Production scheduling is an important thing done in the company so that consumer demand is met on time. PT PendahuluanSuatu perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, tentu membutuhkan strategi agar lebih unggul dari perusahaan lainnya. Salah satu strategi agar lebih unggul dari perusahan lainnya adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu. Permintaan konsumen dapat terpenuhi apabila perusahaan memiliki penjadwalan produksi yang baik. Penjadwalan merupakan proses pembuatan keputusan yang digunakan secara rutin dalam industri manufaktur dan jasa [1]. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan penjadwalan produksi adalah jumlah dan jenis pekerjaan, perkiraan waktu penyelesaian suatu pekerjaan, batas waktu penyelesaian pekerjaan, dan situasi pekerjaan yang dihadapi [2]. Situasi pekerjaan yang dihadapi pada suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dapat berbeda. Perbedaan tersebut meliputi jumlah mesin yang digunakan dan sistem produksi yang berlangsung. Menurut Nasution and
AbstrakDepartemen logistik merupakan departemen yang memegang peran penting dalam perusahaan karena bertugas untuk menyalurkan barang ke konsumen. PT. Z merupakan perusahaan distributor produk -produk obat dan barang kebutuhan sehari-hari menghadapi permasalahan rute distribusi dalam menyalurkan produk obat dan barang kebutuhan sehari hari . Penyelesaian masalah yang dihadapi oleh PT. X adalah menggunakan Travelling S alesman Problem dengan pendekatan algoritma Greedy untuk mendapatkan rute distribusi terpendek.. Hasil dari rancangan rute distribusi baru menghasilkan bahwa rayon Tangerang Kota memiliki total waktu pengiriman 6 jam 44 menit, rayon Bumi Serpong Damai 6 jam 38 menit, rayon Ciledug 5 jam 21 menit, rayon Pamulang, Bintaro, Ciputat 5 jam 01 menit, rayon Curug, Cikupa, Balaraja 5 jam 41 menit, dan rayon Seluruh Rumah Sakit 6 jam 50 menit. Hasil dari perancangan rute baru juga menyebabkan perubahan terhadap biaya distribusi yaitu perubahan pada biaya penggunaan bahan bakar minyak yang lebih kecil dari sebelumnya. AbstractA logistic department is the most important part in a company becau se its service, distributing product to customer. PT. Z is a pharmaceutical and daily product distributor which have distribution routing problem in Tangerang Area. The Travelling Salesman Problem with Greedy Algorithm is used to solve the distribution routing problem. The aim of using Travelling Salesman Problem with Greedy Algorithm is to find the shortest route in distributing goods in Tangerang Area. The result of the research is new distribution route which is shorter than before. The result is the shorten time for each distribution routes which are for Tangerang Kota Area became 6 hours 44 minutes, Bumi Serpong Damai area became 6 hours and 38 minutes, Ciledug area became 5 hours and 21 minutes, Pamulang, Bintaro and Ciputat area became 5 hours and 01 minutes, Curug, Cikupa, Balaraja area became 5 hours and 41 minutes and Hospitals in Tangerang became 6 hours and 50 minutes. The result also reduce distribution cost especially in fuel cost.
This study is an experimental laboratory, conducted to get the antibacterial activity in the types of multiflora honey, randu honey, mente honey, rambutan honey, sono honey, acacia honey, rubber honey. In this study, preliminary tests, phytochemical screening, and antibacterial tests have been carrying out to determine the Minimum Inhibitory Level (MIC) and Minimum Killing Rate (KBM) at concentrations of 20, 25, 50, and 100%. Phytochemical test results it's known that each honey contains positive alkaloids, flavonoids, glycosides, and saponins. Antibacterial test results showed that each honey's positively had antibacterial activity. MIC and KBM obtained showed that each honey can inhibit the growth of bacteria, but only rambutan honey in Escherichia coli bacteria cannot kill bacteria. Keywords: antibacterial, honey, MIC, KBM, E.coli, S.aureus, disc diffusion, dilution
K3 merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya, pertanggung jawaban serta citra organisasi itu sendiri. Saat ini perusahaan dapat dikatakan belum menerapkan K3 dengan baik. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, diperlukan dilakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, salah satunya dapat dilakukan dengan cara analisis risiko. Salah satu metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment, and Risk Control). Metode ini terdiri dari 3 tahapan yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan pengendalian berdasarkan data. Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi karyawan dan pemilik industri, sedangkan penilaian risiko dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner penilaian tingkat kemungkinan dan keparahan terjadinya risiko setiap potensi bahaya. Kuesioner ini disebarkan kepada karyawan dan pemilik salah satu rumahan industri tahu. Setelah didapatkan indeks risiko dari setiap potensi bahaya, langkah selanjutnya adalah menetapkan langkah-langkah pengendalian risiko. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 19 potensi bahaya pada proses pembuatan tahu, dimana 15,9% merupakan bahaya dengan kategori risiko rendah, 36,9% merupakan bahaya kategori risiko sedang, dan 47,2% merupakan bahaya kategori risiko tinggi. Pekerjaan dengan risiko tingkat tinggi berada pada kegiatan perebusan tahu, menggoreng tahu dan pemberian larutan pengendap tahu. Pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko antara lain adalah penggunaan Alat Pelingdung Diri (APD) bagi pekerja, sehingga pekerja dapat dengan aman dan nyaman dalam bekerja, dan dipasangkan rambu-rambu peringatan pada setiap sudut ruang produksi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), HIRARC
Pada proses distribusi hasil pertanian di Kabupaten Malang, masih sering ditemukan beberapa masalah. Salah satunya adalah adanya kesulitan dalam melakukan penjualan produk pertanian secara maksimal. Proses distribusi ini adalah bagian dari operasi rantai pasok, yang pengelolaannya menjadi sangat penting. Dibutuhkan langkah identifikasi dan analisis risiko untuk menemukan potensi risiko yang timbul dari setiap masalah agar hambatan dan kerugian yang terjadi dapat diantisipasi.Penelitian terhadap manajemen risiko pada rantai pasok hasil pertanian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Supply Chain Operation Reference (SCOR) dalam mengidentifikasi risiko beserta agen risikonya, serta menggunakan model House Of Risk (HOR) untuk menganalisis risiko yang terjadi, untuk kemudian menentukan strategi mitigasi atas risiko tersebut.Hasil yang diperoleh pada penelitian rantai pasok distribusi produk sayuran di STA Mantung Kabupaten Malang adalah ditemukannya 15 risiko dan 23 agen risiko. Dari 23 agen risiko ini, terpilih 12 agen risiko utama yang dipilih dan dianalisis untuk kemudian ditentukan strategi mitigasi risiko yang tepat untuk diterapkan.Strategi mitigasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebanyak 14 strategi mitigasi.Dengan adanya pengelolaan risiko dan strategi mitigasi pada rantai pasok distribusi, diharapkan STA Mantung Kabupaten Malang lebih siap dalam menghadapi risiko yang terjadi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.