Aim: To assess the correlation between oral health behavior and the Caries Index (CI) among visually impaired children.
Methods and Results:An analytical cross-sectional study was conducted from September to October 2017 in four schools in Surabaya, Indonesia. A total of 34 visually impaired and 34 nonvisually impaired children were selected and included in the study using a total sampling method. The oral health knowledge of, attitude towards, and practice of subjects were assessed by means of questionnaire. The author subsequently performed an intraoral examination of all subjects. The presence and extent of dental caries were recorded using dmft and DMFT scoring and categorized according to WHO classification. Visually impaired children were shown to have a low confidence of interval [CI] of 1.5. A Spearman's statistical test showed that, while knowledge significantly affected the CI of visually impaired children (P < .05), attitude (P = .98), or practice (P = .42) did not.
Conclusion:A correlation clearly exists between oral health knowledge relating to CI in visually impaired children. However, there appeared to be no relationship between attitudes towards and actions in maintaining dental health through a CI in visually impaired children.
ABSTRAK Pemanasan global telah mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrim, diantaranya berdampak pada kenaikan suhu, perubahan curah hujan dan kelembaban udara. Sektor pertanian rentan terhadap dampak perubahan iklim karena mampu menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Hama wereng dan hama tikus merupakan salah satu OPT pada tanaman padi. Prediksi serangan hama dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memantau kemunculan serangan hama sehingga luas serangan hama dapat diantisipasi dan dapat dilakukan pencegahan. Metode yang dibutuhkan untuk melakukan prediksi adalah metode yang kompleks dan dapat mempelajari ketidakpastian dalam setiap periode yang dapat diakomodasi dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Salah satu algoritma JST yaitu backpropagation, yang dapat diaplikasikan dengan baik dalam peramalan karena memiliki nilai akurasi yang tinggi. Data histori klimatologi per bulan digunakan sebagai masukan dengan luas serangan hama pada satu bulan ke depan sebagai keluaran. Arsitektur backpropagation menggunakan tiga masukan, satu layar tersembunyi dengan jumlah neuron yang dapat diubah-ubah dan satu unit keluaran. Percobaan dilakukan dengan menggunakan alfa (laju pemahaman) dari 0.3 sampai 0.7 dengan peningkatan 0.1, nilai momentum 0.8, jumlah neuron tersembunyi 10 sampai 100 dengan peningkatan 10, maksimum epoch 100000, dan minimum error 0.000001. Hasil percobaan pelatihan pada hama wereng diperoleh arsitektur jaringan terbaik adalah alfa 0.7, jumlah neuron tersembunyi 20 dengan MSE sebesar 0.0000000027 dan pada proses pengujian diperoleh nilai MSE sebesar 0.0000005542. Percobaan pelatihan pada hama tikus diperoleh arsitektur jaringan terbaik adalah alfa 0.4, jumlah neuron tersembunyi 40 dengan MSE sebesar 0.0000009995 dan pada proses pengujian diperoleh nilai MSE sebesar 0.0830858393. Kata kunci : Perubahan iklim, organisme pengganggu tanaman, klimatologi, jaringan syaraf tiruan, backpropagation
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.