Atmospheric phase delay is one of the most significant errors limiting the accuracy of Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) results. In this research, we used the Generic Atmospheric Correction Online Service for InSAR (GACOS) data to correct the tropospheric delay modeling from the persistent scatterers’ InSAR monitoring. Eighty-one (81) Sentinel-1A images and tropospheric delay maps from GACOS monitored land subsidence in Surabaya city between 2017 and 2019. InSAR processing was carried out using the GMTSAR software, continued with StaMPS and TRAIN, which were used to correct the tropospheric delay of PSInSAR-derived deformation measurements. The results before and after the atmospheric phase delay correction using GACOS were confirmed and analyzed in the main subsidence area. The findings of the experiments reveal that the atmospheric phase affects the mean LOS velocity results to some extent. The average difference between PS-InSAR before and after tropospheric correction is 1.734 mm/year with a standard deviation of 0.550 mm/year. The significance test of the two variables, 95%, showed that the tropospheric correction with GACOS data could affect the PS-InSAR results. Furthermore, GACOS correction may increase the error at some points, which could be due to its turbulence data’s low accuracy.
Kota Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia yang memiliki populasi hingga 3 juta jiwa.Sebagai kota metropolitan, Surabaya telah menjadi pusat berbagai kegiatan dengan fasilitas yang dibangun dengan baik. Berdasarkan penelitian geologi yang telah dilakukan, Kota Surabaya dilewati oleh Sesar Kendeng yang perlu menjadi perhatian khusus karena patahan ini diteliti aktif dan bergerak secara terus menerus. Dengan demikian, aktivitas dari sesar ini dimungkinkan akan menjadi ancaman di daerah ini. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengurangi tingkat risiko yang terjadi maka perlu dilakukan pemantauan pada aktivitas Sesar Kendeng secara berkala. Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam pengamatan perubahan permukaan tanah atau deformasi adalah metode Permanent Scatterer Interferometry Synthetic Aperture Radar (PS-InSAR) menggunakan citra satelit Sentinel-1 tipe single look complex dengan akuisisi data tahun 2017-2019. Hasil dari pengolahan PS-InSAR menunjukkan sebagian besar penurunan permukaan tanah (subsidence) terjadi di bagian Surabaya Utara (Asemrowo dan Morokrembangan) dan Timur (Kenjeran, Sukolilo, dan Gunung Anyar Tambak) dengan velocity penurunan rata -rata sebesar 50 mm/tahun. Sedangkan di bagian Surabaya Barat yang dilewati oleh Sesar Kendeng mengalami kenaikan muka tanah (uplift) dengan velocity kenaikan rata-rata sebesar 20 mm/tahun. Hasil dari penelitian ini divalidasi dengan data deformasi GPS pada tahun 2017-2019.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.