Penggunaan obat anti nyamuk berbahan dasar kimia marak dilakukan seiring meningkatnya populasi nyamuk demam berdarah (DBD). Pencegahan nyamuk dengan memanfaatkan bahan alami menjadi salah satu alternatif yang tidak hanya menguntungkan bagi manusia tapi juga lingkungan sekitar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas daun mint, lengkuas, Sambiloto, babadotan, daun alpukat, daun salam, pucuk merah, dan daun zodia sebagai obat anti nyamuk elektrik terhadap nyamuk Aedes aegypti. Prosedur penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 8 variabel bebas (8 tanaman) dan 1 variabel terikat (nyamuk Aedes aegypti). Jumlah perlakuan sebanyak 9 dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa dalam waktu 5 menit, ekstrak yang paling efektif untuk mortalitas nyamuk adalah pada ekstrak daun Alpukat dan daun Salam sebanyak 100%, ekstrak lengkuas sebanyak 82,22%, esktrak daun Mint sebanyak 51,11%, dan ekstrak daun Babadotan sebanyak 8,89%. Ekstrak daun salam dan daun alpukat mampu membunuh nyamuk dalam waktu 5 menit, lengkuas dan daun mint mampu membunuh nyamuk dalam waktu 10 menit dengan persentase lengkuas yang lebih besar. Ekstrak daun Babadotan mampu membunuh nyamuk dalam waktu 20 menit, sedangkan ekstrak Zodia mampu membunuh nyamuk dalam waktu 30 menit (perhitungan menit ke-25 dan menit ke-30). Hasil analisis menunjukkan signifikansi sebesar (0,00) < 0,05 yang berarti ekstrak tanaman berpengaruh nyata terhadap mortalitas nyamuk Aedes aegypti L.
Background: Kemandirian menjadi salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, melalui kemandirian belajar akan membawa perubahan sikap serta perubahan positif dalam setiap tindakan siswa. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran biologi kelas X SMA YKPP Pendopo. Metode: Metode penelitian termasuk deskriptif kuantitatif. Teknik sampling menggunakan teknik sampling jenuh, dengan subjek penelitian ialah kelas X.IPA 1 dan X.IPA 2 SMA YKPP Pendopo. Instrumen dalam penelitian menggunakan angket sebagai data primer dan lembar observasi yang digunakan untuk mengambil data sekunder pada saat pengamatan kegiatan-kegiatan kemandirian belajar siswa. Angket yang digunakan berupa angket dengan skala bertingkat. Teknik analisis data menggunakan model Rasch melalui program Winsteps untuk menganalisis Person Item Map, Person Fit Order, Scalogram, dan Person Measure. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 responden terdapat 63 siswa yang memiliki kemandirian yang tinggi dan termasuk valid dengan nilai logit di atas 0,00, kemudian 3 siswa yang memiliki kemandirian yang rendah dengan nilai logit di bawah 0,00 dan 6 siswa dinyatakan tidak valid dikarenakan tidak memenuhi kriteria misfit. Kesimpulan: Siswa kelas X SMA YKPP Pendopo memiliki kemandirian yang tinggi dengan persentase sebesar 87,5%. Kemandirian belajar siswa yang tinggi ditunjukkan dari kecenderungan siswa yang lebih banyak menyetujui item pernyataan pada angket, yaitu pada indikator tanggung jawab yang didukung dari hasil observasi bahwa sebesar 62,5% siswa selalu menunjukkan sikap tanggung jawab dan sebesar 44,43% siswa selalu menunjukkan sikap disiplin.
Penguatan karakter anti korupsi merupakan suatu cara pendidikan yang berupa proses perubahan sikap mental yang terjadi pada diri seseorang, yang lebih tersistem serta mudah terukur, yaitu perubahan perilaku anti korupsi. Adapun sasaran dari penguatan karakter anti korupsi tidak terbatas pada usia, jenjang pendidikan, ataupun lingkungan selagi ia mampu dalam menerima pendidikan atau penguatan karakter. Dalam hal ini tentu dapat diterapkan pada PNS dengan lingkungan terkecilnya yaitu lurah, dimana PNS merupakan pelaku korupsi terbanyak di Semarang. Melihat dari urgensi korupsi di Indonesia yang harus segera diselesaikan, penting adanya pengabdian dalam hal penguatan karakter anti korupsi bagi lurah di Semarang salah satunya yaitu di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Peran pendampingan dari perguruan tinggi khususnya UNNES, dilakukan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, oleh tim dosen. Jika upaya ini dilaksanakan secara berlanjut, diharapkan memberikan kesadaran kepada aparatur desa tentang karakter anti korupsi dan bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan. Hal tersebut pula yang sedang dihadapi oleh Kecamatan Gunungpati. Perlunya penguatan karakter anti korupsi bagi lurah di lingkungan Kecamatan Gunungpati memiliki urgensi untuk segera diselesaikan. Pengabdian ini berfokus pada upaya untuk (1) Memberikan pengetahuan kepada aparatur desa atau lurah mengenai karakter anti korupsi melalui materi tertulis dan lisan; (2) Memberikan pemahaman kepada aparatur desa atau lurah mengenai pentingnya karakter anti korupsi melalui dan kegiatan terstruktur; (3) Memberikan pelatihan kepada aparatur desa atau lurah mengenai cara pengimplementasikan karakter anti korupsi dalam menjalankan tugas sebagai aparatur desa atau lurah dan dalam kehidupan sehari-hari; dan (4) Melakukan pendampingan dalam pengimplementasian karakter anti korupsi dalam beberapa jangka waktu tertentu. Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa publikasi di jurnal nasional (S3/S4/S5/S6) yakni di jurnal Intergralistik UNNES (accepted) dan berita media massa cetak/elektronik. Target capaian yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yakni (1) Lurah memiliki pemahaman yang benar tentang korupsi dan karakter anti korupsi; (2) Lurah memiliki pemahaman yang benar tentang dampak korupsi dan pentingnya karakter anti korupsi; (3) Lurah memahami cara mengimplementasikan karakter anti korupsi; dan (4) Lurah mampu menjadi pemrakarsa dalam mengimplementasikan karakter anti korupsi.
Setiap desa pada dasarnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai peluang untuk mempercepat pembangunan masyarakat desa. Masing-masing kepala desa hingga kepala daerah memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan pembangunan sebagai wujud tugas tambahan dalam melaksanakan prinsip otonomi daerah. Pemerintah daerah menjadi sala satu landasan perubahan sistem tata pengaturan atau tata pemerintahan (governance system) yang penting dalam sejarah pembangunan politik dan pengelolaan administrasi pemerintah secara nasional. Salah satu permasalahan yang dialami oleh masyarakat desa di desa Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus adalah adanya ketimpangan antara satu desa dengan desa yang lain Pemuda di desa Lau sebagian besar bekerja sebagai buruh pabrik rokok bagi kaum perempuan, dan buruh bangunan bagi kaum laki-laki, berbeda dengan masyarakat di desa Colo dimana mata pencaharian lebih beragam. Maka diperlukan kegiatan pendampingan untuk mengembangkan mata pencaharian bagi masyarakat desa khususnya pemuda desa Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Permasalahan yang dialami mitra adalah , pertama Masyarakat desa belum memiliki keterampilan lain selain menjadi buruh pabrik maupun buruh bangunan, kedua masyarakat Desa Lau telah memiliki komunitas remaja akan tetapi tidak aktif melakukan kegiatan. Ketiga, Masyarakat Desa Lau jarang sekali mendapatkan pelatihan dari dinas, maupun perguruan tinggi . Ke empat Masyarakat desa Lau belum memiliki kemampuan kewirausahaan. Tahapan kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi.
Social conservation values are very important to be maintained and preserved. Social conservation values are the source of Indonesians character. Social conservation values comes from the values of local wisdom that exist in each ethnic, and Indonesian community, one of them is the Samin Tribe. This study aims to find the local wisdom values of the Samin community that are threatened with extinction due to modernization. This study uses a qualitative method, with the process of collecting data carried out through interviews with local leaders of the Samin community in Kudus Regency. Interviews were conducted to explore hereditary social activities about beliefs, traditions, social interactions and livelihoods. The results showed that the Samin Community conserved social values in the form of teachings that must be abandoned and teachings that should be done. Some teachings that should not be carried out are prohibitions of slander, greed, irritability, accusation without proof, jealousy, being bad towards others, accusing, stealing, picking or taking something that is still integrated with the main part, finding other people's things. The teaching that must be done is understanding the property itself, being honest, obeying the teachings, and getting along well. The values of the local wisdom of the Samin community can not only be applied to the local people of the Samin tribe, but can be implemented nationally and globally. Globally, the wisdom value of the Samin community can create world peace.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.