ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui korelasi antara kadar packed cell volume, total protein plasma, dan hemoglobin dengan tingkat dehidrasi pada anak kambing kacang. Sampel penelitian ini adalah 10 ekor anak kambing kacang berumur 10-14 hari, berjenis kelamin jantan, dan tidak cacat fisik. Dehidrasi diinduksi dengan pemberian diuretik yaitu furosemide 2 mg/kg bobot badan secara intramuskular setiap empat jam, spironolactone 50 mg dan hydroclorothiazide 50 mg masing-masing diberikan per oral setiap delapan jam, dan larutan katartika (sukrosa 2 gr/kg bobot badan) di dalam larutan sukrosa 20% diberikan per oral setiap delapan jam selama 12 jam. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Derajat dehidrasi ditentukan berdasarkan persentase penurunan berat badan. PENDAHULUANDehidrasi merupakan suatu keadaan keseimbangan cairan tubuh terganggu karena hilangnya cairan tubuh baik cairan intrasel maupun cairan ekstrasel tanpa diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup. Banyak penyebab yang dapat membuat tubuh mengalami kondisi dehidrasi seperti aktivitas yang berlebih, kurang mengonsumsi cairan, muntah, dan diare. Kasus dehidrasi yang sering terjadi adalah dehidrasi yang diakibatkan oleh diare akut dan aktivitas yang berlebih tanpa diimbangi dengan konsumsi cairan atau air yang cukup (Narendra, 2007).Menurut Adam (1995) dehidrasi sering terjadi akibat hilangnya natrium (Na + ) dan air dari darah dengan kegagalan ginjal dalam waktu yang bersamaan. Berbagai macam penyakit dapat menjadi penyebab terjadinya dehidrasi seperti diare, muntah, dan poliuria (El-Hadi, 1996). Kejadian diare merupakan kasus yang paling sering menyebabkan terjadinya dehidrasi, di samping muntah dan poliuria (Philips et al., 2001). Data menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat diare pada kambing berkisar antara 11-36% (Subandrio dan Trisnamurti, 1992). Dehidrasi yang terjadi pada anak kambing yang mengalami diare akan diikuti dengan penurunan volume cairan ekstrasel dan rendahnya peningkatan volume cairan intrasel (Constable et al., 1998).Penanganan kambing yang mengalami dehidrasi memerlukan penggantian cairan yang telah hilang dengan cepat dan penyediaan cairan tambahan untuk kehilangan yang sedang terjadi. Berdasarkan kekurangan air yang berasal dari ruang ekstrasel, estimasi klinis tentang volume cairan ekstrasel merupakan metode penting dan umum digunakan sebagai panduan terapi cairan pada ternak ruminansia yang mengalami dehidrasi karena diare. Hal ini diperoleh dari perkiraan keadaan dehidrasi dengan pemeriksaan berbagai parameter fisik dan laboratorium (Constable et al., 1998).Pemeriksaan laboratorium mungkin bermanfaat untuk mengevaluasi sifat dan beratnya dehidrasi dan untuk mengarahkan terapi, tetapi pemeriksaan tersebut tidak dapat menggantikan observasi klinis penderita. Identifikasi hemokonsentrasi, ditunjukkan dengan peningkatan hemoglobin (Hb), hematokrit atau packed cell volume (PCV) dan total protein plasma (TPP), dapat membantu memperkirakan beratnya dehidrasi dan monitor respons rehidrasi (Behrman e...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.