AbstrakJurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.)
Keywords: MRSA, vancomycin, vitamin C, Minimum Inhibitory Concentration (MIC)Nefrotoksisitas akibat penggunaan jangka panjang vankomisin menjadi masalah serius pada pasien infeksi MRSA dan penggunaan vitamin C telah terbukti mengurangi efek samping ini. Vitamin C dalam kombinasinya dengan antibiotik dapat meningkatkan hambatan pertumbuhan MRSA melalui mekanisme pembentukan Reactive Oxygen Spesies (ROS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek kombinasi vankomisin dan vitamin C terhadap pertumbuhan MRSA dan untuk mengetahui konsentrasi minimum vitamin C yang dapat menurunkan Kadar Hambat Minimum (KHM) vankomisin. Jenis penelitian adalah quasi experimental design dengan 7 kelompok, berupa 1 kelompok kontrol negatif yang diberikan vankomisin dan 6 kelompok perlakuan yang diberikan vankomisin dan vitamin C dengan konsentrasi 0,4; 0,8; 1,6; 3,2; 6,4; dan 12,8 mg/mL. Pengukuran KHM menggunakan metode mikrodilusi dengan 4 kali pengulangan. Nilai KHM vankomisin pada kelompok perlakuan tidak mengalami penurunan dibandingkan kelompok kontrol yaitu 1 µg/mL. Efek kombinasi didapatkan dengan perhitungan Kadar Hambat Fraksional Indeks (KHFI) yang menunjukkan efek indifferent pada semua kelompok perlakuan. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada efek pada kombinasi vankomisin dan vitamin C yang dibandingkan dengan kelompok kontrol dan penambahan vitamin C hingga konsentrasi 12,8 mg/mL tidak menurunkan KHM vankomisin.Kata kunci: MRSA, vankomisin, vitamin C, Kadar Hambat Minimum (KHM)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.