Respirasi tanah merupakan salah satu penyumbang emisi CO2 ke atmosfer sehingga meningkatkan pemanasan global. Salah satu upaya untuk menguranginya adalah dengan pengaplikasian biochar dari limbah pertanian untuk menurunkan nilai CO2 dari proses respirasi tanah. Cangkang kelapa sawit berpotensi menjadi biochar, karena mengandung hemiselulosa, selulosa dan lignin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan variasi dosis biochar cangkang kelapa sawit terhadap emisi CO2 yang dihasilkan dari proses respirasi tanah dan mendapatkan karakteristik biochar yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan SNI 06-3730-1995. Biochar cangkang sawit dipirolisis dengan suhu 600°C selama 1 jam dan diaktivasi menggunakan NaOH. Biochar kemudian ditambahkan ke tanah dengan variasi dosis 0, 8, 10, dan 12% lalu diinkubasi selama 10 hari. Emisi CO2 dari laju respirasi tanah diukur dengan metode titrasi asam basa. Dari penelitian ini diketahui bahwa biochar cangkang sawit terbuat telah mematuhi syarat untuk kadar air, kadar abu, dan kadar volatil dan kadar fixed carbon sesuai SNI. Pada perlakuan penambahan dosis 12% biochar cangkang sawit menghasilkan emisi CO2 terbesar pada waktu inkubasi hari ke-2 yaitu 0,0384 mgCO2-C/g tanah. Nilai ini lebih besar 75% jika dibandingkan tanah tanpa penambahan biochar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.