The purpose of this study is to obtain an in-depth understanding of the description of Buginese-Makassarese women's values in the novel Pulau by Aspar Paturusi from a customary (adat) point of view completely and intact. This research, using a qualitative approach with content analysis method. Data were collected through a recurrent and profound reading of the novel. Subsequently, recording, coding, identification, and classification were made. The data were analyzed and interpreted through a deep understanding and abstraction of the society described in the novel. The research findings show that in the life of the society of the '70s, the values of Buginese-Makassarese women in the novel Pulau by Aspar Paturusi covering the values of glory, loyalty, and tenacity value, adherence value, and family honor are highly preserved, nurtured, and upheld. These values are attached to Buginese-Makassarese women because they are able to understand and apply their roles and functions as identity, pride, and family honor.

The purpose of this study was to gain insight regarding to life philosophy values of Buginese Makassarese in the novel Pulau by Aspar Paturusi completely and intact, in terms of social conditions of a community. This study used a qualitative approach with content analysis method. Data were collected through repeated and profound readings on the novel. Subsequently, recording, coding, identification, and classification were made. Data were analyzed and interpreted through deep understanding and abstraction on the social conditions. The research findings showed that the social condition of the society of the 1970s, the values of Buginese Makassarese's life philosophy were highly preserved, maintained, upheld, so that they could live harmoniously and peace. The condition is in the form of customs, the concept of manhood, honor of Buginese Makassarese women, mythology in the belief, and awareness of Buginese Makassarese society towards education.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan permasalahan-permasalahan yang dialami siswa SMK Negeri 2 Kolaka dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada aspek pembelajaran sastra. Penelitian menggunakan penelitian Kualitatif, dengan metode Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, studi kasus digunakan sebagai media untuk menemukan, mempelajari, dan mengkaji secara mendalam kasus-kasus yang dialami siswa di SMK Negeri 2 Kolaka terkait aspek pembelajaran sastra Indonesia. Sumber data penelitian yaitu siswa SMK Negeri 2 Kolaka yang berjumlah 50 dari 130 jumlah keseluruhan siswa. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik penelitian  guna menemukan data, yaitu berupa observasi (pengamaatan langsung), wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian yaitu: 1) kualitas guru yang yang mengajarkan sastra di SMK Negeri  Kolaka adalah guru bahasa Indonesia yang kurang memiliki kompetensi terhadap aspek sastra,     2) srana dan prasana sebagai pendukung dalam proses pembelajaran kurang memadai, sehingga membuat siswa tidak mampu mengembangkan kompetensi diri dalam mengapresiasi pembelajaran sastra secara teoretis dan praktis, 3) rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sastra perlu menjadi perhatian khusus, dan 4) lembaga pendidikan yang terkait sebagai bagian dari birokrasi, kurang mampu memberikan pelayanan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan sarana dan prasarana dalam rangka pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai prosesi dan makna filosofi media sesajen tradisi saudara (Danakang) dalam ritual kakak (Kaka’) suku Bajo di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini menggunaan pendekatan kualitatif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa prosesi tradisi saudara (Danakang) dalam ritual kakak (Kaka’) suku Bajo, dilaksanakan dalam beberapa tahap atau proses dan menggunakan beberapa media yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sebagai sesajen, serta mudah ditemukan di tengah masyarakat Bajo yang bermungkim di Kabupaten Kolaka. Selain itu, pada pemaknaan filosofi media sesajen, ditemukan bahwa setiap media yang digunakan pada tradisi saudara (Danakang) dalam ritual kakak (Kaka’)) suku Bajo mengandung makna yang sangat dalam. Makna filosofi yang terkandung dalam setiap media, dapat dijadikan sebagai cerminan atau pedoman hidup masyarakat suku Bajo secara khusus, serta suku-suku lain yang ada di nusantara.Kata Kunci: danakang, media sesajen, prosesi, makna filosofi

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penyajian dan pengaruh latar terhadap sikap dan prilaku tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam novel Pergolakan karya Wildan Yatim. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian yaitu data tertulis berupa teks cerita yang berhubungan dengan penyajian dan pengaruh latar terhadap sikap dan prilaku tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam novel Pergolakan karya Wildan Yatim. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan dua cara yakni baca dan catat. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan Struktural.Temuan dalam penelitian ini menujukkan bahwa perpaduan latar fisik yaitu Kampung Gunung Beringin dan Kampung Tinjau Laut dan latar sosial yaitu situasi pergolakan PRRI dan Komunis sangat mempengaruhi sikap dan prilaku tokoh-tokoh dalam cerita.