitu risiko yang tidak sering terjadi namun memiliki dampak yang besar terhadap rantai pasok. Salah satu UMKM yang terdampak covid-19 adalah IKM Batik Keraton yang merupakan salah satu industri penghasil batik yang terletak di Kota Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian risiko dan agen risiko yang dapat terjadi pada aliran rantai pasok IKM Batik Keraton yang diakibatkan pandemi Covid-19. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada 26 potensi risiko dan 36 agen risiko yang berhasil teridentifikasi. Terdapat beberapa agen risiko yang muncul akibat dampak pandemi covid-19 yaitu agen risiko A27, A32, A33, A34 dan A35. Dengan pemetaan menggunakan House of Risk dan diagram pareto didapatkan 3 agen risiko yang menjadi prioritas untuk dilakukan strategi penanganan risiko dengan nilai ARP terbesar yaitu kestidakseimbangan lintasan produksi (A3), pekerja yang kurang kompten dibidangnya (A10) dan kelalaian tenaga kerja A29. Abstract— Indonesia is one of the countries affected by Covid-19 in various economic sectors, one of which is Small and Medium Enterprises (MSMEs). Supply chain instability has resulted in many MSMEs unable to carry out business activities as usual. The occurrence of the Covid-19 pandemic outbreak in the supply chain is an example of distruption risk, which is a risk that does not occur frequently but has a large impact on the supply chain. One of the MSMEs affected by covid-19 is the IKM Batik Keraton, which is one of the batik-producing industries located in Pekalongan City. This study aims to analyze the risk events and risk agents that can occur in the supply chain for the IKM Batik Keraton caused by the Covid-19 pandemic. The results of this study indicate that there are 26 potential risks and 36 risk agents identified. There are several risk agents that have emerged due to the impact of the covid-19 pandemic, namely risk agents A27, A32, A33, A34 and A35. By mapping using the House of Risk and Pareto diagram, there are 3 risk agents that are prioritized for risk management strategies with the largest ARP value, namely imbalance in the production line (A3), workers who are less competent in their fields (A10) and negligence of labor A29.
Batik sebagai karya adi luhung bangsa Indonesia dan diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya perlu terus dilestarikan. Salah satu wujudnya adalah melakukan rebranding dan promosi penjualan secara online untuk meningkatan penjualan batik. Salah satu industri batik yang memiliki permasalah dalam pemasaran produk adalah Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Keraton Pekalongan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, maka permasalahan yang ada adalah (1) susahnya menemukan merek dagang untuk dapat memasarkan produk secara lebih luas (2) belum memanfaatkan sosial media untuk menjual produk. Sehingga program pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan (1) pembuatan Brand Guidline (2) Pendampingan Pendaftaran merek dagang dan (3) pelatihan dan pendampingan pembuatan dan pemanfaatan sosial media untuk menjual produk. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendampingan pembuatan brand baru, pelatihan dan pendaftaran merek dagang. Program ini terbukti efektif dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh mitra berdasarkan hasil kuisioner yang telah dibagikan ke mitra. Pendampingan lebih lanjut akan terus dilakukan khususnya terkait pendaftaran merek dagang hingga sertifikat merk dagang terbit.
Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai bidang usaha, salah satunya Industri Kecil Menengah (IKM). Beberapa masalah yang dihadapi oleh IKM saat ini adalah menurunnya permintaan produk yang diakibatkan daya beli konsumen yang juga ikut menurun. Salah satu IKM yang menjadi objek dalam pengabdian masyarakat ini adalah IKM Kerajinan Kemuning yang berada di desa Muarareja, Tegal Barat, di Kecamatan Tegal, Provinsi Jawa Tengah. IKM ini memproduksi produk kerajinan dengan bahan baku utama dari limbah kerang laut dengan memanfaatkan potensi lokal yang sangat melimpah. Limbah kerang laut banyak ditemui dari daerah sekitar pantai Muarareja. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra penelitian adalah kurang optimalnya penjualan yang mereka lakukan karena mereka masih menggunakan strategi pemasaran tradisional seperti menjual produk mereka di warung-warung sekitar Pantai Muarareja. Hal inilah yang mendorong untuk dilakukannya pengabdian masyarakat di IKM mitra agar dapat meningkatkan penjualan mereka dengan melakukan pelatihan pemasaran produk dengan e-commerce.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.