There are two factors that must be considered for the power quality analysis of an electrical power system, i.e. frequency and voltage stability. The system that can return to the initial condition or the steady state after a disturbance occurred indicates that the system is stable. This paper aims to detect the transient stability of three generators, which have identical specification of 2.25 MW 6.6 kV and are operated in parallel, based on the frequency performance. In this paper, the stability analysis is determined by using the nyquist method, where the system stability is indicated by the value of the response curve of the system. The analysis results show that the system of three paralleled generators have the value that far from 1 + j0 and the phase margin value and gain margin tend to be minimum. These values indicate that the system is unstable. The system slowly changes into more unstable because the oscillations are getting bigger until the final state. So, it is necessary to change the parameters of each generator that can affect the system stability during synchronization state.
Proses trajectory tracking pergerakan robot differential drive sangatlah bergantung pada data sensor yang digunakan, dimana umumnya menggunakan sensor odometri yang sangat rentan akurasinya. Dengan menambahkan sensor lain merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan akurasi algoritma tersebut, salah satunya adalah dengan sensor kompas. Namun noise data yang sangat tinggi yang dimiliki sensor kompas, berakibat diperlukannya filter untuk memperbaiki data sensor tersebut, dengan tujuan agar hasil proses trajectory tracking dapat lebih akurat. Salah satunya dengan g-h filter. Penelitian dilakukan dengan mensimulasikan data kompas yang memiliki noise yang sangat tinggi sebagai input dari g-h filter dimana output data filternya nanti dijadikan input data dari kontrol kinematik dari robot differential drive. Dalam penggunaan g-h filter dibutuhkan proses tuning pada parameter g dan h yang optimal, sehingga mampu menghasilkan output yang sesuai. Dari hasil simulasi pengujian g-h filter didapatkan nilai konstanta g sebesar 0.56 dan konstanta h sebesar 0.12 yang memiliki output data yang untuk menghilangkan data noise dari sensor kompas sehingga mampu meningkatkan akurasi data dari trajectory tracking pergerakan robot beroda, terbukti dari hasil pengujian yang menunjukkan nilai rata – rata error data dibawah 0.02 meter.
Pada umumnya mikrokontroler untuk menggerakkan sistem robot hanya menggunakan satu buah saja. Hal ini dapat mengakibatkan berlebihnya beban yang diterima oleh mikrokontroler. Kelebihan beban pada mikrokontroler mengakibatkan tidak akuratnya waktu sampling yang digunakan pada sistem robot tersebut dan dapat berujung pada error atau hank pada robot. Untuk mengurangi terjadinya error, maka diujicobakan sistem multikontroler pada robot Differential Drive(DDMR). Sistem distribusi data antar kontroler memanfaatkan protokol komunikasi serial I2C, dan komunikasi antara kontroler dengan mini komputer menggunakan protokol rosserial yang disediakan oleh Robot Operating System (ROS). Hasil yang didapatkan untuk melakukan distribusi data dengan serial I2C membutuhkan waktu sebesar 1.4 ms, sedangkan untuk melakukan komunikasi ketiga slave dibutuhkan waktu sebesar 4.18 ms, dengan waktu untuk saling berkomunikasi antara master dan slave didapatkan sebesar 8.36 ms. Untuk distribusi dengan rosserial dibutuhkan sebesar 4.7 ms. Sehingga total waktu untuk distribusi data sebesar 13.06 ms. Pengujian juga dilakukan ketika robot menjalankan algoritma lain yang dibutuhkan, dan menghasilkan rata - rata waktu sampling sebesar 63.5 ms. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan sistem multi kontroler dengan distribusi data menggunakan Serial I2C dan rosserial dapat berjalan secara optimal, karena waktu sampling yang dibutuhkan masih lebih cepat dari 80 ms.
The pandemic period forces many changes, including achieving competencies in practical learning in the laboratory. Simulation-based education (SBE) provides learners with experiences in real patient care environments, where they can safely practice making decisions and providing care without causing harm. Virtual Reality Simulation (VRS) is a virtual simulation practice method that can increase nursing students' enthusiasm for learning. This study aims to determine undergraduate students' reaction to implementing post-appendectomy wound care practicum using Virtual Reality Simulation in the Faculty of Nursing, Universitas Indonesia. This study used a quasi-experimental design to determine the students' reactions when using VRS for the first time. A user reaction questionnaire was used after testing its validity and reliability. The questionnaire contains 24 items that consist of 11 positive questions and 13 negative questions. The sample in this study was 30 undergraduate nursing students in semesters II and IV. The results of this study indicate that the respondents were enthusiastic about doing a practicum using VRS for post-appendectomy wound care. The post-practicum questionnaire survey results evidenced this study: 53.3% of the respondents were enthusiastic, and 46.7% were not enthusiastic; the cut-off point was 91.2. The nursing students enthusiastically conducted a post-appendectomy wound care practicum using VRS.This study recommends that VRS be further developed and tested using a larger sample size.
Sistem Photovoltaic (PV) merupakan alat konversi energi dari cahaya matahari menjadi listrik yang memiliki potensi besar di Indonesia tapi masih memiliki efisiensi yang rendah. Untuk meningkatkan efisien sistem PV dapat dioptimalisasi pada MPPT dan konverter DC-DC. Pada skripsi ini membahas tentang rancang bangun converter dc-dc penaik atau penurun tegangan tipe Cuk dengan tegangan keluaran 14 V dengan frekuensi switching 32 kHz. Perancangan awal konverter Cuk dilakukan dengan desain menggunakan aplikasi Eagle. Perancangan dan pembuatan alat konverter ini bertujuan untuk menstabilkan tegangan keluaran dc sesuai dengan yang diinginkan oleh set-point, dengan tegangan masukan dc yang bervariasi dan menggunakan parameter P proporsional dan I integral untuk mengontrol tegangan keluaran. Konverter dc-dc tipe Cuk menaikkan dan menurunkan tegangan dengan switching MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) yang berfungsi sebagai saklar untuk mengatur tegangan keluaran dan diteruskan bagian induktor dan kapasitor yang kemudian disalurkan ke beban. Nilai tegangan keluaran dapat diatur dari lebar pulsa dan duty cycle dari pemrograman microcontroller Arduino. Hasil dari perancangan dan pembuatan alat konverter dc-dc tipe Cuk dapat bekerja pada tegangan input 12-18 volt dengan set-point tegangan output Cuk konverter 14 volt.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.