Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aturan nafkah iddah menurut hukum Islam dan perundang-undangan di Indonesia dan untuk mengetahui cara penyelesaian nafkah iddah dan pertimbangan hakim Pengadilan Agama Stabat Kab. Langkat dalam mengabulkan permohonan nafkah iddah. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpuluna data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil kesimpulan dari penelitian ini bahwa didalam peraturan perundangan-undangan aturan nafkah iddah telah diatur sesuai dengan aturan yang terdapat didalam agama Islam yakni pemberian nafkah iddah merupakan hal yang harus dipenuhi oleh suami pada saat terjadinya perceraian, dan apabila suami melalaikan kewajiban ini maka dapat diajukan gugatan di Pengadilan. Cara penyelesaian nafkah iddah dan hal-hal yang menjadi pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Stabat Kab. Langkat dalam mengabulkan permohonan nafkah iddah adalah dengan berdasarkan pada surat gugatan mengenai pemberian nafkah iddah yang tercantum dalam gugatan pokok kemudian melakukan penilikan lebih lanjut mengenai nominal pemberian nafkah iddah, namun mengenai jumlah nominalnya pemberian nafkah iddah itu adalah sepenuhnya hasil kesepakatan dari kedua belah pihak. Pada pengambilan putusan, Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Stabat dalam penyelesaian nafkah iddah mengacu kepada Undang-undang yaitu : a. Undang-undang No. 14 tahun 2006 tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan kehakiman. b. Undang-undang No. 1 tahun 2006 tentang perkawinan. c. Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Mahkamah Agung. d. Undang-undang No. 7 tahun 2009 tentang Undang-undang Peradilan Agama.
This research is motivated by the low problem solving ability of students in Mathematics in class V SDIT Nurut Taqwa West Cikarang. This study aims to improve the ability to solve Mathematical problems through Problem Posing learning models for fifth grade students at SDIT Nurut Taqwa Cikarang Barat. This research method uses Classroom Action Research (CAR) which consists of 3 cycles. Each cycle consists of stages of action planning, implementation of actions, stages of observation and assessment, then reflection. Subjects numbered 19 students. The data in this collection was obtained using data collection techniques in the form of written tests and observations. The criterion for success in this study is if 80% of the number of students reach the KKM value that has been set is 70. Based on the results of the study obtained in cycle I, the problem solving ability of students obtained a percentage of mastery learning by 32% with an average value of 58.95. In cycle II, the problem solving ability of students obtained a percentage of completeness of 63% with an average value of 74. In cycle III, the problem solving ability of students obtained a percentage of mastery learning by 89% with an average value of 85. The conclusion of this study is a model Problem Posing learning can improve Mathematical problem solving skills in fifth grade students at SDIT Nurut Taqwa Cikarang Barat. AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa dalam mata pelajaran Matematika di kelas V SDIT Nurut Taqwa Cikarang Barat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Matematika melalui model pembelajaran Problem Posing pada siswa kelas V di SDIT Nurut Taqwa Cikarang Barat. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, tahapan pengamatan dan penilaian, kemudian refleksi. Subjek berjumlah 19 siswa. Data dalam pengumpulan ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes tertulis dan observasi. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila 80% dari jumlah siswa mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pada siklus I, kemampuan pemecahan masalah siswa memperoleh presentase ketuntasan belajar sebesar 32% dengan nilai rata-rata sebesar 58,95. Pada siklus II, kemampuan pemecahan masalah siswa memperoleh presentase ketuntasan 63% dengan nilai rata-rata sebesar 74. Pada siklus III, kemampuan pemecahan masalah siswa memperoleh presentase ketuntasan belajar sebesar 89% dengan nilai rata-rata sebesar 85. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Posing dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Matematika pada siswa kelas V di SDIT Nurut Taqwa Cikarang Barat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.