The purpose of this study was to determine the anti-inflammatory activity test of ethanol extract of lotus seeds in rats induced by carrageenan. The research method used was experimental. The object used in this study was male white rats. Observations were made for 6 hours and then the data were analyzed using the one way analysis of variance (ANOVA) test. The anti-inflammatory activity test was carried out on the test animals which were divided into 5 groups, 3 each with the suspension test group with a dose of 200, 300, 400 mg/kg bw, the negative control group was the CMC Na 1% suspension and the positive control was diclofenac Na 2, 25 mg/kg bw. The results showed that the ethanol extract of the seeds of lotus (Nelumbo nucifera G) was proven to have an anti-inflammatory effect on carrageenan-induced male white rats at doses of 200, 300 and 400 mg/kg BW with the percentage value of inflammation inhibition at the 6th hour was 65.79, 74.65 and 80.77%, with the most effective dose in reducing anti-inflammatory drugs being 400 mg/kg bw. The ethanol extract of the seeds of lotus (Nelumbo nucifera) has anti-inflammatory activity. Keywords: anti-inflammatory activity, Nelumbo nucifera, paw edema
Penggunaan gel antiseptik tangan merupakan upaya untuk menghindari kontaminasi kulit dari bakteri patogen. Daun kemangi diketahui memiliki kandunganflavonoid, alkaloid, tanin, dan linalool yang efektif sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan dan daya hambat antibakteri gel antiseptik ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap bakteri patogen di udara yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis. Simplisia daun kemangi sebelumnya dikarakterisasi lalu diekstraksi secara perkolasi menggunakan etanol 96%. Ekstrak diformulasi menjadi sediaan gel antiseptik dan diuji kestabilannya dengan metode cycling test selama 6 siklus. Daya hambat antibakteri dengan metode difusi sumuran pada konsentrasi 1,5%; 3%; dan 4,5%. Data penelitian dianalisis secara statistik Uji One Way Anova. Hasil evaluasi kestabilan pada 6 siklus tidak ada perubahan yang signifikan pada pengujian organoleptis, viskositas, pH, daya sebar sementara pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus epidermidis dihambat pada konsentrasi 4,5% dengan diameter daerah hambat masing-masing sebesar 25,5 mm dan 26,6 mm termasuk kategori kuat.
Pendahuluan: Daun seroja (Nelumbo nucifera G.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi dalam bidang pengobatan, salah satunya sebagai antibakteri dalam pengobatan antijerawat. Daun seroja mengandung senyawa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid dan steroid merupakan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun seroja dan krim ekstrak etanol daun seroja konsentrasi 10%, 20% dan 30% terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Metode: Pembuatan ekstrak etanol daun seroja dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri secara in-vitro menggunakan metode sumuran dengan kosentrasi 10%, 20% dan 30%. Hasil: Hasil uji aktivitas antibakteri krim ekstrak etanol daun seroja memilki zona hambat pada bakteri Propionibacterium acnes yaitu konsentrasi 10% sebesar 8,7 mm, konsentrasi 20% sebesar 12,4 dan konsentrasi 30% sebesar 14,5 mm. Dan zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu konsentrasi 10% sebesar 8,1 mm, konsentrasi 20% sebesar 11,1 dan konsentrasi 30% sebesar 14,1 mm. Kosentrasi yang paling baik adalah krim ekstrak etanol daun seroja pada konsentrasi 30%. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak etanol daun seroja dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan fraksinasi untuk mendapatkan hasil sediaan yang lebih baik.
Objectives: The purpose of this study was to determine burn wound healing activity of Acalypha indica L. in oinment formulated. Design: This study uses an experimental laboratory design. This study used rabbits as test animals induced by burns with hot iron plates on the back. Extract ointment applied to the wound then observed the development of healing. Interventions: The extract was formulated in ointments with concentrations of 3, 5 and 7%. positive control used was ointment containing sesame oil and negative control used is an ointment base. Main outcome measure: The results showed a concentration of 3% had a slow and low effect, at a concentration of 5% it had a moderate healing phase, and a concentration of 7% had a good healing phase. Conclusion: The ointments containing Acalypha indica leaf extracts have good activity in healing burns in rabbits.
Pendahuluan; Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.Jika tidak diobati atau tidak ditangani, tuberkulosis menyebabkan kerusakan jaringan progresif dan pada akhirnya menyebabkan kematian.TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6 – 8 bulan.Apabila pasien TB tidak dapat menyelesaikan pengobatannya secara tuntas maka resiko terjadi resistensi kuman TB terhadap obat TB semakin besar.Tujuan; Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap prilaku kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru ( TB ) di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan. Metode;Jenis penelitian yang digunakan survey yang besifat analitik dengan pendekatan cross sectional.Penelitian dilakukan bulan April – Juli 2018. Sampel adalah total populasi pasien TB Paru BTA (+) berjumlah 42 orang. Data dianalisa secara univariat dan bivariat.Hasil;Penelitian menunjukan tingkat pengetahuan terbanyak dalam kategori baik sebanyak 30 orang (76,19%), sedangkan tingkat pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 10 orang (23,81%). Berdasarkan hasil penelitian 42 orang responden, sebanyak 36 responden (85,71%) patuh minum obat, sedangkan sebanyak 6 orang responden (14,29%) tidak patuh minum obat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan, dimana Hal ini dibuktikan dari nilai p-value asymp signifikan yaitu 0,002 p-value 0,05.Kesimpulan;Terdapat Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.