Pengembangan perpustakaan berbasis inklusi sosial memainkan peran penting dalam pembangunan dengan meningkatkan literasi masyarakat. Program transformasi perpustakaan yang dicanangkan oleh Perpustakaan Nasional ini menuntut perpustakaan di daerah untuk lebih berperan lebih sebagai pusat program-program literasi, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Tantangan yang dihadapi Perpustakaan “Rumah Pintar” di Desa Sedayu, Muntilan, Magelang adalah minimnya ide kreatif dan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk program literasi, sementara kebutuhan masyarakat desa untuk membangun literasi fungsional semakin besar terlebih di masa pandemi Covid-19. Dilatarbelakangi masalah tersebut, maka diperlukan program literasi digital untuk merevitalisasi peran perpustakaan di Desa Sedayu. Tujuan: 1) Mengatasi konsekuensi negatif penggunaan teknologi digital yang menghambat peningkatan kemampuan literasi fungsional keluarga dan anak usia sekolah di Desa Sedayu, dan 2) merevitalisasi peran perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat Desa Sedayu. Strategi: Mengadakan penyuluhan dan pelatihan literasi digital berdasarkan hasil analisis kebutuhan masyarakat. Pelaksanaan: Penyuluhan optimalisasi fungsi telepon pintar sebagai alat literasi dan belajar untuk keluarga dan pelatihan penggunaan telepon pintar/ internet yang bernilai edukasi untuk anak dilaksanakan pada 12-15 Oktober 2020. Pelaksanaan acara terpusat di gedung Perpustakaan “Rumah Pintar” dan melibatkan sebanyak 9 orang ibu rumah tangga dan 20 anak. Hasil: Berdasarkan hasil pengukuran kepuasan peserta penyuluhan, para ibu mengetahui batasan penggunaan smartphone pada anak dan waktu yang tepat memberikan smartphone kepada anak. Peserta anak mengetahui manfaat edukatif penggunaan teknologi digital sebagai alat untuk belajar dan berlatih membuat karya kreatif dengan tutorial yang diperoleh dari internet. Program ini menghasilkan sejumlah luaran, di antaranya modul-modul pelatihan, poster karya peserta untuk dekorasi ruang perpustakaan, dan publikasi kegiatan di media massa.
Efektivitas pembelajaran merupakan ukuran keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor penentu efektivitas pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah 14 mahasiswa yang mengikuti pembelajaran daring secara penuh selama pandemi COVID-19. Data dikumpulkan menggunakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai metode utama dan wawancara sebagai metode triangulasi dan dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif yang terdiri atas empat tahap: open coding, clustered coding, axial coding, dan theoretical coding. Ditemukan terdapat lima faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran daring, yaitu: persepsi terhadap kuliah daring, emosi selama kuliah daring, cara mengajar dosen, inisiatif, serta level senioritas mahasiswa. Persepsi yang positif terhadap kuliah daring membuat mahasiswa lebih antusias dalam menjalani kuliah. Persepsi yang positif berkontribusi pada emosi yang lebih positif yang mana hal ini menjadikan mahasiswa lebih terbuka dalam menerima materi kuliah. Mahasiswa lebih mudah memahami materi ketika dosen tidak hanya mengajar secara virtual, tapi juga melengkapinya dengan interaksi lanjutan, contoh-contoh, penjelasan yang lebih sederhana. Mahasiswa dengan inisatif yang lebih tinggi cenderung lebih siap dalam kuliah secara daring dan bertanggung jawab untuk mencari materi yang belum dipahami melalui internet. Faktor perbedaan level senioritas memang tidak mempengaruhi efektivitas kuliah daring secara langsung, namun mahasiswa baru cenderung merasa kecewa dengan kuliah daring karena tidak berkesempatan bertemu teman-teman baru dan merasakan kuliah tatap muka sebelumnya. Adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kuliah daring sehingga mampu menjadi dasar untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran daring.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.