Sapi bali merupakan plasma nuftah yang harus dipertahankan keberadaannya. Berbagai usaha telah dilakukan seperti pembibitan agar populasi dapat ditingkatkan. Dalam pembibitan, manajemen kebuntingan akan mendapat perhatian yang utama. Periode kebuntingan pada sapi merupakan situasi penting dalam managemen kesehatan. Pada periode ini, status fisiologi harus dalam kondisi yang baik untuk menjamin kelahiran dan mendapatkan pedet atau anakan sapi yang cukup kuat dan mampu bertahan hidup. Sapi yang sedang bunting biasanya tubuhnya cenderung lemah dan rentan penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gangguan fungsi organ atau tubuh lebih awal sebelum menampakkan tanda-tanda sakit. Parameter darah yang diamati dari 28 ekor sapi adalah: total eritrosit, total leukosit, Paced Cel Volume (PCV), Hemoglobin (Hb),differensial leukosit (limfosit, neutrofil, basofil, eosinofil dan monosit), Mean Corpuscular Haemoglobine (MCH), Mean Corpuscular Haemoglobine Concentration (MCHC), Mean Corpuscular Volume (MCV). Darah dengan EDTA diambil dari Vena jugularis. Data yang diperoleh dianalis dengan analisis ragam dengan prosedur analisis menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa profil hematologi sapi bali pada tiap-tiap fase kebuntingan di Sentra Pembibitan Sobangan Badung tidak berbeda dengan sapi yang tidak bunting.
This study aims to determine the calf birth weight, the onset of estrus, and estrogen levels of postpartum Bali cows raised in the highlands (Payangan District) and in the lowlands (Sukawati District), Gianyar Regency, Bali. A total of 20 Bali cows were used in this study that have given birth twice. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with two treatments, each consisting of 10 replications. The results showed that the average calf birth weight in the highlands was 17.29 ± 0.93 kg, while in the lowlands was 16.46 ± 0.40 kg, statistically showing a significant difference (p <0.05). The onset of postpartum estrus in less or equal to 3 months in the highlands was statistically higher (80%; p <0.05) as compared to cows in the lowlands (20%). Estrogen levels at postpartum estrus was 502.84 ± 232.20 pg/ml and 272.95 ± 184.43 pg/ml in the highlands and lowlands respectively, showed statistically significant differences (p <0.05). Increased postpartum estrogen levels that occurred every month in the two groups showed significant differences (p <0.05). From the results of the study, it can be concluded that the Bali cattle raised in the highlands show better reproductive performance than those maintained in the lowlands.
Keterlambatan pubertas merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh peternak sehingga menyebabkan keterlambatan dalam produksinya. Beberapa hormon telah digunakan dalam penanganan kasus keterlambatan pubertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan gonadorelin dalam penanganan keterlambatan pubertas pada sapi bali. Sapi bali yang digunakan adalah sapi bali betina yang telah berumur 24 bulan atau lebih yang belum menunjukkan tanda estrus untuk pertama kali (pubertas). Sapi bali betina dibagi menjadi 2 kelompok masing masing terdiri dari 16 ekor. Kedua kelompok diberi perlakuan berupa injeksi gonadorelin dengan dosis untuk kelompok 1 (P1) 50 ?g/ekor dan kelompok 2 (P2) 100 ?g/ekor. Pengamatan untuk diameter folikel dilakukan dengan USG sebelum injeksi gonadorelin dan sesudah munculnya estrus. Pengamatan terhadap munculnya estrus dan intensitas estrus dilakukan 2 kali sehari yaitu pukul 06.00 - 08.00 WITA dan pukul 17.00 - 19.00 WITA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata diameter folikel sebelum injeksi gonadorelin untuk P1 = 4,38 mm dan P2 = 4,41 mm sedangkan saat munculnya estrus rata rata diameter folikel untuk P1 = 7,68 mm dan P2 = 10,83 mm. Rata rata waktu munculnya estrus pada P1 = 6,38 hari sedangkan P2 = 4 hari, sedangkan intensitas estrus pada P1 = 1,5 dan P2 = 2,56. Secara statistik perbedaan diameter sebelum perlakuan tidak bermakna (p>0,05) sedangkan saat estrus terjadi perbedaan yang bermakna (p<0,05) diantara kedua perlakuan. Waktu munculnya estrus dan intensitas estrus secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05) diantara kedua perlakuan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian gonadorelin dapat merangsang perkembangan folikel dan menyebabkan munculnya estrus pada sapi bali betina yang mengalami keterlambatan pubertas.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan semen ayam cemani terhadap moltilitas dan daya hidup spermatozoa pada pengencer ringer laktat kuning telur yang disimpan pada suhu 4°C. Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tujuhkelompok perlakuan lama penyimpanan, yaituT0 = penyimpanan selama 0 jam, T1= penyimpanan selama 12 jam, T2 = penyimpanan selama 24 jam, T3 = penyimpanan selama 36 jam, T4 = penyimpanan selama 48 jam, T5 = penyimpanan selama 60 jam, T6 = penyimpanan selama 72 jam. Variabel yang diamatiberupamotilitas progresif (%)dan daya hidup spermatozoa (%). Motilitas diamati secara subyektif di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400kali,sedangkan daya hidup diamati dengan pengecatan eosin-nigrosin. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empatkali.Data yang diperoleh dianalisisdengan uji sidik ragamdan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan berpengaruh nyataterhadap motilitas dan daya hidup sperma.Setelah 70 jam penyimpanandidapatkan motilitas spermatozoa 42,00±0,8% dandaya hidup 44,00±0,82%.Pada penelitian ini dapat disimpulkan bawa lama penyimpanan semen ayam cemani menggunakan pengencer ringer laktat kuning telur pada suhu 4º C masih layak digunakan selama 60 jam penyimpanan dengan motilitas 46,00±0,81% dandaya hidup 50,75±0,96%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.