This study aimed to determine how the arrangement of the Kipas Chandani dance worked. The problem was focused on the arrangement of the dance through the construction method I and construction method II. To approach this problem, the theoretical reference from Jacqueline Smith 1985 in Ben Suharto's translation book entitled Dance Composition: A Practical Guide for Teachers was used. The data were collected through the creative process of practical dance arrangement and recording of dance scripts all through the process of construction methods I and II and qualitatively been analyzed. This study concluded that the arrangement of the Chandani Fan dance worked as a new creation dance material at the University of PGRI Palembang through the construction method I and construction method II with the result that the concept contained in the Chandani Fan dance was A visualization of today’s woman figure with all their life activities. The display was packaged in the form of masculine and feminine movements. In certain parts the movement pattern was made wider in order to create a masculine impression, while for the feminine movement pattern is manifested in soft, light, continuous and regular movements.
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Rangsang Audio Sebagai Motivasi Pada Penciptaan Karya Tari Tunggu Tubang Dalam Pembelajaran Koreografi Di Universitas PGRI Palembang†Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penciptaan karya tari Tunggu Tubang dalam pembelajaran koreografi dengan rangsang audio sebagai motivasi dalam ide kreatif mahasiswa Jurusan Pendidikan Kesenian Universitas PGRI Palembang. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari observasi partisipan dan proses pembelajaran pada mata kuliah Garap Sanggit Tari pada semester VII di Program Studi Pendidikan Sendratasik. Pengumpulan data yang digunakan melalui teknik observasi, wawancara serta dokumentasi pementasan karya tari hasil pembelajaran melalui ujian akhir semester. Hasil penelitian menunjukan bahwa rangsang audio menjadi motivasi pada penciptaan karya tari Tunggu Tubang yang merupakan tari tradisonal berakar dari tradisi masyarakat Semendo yang melestarikan kebiasaan turunan agar mematuhi kaidah-kaidah di dalam rumah sebagai saudara yang baik sesamanya. “Tunggu dapat diartikan menanti atau menunggu, sedangkan “Tubang†disebutkan tak lekang karena panas dan tak lapuk karena hujan. Kata Kunci: Rangsang Audio, Motivasi Belajar, Koreografi
Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan gangguan kesulitan belajar matematika yang dialami siswa kelas rendah di MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. Salah satu penyebab kesulitan belajar matematika yaitu penggunaan metode dan strategi yang masih konvensional. Guru masih menerapkan pembelajaran yang yang berorientasi pada guru yaitu ceramah dan penugasan. Karena itu, penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan cenderung melibatkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif sangat diperlukan agar mempermudah proses pembelajaran terutama siswa yang mengalami berkesulitan belajar. Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik yang mengalami kesulitan belajar matematika di kelas rendah. Data yang dianalisis berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya menggunakan validitas data triangulasi sumber dan teknik. Hasil menyatakana bahwa terdapat beberapa strategi guru dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik kelas rendah MI Muhammadiyah Gonilan Kartasura. Strategi yang dilakukan berupa; 1) Memberikan jam tambahan/pretest, 2) Program remidial, 3) Memonitor peserta didik secara khusus, 4) Menggunakan media pembelajaran, dan 5) Memberikan motivasi. Dari strategi tersebut, dapat membantu kesulitan belajar siswa kelas rendah yang menalami berkesulitan belajar pada pelajaran matematika.<p class="PageNumber1"> </p>
sebagai bentuk pembelajaran cabang seni produk kreatif yaitu menghasilkan satu buah gandik siap pakai sebagai perlengkapan kepala pada tari tradisional juga tari kreasi di Kota Palembang. Metode kegiatan tersebut merupakan metode praktik dan presentasi berbagai proses pembuatan dan fungsi setiap media dan alat yang dijadikan sebagai media belajar. Hasil dari pembuatan gandik sebagai accesoris tari meruapakan hasil kerajinan tangan siap pakai melalui beberapa proses dan cara pembuatan.
ABSTRAKPenelitian ini membahasMakna Gerak Tari Gending Sriwijaya Di Sanggar Dinda Bestari dengan tujuan agar makna tari penyambutan di Sumatera Selatan dapat terdokumentasikan dengan hasil deskripsi penelitian yang telah dilakukan.Tari Gending Sriwijaya merupakan tarian yang terinspirasi dari Lagu Gending Sriwijaya. Setelah lagu dan syair “Gending Sriwijaya†selesai pada tahun 1944, maka pemerintahan Jepang pada saat itu meminta agar diciptakan sebuah tarian untuk menyambut kedatangan para pembesar negara ke Keresidenan Palembang, dan saat ini menjadi Provinsi Sumatera Selatan.Makna gerak tari Gending Sriwijaya menyimbolkan hubungan manusia dengan sang pencipta, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Gerak-gerak tari tersebut mengandung makna kehidupan dan mengenang kejayaan Sriwijaya di Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif, sehingga akan di deskripsikan sesuai dengan hasil analisis data.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.