Perbankan berperan dalam perkembangan ekonomi yaitu dalam memacu pertumbuhan perekonomian. Fungsi utama bank adalah sebagai perantara keuangan dari pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting, dimana dalam kehidupan masyarakat sebagian besar melibatkan jasa dari sektor perbankan. Profitabilitas perbankan merupakan rasio untuk mengetetahui kinerja keuangan dari perbankan. Hasil penelitian dari dari Ali dan Laksono (2017) masih menarik untuk dikembangkan baik variabelnya maupun obyek penelitiannya. Penelitian ini mengambil obyek pada Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia yang mempunyai Aset di atas 500 milyar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan dalam seluruh perbankan yang berkategori Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia2013 -2017. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1.637 perbankan yang tercatat sampai dengan tahun 2018. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (pertimbangan tertentu) yaitu dengan pertimbangan yaitu BPR dengan asset diatas 500 milyar selama 5 tahun terakhir. Atas dasar pertimbangan tersebut menghasilkan sampel 8 Bank Perkreditan Rakyat Hasil penelitian menunjukkan Capital adequacy ratio (CAR) Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank (H1 diterima).Non Performing Loan (NPL) Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas bank (H2 ditolak). Loan to deposit ratio (LDR) Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas bank (H 2 diterima). Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia terbukti mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas bank (H4 diterima). Net Interest Margni (NIM) Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia mempunyai pengaruh negative dan signifikan terhadap profitabilitas bank (H5 diterima). Kata Kunci : capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL), loan to deposit ratio (LDR), biaya operaional dan pendapatan operasional (BOPO), net interest margin (NIM)dan return on assets (ROA)

Manufacturing industry currently plays an important role in meeting the needs of society. The social concern factor, namely Corporate Social Responsibility Disclosure (CSR) and governance, namely Good Corporate Governance (GCG) which is disclosed in the company's financial statements can affect the value of the company. This research was conducted to prove the role of disclosure of these two factors for the value of the company in the future. This study uses a population of manufacturing industry companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2015-2019. The results of linear regression testing indicate that CSR disclosure has a positive effect on firm value and GCG disclosure has a positive effect on firm value. This shows that disclosure is an important thing to consider in assessing the company. The more disclosure of the value of the company will increase. The control variables in this study are cash holding, cash value and firm size, only company size has a negative effect on firm value. So that small companies are more able to increase the number of CSR and GCG disclosures compared to large companies. This shows the ability to master the conditions of small companies is more efficient and effective than large companies.