Kesenjangan antara matematika di sekolah dengan realitas matematika dalam kehidupan serta minimnya lembaga PAUD/PIAUD yang menerapkan pemanfaatan kearifan lokal pada proses pembelajaran menjadi latar belakang penelitian ini urgen dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep geometri pada kue tradisional Konjo serta proses penggunaan kue tradisional Konjo pada pengenalan geometri anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sembilan jenis kue Konjo tradisional yang mengandung konsep geometri, yaitu dumpi eja dan dumpi paripuluk lekleng yang mengandung konsep lingkaran, kalimbu' dan tetuk mengandung konsep persegi panjang, ruhu'-ruhu' memuat konsep kerucut. Onde-onde dan kacipo' memuat konsep bola, gogoso bittahe berisi konsep balok dan roko'-roko' cangkudi' memuat konsep limas segiempat. Proses pemanfaatan kue Konjo tradisional dalam pengenalan bentuk geometri pada anak usia dini meliputi kegiatan pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memotret penyelenggaraan belajar dari rumah pada Raudhatul Athfal di Kabupaten Bulukumba, yang meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada tahap persiapan, guru menyediakan rancangan pembelajaran mingguan dan media-media pembelajaran sederhana seperti menyediakan media buku LKS, dan media yang tersedia di rumah sebagai perangkat output pembelajaran dari rumah. Konten tidak dituntut untuk menuntaskan kurikulum, tapi lebih disesuaikan kearah pengembangan life skill. (2) Tahap pelaksanaan, pihak RA Baburrahman melibatkan orang tua dalam menyepakati agenda pembelajaran anak yang disesuaikan dengan kondisi RPPM Ayah Bunda dengan segala keterbatasan. (3) Tahap evaluasi selama pembelajaran dari rumah yaitu guru menilai hasil karya anak selama kegiatan belajar dari rumah untuk mencapai aspek perkembangan anak. Penyelenggaraan pembelajaran belajar dari Rumah pada RA Baburrahman memiliki tantangan tersendiri dikarenakan kondisi pandemi, sehingga pihak RA Baburrahman dan orang tua berusaha secara optimal untuk memaksimalkan kondisi belajar dari rumah dengan membangun kerjasama dan kolaborasi.
Nilai keterampilan sosial dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan yang dianggap lebih tepat seperti pemberian kegiatan bermain, di mana dengan aktivitas bermain melibatkan beberapa anak sehingga akan terbina interaksi antara anak pertama dengan anak yang lain. Kegiatan bermain dapat diterapkan dalam pembelajaran anak. Salah satu caranya adalah bermain peran baik secara mikro maupun makro. Studi ini bertujuan untuk menguraikan pentingnya peran dalam proses pembelajaran. Bermain peran dalam pembelajaran merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui peragaan, serta langkah-langkah identifikasi masalah, analisis, pemeranan, dan diskusi. Melalui peran dalam proses pembelajaran, anak berinteraksi dengan orang lain yang juga membawakan peran tertentu sesuai dengan teman yang dipilih.
Nilai keterampilan sosial dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan yang dianggap lebih tepat seperti pemberian kegiatan bermain, di mana dengan aktivitas bermain melibatkan beberapa anak sehingga akan terbina interaksi antara anak pertama dengan anak yang lain. Kegiatan bermain dapat diterapkan dalam pembelajaran anak. Salah satu caranya adalah bermain peran baik secara mikro maupun makro. Studi ini bertujuan untuk menguraikan pentingnya peran dalam proses pembelajaran. Bermain peran dalam pembelajaran merupakan usaha untuk memecahkan masalah melalui peragaan, serta langkah-langkah identifikasi masalah, analisis, pemeranan, dan diskusi. Melalui peran dalam proses pembelajaran, anak berinteraksi dengan orang lain yang juga membawakan peran tertentu sesuai dengan teman yang dipilih.
One method of introducing color to children is to use the experimental method, namely mixing colors where children are given the freedom to make secondary colors using Rainbow Walking Water as a medium. The formulation of the problem in this research is the application of science experimental methods through color mixing activities using Rainbow Walking Water and Coconut Dregs media as well as increasing the ability to recognize children's colors at RA DDI Dinar, Sidrap. This research uses classroom action research. This type of research is carried out in two cycles, each cycle is carried out with two meetings. The research subjects were grouping of A with a total of 12 students. The research procedure consists of four stages of planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques were carried out by means of observation and documentation. The results of the study concluded that through the scientific experiment method, the ability to recognize color in the children of group A RA DDI Dinar increased. Based on the observations from cycle I to cycle II, children were able to name primary colors in the BSH and BSB categories from 83.3% to 100%. Children are able to name the secondary colors in the BSH and BSB categories from 33.3% to 100%. Children are able to classify primary colors in BSH and BSB categories from 58.3% to 100%. Children are able to classify secondary colors with BSH and BSB categories from 50% to 100%. Children are able to tell the color results from the process of mixing colors in the BSH and BSB categories from 16.7% to 100%. Keywords: Ability to recognize colors, rainbow walking water, Coconut pulp.AbstrakSalah satu metode pengenalan warna kepada anak adalah dengan menggunakan metode eksperimen yaitu mencampur warna dimana anak diberi kebebasan membuat warna sekunder dengan menggunakan media Rainbow Walking Water. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen sains melalui kegiatan mencampur warna memanfaatkan media Rainbow Walking Water dan Ampas Kelapa serta peningkatan kemampuan mengenal warna anak di RA DDI Dinar Kabupaten Sidrap. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian ini dilaksanan dalam dua siklus setiap siklus dilaksanakan dengan dua pertemuan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelompok A dengan jumlah 12 orang. Prosedur penelitian terdiri dari empat tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen sains kemampuan mengenal warna pada anak kelompok A RA DDI Dinar Kabupaten Sidrap meningkat. Berdasarkan hasil observasi siklus I ke siklus II menunjukkan anak mampu menyebutkan warna primer dengan kategori BSH dan BSB dari 83,3 % menjadi 100%. Anak mampu menyebutkan warna sekunder kategori BSH dan BSB dari 33,3% menjadi 100%. Anak mampu mengelompokkan warna primer kategori BSH dan BSB dari 58,3% menjadi 100%. Anak mampu mengelompokkan warna sekunder dengan kategori BSH dan BSB dari 50% menjadi 100%. Anak mampu menceritakan hasil warna dari proses kegiatan mencampur warna kategori BSH dan BSB dari 16,7% menjadi 100%. Kata kunci: mengenal warna, pelangi air berjalan, ampas kelapa
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.