Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Financial leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap nilai perusahaan sektor property dan real estate di Bursa Efek Indonesia Periode 2019 dan 2020. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019 dan 2020 yang berjumlah 64 perusahaan. Berdasarkan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 21 perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dari laporan keuangan yang dipublikasikan di website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Financial leverage (debt equity ratio) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (tobins Q), profitabilitas (return on asset) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (tobins Q), likuiditas (cash ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (tobins Q), dan bahwa debt equity ratio, return on asset, cash ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap tobins Q sebesar 34,3% dan sisanya sebesar 65,7% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Kata kunci: Financial leverage, profitabilitas, likuiditas, debt equity ratio, return on asset, cash ratio, dan tobins Q
Harga Pokok Produksi adalah jumlah dari biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat pengadaan bahan baku hingga proses akhir produk yang siap untuk dijual. Harga pokok produksi meliputi semua biaya langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi barang atau jasa yang dijual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung harga pokok produksi dalam menentukan harga jual. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif kualitatif dan kuantitatif dimana data data yang dikumpulkan dan dianalisis sehingga menghasilkan informasi secara tepat dan dapat menarik kesimpulan. Jenis data yang di gunakan adalah data premier yaitu berupa laporan keuangan dan laporan penjualan. Dari hasil analisis data , hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunkan metode full costing. Harga pokok produksi dihitung dengan menggunkan metode perusahaan yaitu sebesar Rp 22.500 dan menurut metode full costing yaitu sebesar Rp 22.900. Hal ini disebabkan karena dalam perhitungan harga pokok produksinya seperti biaya overhead pabrik perusahaan tidak memperhitungkan beberapa biaya kedalam harga pokok produksinya seperti biaya kemasan dan total kerugian ketika sayur itu sudah tidak segar atau layu. Maka penetapan harga jual harus dilakukan secara tepat karna harga jual yang terlalu tinggi akan menjadikan produk kurang bersaing, sedangkan harga jual yang terlalu rendah akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.