Penelitian  ini  membahas  unsur-unsur  lokal  ke-Indonesiaan  dalam penamaan  kapal  perang  TNI  AL  dengan  pendekatan  semantik. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  pola  dan mendeskripsikan  tujuan  penamaan  kapal-kapal  perang  TNI  AL. Dalam  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  metode  deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan  teknik  catat.  Sedangkan  analisis  data  menggunakan  metode padan dengan teknik pilah unsur penentu dan disajikan secara formal dan  informal.    Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  sekurangkurangnya  ditemukan  delapan  pola  penamaan  kapal  perang  TNI  AL diantaranya  adalah   [KRI+Nama  Tempat],  [KRI+Nama  Senjata Tradisional],   [KRI+Pulau+Nama  Pulau],   [KRI+Nama  Ikan], [KRI+Teluk+Nama  Teluk],  [KRI+Nama  Tokoh  Penting  Masa  Lalu], [KRI+Nama  Gunung],  dan  [KRI+Nama  Pahlawan].  Tujuan  dibalik penggunaan unsur lokal pada penamaan kapal perang TNI AL tersebut terbagi  menjadi  6  diantaranya  adalah  untuk  penghormatan  kepada pahlawan,  untuk  menjadi  kapal  cepat,  tepat,  dan  berstrategi,  untuk menjadi  kapal  pembantu,  untuk  menjadi  kapal  cepat,  tepat,  dan terukur,  untuk  menjadi  kapal  professional  dan  kesatria,  dan  untuk menjadi kapal yang kuat dan besar.Kata kunci: unsur-unsur lokal Indonesia,  penamaan, kapal perang TNI AL, semantik

PurposeThis study was intended to describe the process of forming the Covid-19 outbreak-related special terms in Indonesian sourcing from English. MethodThe research employed a qualitative approach which a descriptive case study design. Its primary data consisted of words and phrases associated with Covid-19 taken from news articles on the Kompas.com page during March-July 2020 using a note-taking technique. The data were then analyzed qualitatively by considering the concepts of word formation in Indonesian. Results/FindingsTh research revealed that the forming of the Covid-19 related special terms were through absorption (49%), translation (32%), and through the creation of new concepts (19%). This indicates that the absorption of English terms into Indonesian was the most dominant process. English a global language was widely absorbed by other languages, including Indonesian. ConclusionThe research shows that Covid-19 outbreak-related special terms was classified into English terms and Indonesian terms. The terms experienced three formation processes, namely the absorption, translation, and the creation of new concepts

No abstract