SummaryAPETALA1 (AP1) is one of flowering identity genes that determines the formation of sepal and petal tissues. An AP1 homologue was cloned from cacao flowers by bio-techniques coupled with bio-informatics. Examination of phenotypic expression was conducted with transgenesis of the 35S-TcAP1 construct using leaf disk technique of tobacco leaf explants mediated by Agrobacterium tumefaciens. PCR specific to TcAP1 demonstrated that the technique is effective in introducing the 35S-TcAP1 construct into tobacco plant cells. RT-PCR with total RNA from the leaves of the transgenic tobacco plantlets showed that expression levels of the TcAP1 events varied. The variation of the transcript levels was comparable to the morphological phenotype of the tobacco plantlets grown in vitro. The cultures expressing TcAP1 at moderate levels, have developed into intact plantlets and set up flowers in vitro.[Key words: Early flowering, Nicotina tabacum, in vitro, Theobroma cacao L] *) Penulis korespondensi, Tel.+62-251-324048 E-mail:djsantoso@yahoo.com Ringkasan APETALA1 (AP1) diketahui merupakan salah satu gen identitas pembungaan yang mengendalikan terbentuknya jaringan sepal dan petal. Homolog AP1 telah diklon dari organ bunga kakao (TcAP1) dengan kombinasi biotechniques dan bio-informatics. Pengujian ekspresi fenotipe TcAP1 dilakukan dengan transgenesis konstruk konstitutif 35S-TcAP1 menggunakan teknik leaf disk eksplan daun tembakau dan mediasi Agrobacterium tumefaciens. Pengujian PCR spesifik TcAP1 menunjukkan bahwa teknik tersebut cukup efektif dalam mengintroduksikan konstruk 35S-TcAP1 ke dalam sel tanaman tembakau. RT-PCR dari daun planlet tembakau transgenik membuktikan bahwa tingkat ekspresi TcAP1 tersebut bervariasi. Perbedaan level ekspresi TcAP1 ini memberikan pengaruh yang nampak sebanding terhadap perkembangan morfologis planlet tembakau in vitro. Kultur yang mengekspresikan TcAP1 pada level sedang mampu beregenerasi menjadi planlet sempurna dan membentuk bunga in vitro.
Summary Attempts to increase cocoa production in Indonesia have been hinderred by attack of CPB (Conopomorpha cramerella). There has been no effective measures to control this pest leading to development of cacao planting materials which resistant to the pod borer. One of genes functioning in plant defense system against insect pests such as catepilar is Proteinase Inhibitor (PIN). This research aimed to isolate and characterize TcPIN gene of cacao pod wall. A clone of TcPIN was isolated with RT-PCR technique using total RNA of cacao pod wall and DNA primer designed based on the sequence Trypsin Inhibitor of cocoa bean accessible online. BlastX analysis of the sequence of the cDNA clone demonstrated that the ± 600 bp gene cloned with pGEM-T was PIN gene as indicated by highly homologous to Trypsin Inhibitor of Theobroma microcarpum resulted in 248 Score bits and E value 1 e-64. Two sequence alligment with the putative 21 kDa PIN of cacao seed indicated a moderately high homology. Contrasting these two sequences however found some non identical amino acids implying some variations. Ringkasan Usaha peningkatan produksi kakao di Indonesia terkendala antara lain oleh adanya serangan hama PBK (Conopomorpha cramerella). Untuk menanggulangi serangan PBK tersebut perlu adanya satu cara pengendalian yang efektif dan efisien, sehingga dapat mendorong usaha pengembangan bahan tanam yang tahan PBK. Salah satu gen membawa sifat ketahanan tanaman terhadap hama ulat adalah Proteinase Inhibitor (PIN). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi gen TcPIN dari kulit buah kakao. Klon cDNA TcPIN diisolasi dari kulit buah kakao dengan teknik RT-PCR meng-gunakan RNA total kulit buah kakao dan primer DNA yang dirancang atas dasar sekuen Inhibitor Tripsin biji kakao yang diakses lewat internet. Hasil analisis BlastX dari sekuen klon cDNA menunjukkan bahwa gen berukuran ± 600 pb yang telah diklon dengan pGEM-T tersebut adalah PIN karena memiliki homologi yang tinggi terhadap 21 kDa trypsin inhibitor dari Theobroma microcarpum yang meng-hasilkan Skor 248 bits dengan Nilai E 1e-64. Penjajaran dua sekuen dengan PIN putatif 21 kDa yang berasal dari biji kakao menunjuk-kan tingkat homologi yang tinggi, dengan perbedaan nyata sehingga dapat terlihat bahwa keduanya tidak identik.
Summary Attempts to improve productivity of cacao plantations lead us to study the molecular mechanism of flowering. In the model species RingkasanUsaha untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kakao telah mendorong penelitian molekuler tentang mekanisme pembungaan kakao. Pada tanaman model Arabidopsis thaliana dan lainnya, LEAFY merupakan gen kunci dalam transisi meristem tunas jadi meristem bunga. Berbeda dengan sistem pada Arabidopsis, pembungaan kakao termasuk tipe cauliflorous, bunga dapat muncul dari bantalan bunga yang sama sepanjang tahun. Dalam penelitian ini homolog LFY diisolasi dari bantalan bunga aktif menggunakan RT-PCR dengan sepasang primer spesifik yang dirancang berdasarkan sekuen DNA di kedua ujung gen tersebut. Pemeriksaan gel elektroforesis menunjukkan adanya amplikon tunggal berukuran 1,2 kb. Setelah dimurnikan dari gel, amplikon dapat diklon ke dalam sel kompeten E. coli galur XL1 Blue menggunakan vektor pGEM-T Easy dengan orientasi yang sesuai dengan promoter T7 dari vektor. Analisis BLASTX sekuen DNA membuktikan bahwa amplikon tersebut adalah homolog dari gen LEAFY. Analisis penjajaran dengan menggunakan ClustalW menunjukkan bahwa gen cTcLFY tersebut memiliki homologi yang tinggi dengan gen sejenis dari tanaman keras lainnya seperti tanaman jeruk, anggur, apel dan poplar. Homologi tertinggi (daerah terkonservasi) terdapat pada ujung (terminal) C dari protein yang disandinya. *) Penulis korespondensi, +) Penulis berkontribusi sepadan
Pengaruh pupuk rumput laut terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi gogo, jagung dan kelapa sawit di rumah kaca
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.