Stabilitas peternakan unggas di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh ketergantungan bahan baku impor yang kuantitas dan harganya dinamis. Pendekatan yang dapat dilakukan yakni memanfaatkan pakan lokal yang mampu menyeimbangi protein dalam pakan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan antara biaya pakan lokal dengan pakan pabrikan yang diberikan pada ternak ayam KUB. Pemeliharaan ayam dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2022 di kandang pemeliharaan ayam KUB Politani Pangkep. Data secara deskriptif dengan dua perlakuan yakni pakan pabrikan PT Charoen Pokphand (P1) dan pakan lokal (P2). Parameter yang diamati adalah penggunaan biaya dan pendapatan dari kedua perlakuan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 ekor DOC ayam KUB yang dipelihara selama 1 periode (8 pekan) pada kandang litter free range. Hasil penelitian memerlihatkan total biaya yang dikeluarkan pada P1 dan P2 secara berturut turut adalah Rp. 1.962.719 (P1) dan Rp. 1.527.100 (P2). Penerimaan hasil penjualan ternak sebesar Rp. 2.760.000 (P1) dan Rp. 1.527.000 (P2), sehingga diperoleh pendapatan antara P1 dan P2 masing-masing Rp. 797.281 dan Rp. 497.900. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan penggunaan pakan pabrikan memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan pakan lokal, namun memberikan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan P2. Hal ini disebabkan tingginya harga tawar berdasarkan bobot badan ternak yang diperoleh.
Evaluasi semen ternak ayam kampung merupakan langkah awal dalam menentukan kualitas sebagai bibit pejantan. Pemberian pakan tambahan berupa pakan larva BSF diduga mampu meningkatkan dari segi motilitas spermatozoa. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya pemberian pakan berprotein tinggi dan sifatnya berkelanjutan. Kajian proposi pakan tambahan BSF perlu dilakukan untuk menentukan komposisi yang terbaik kaitannya dengan kualitas spermatozoa ayam kampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas spermatozoa setelah pemberian pakan tambahan BSF serta untuk mengetahui komposisi pemberian larva BSF yang sesuai ke dalam pakan ternak ayam kampung. Data diolah menggunakan pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan yakni Jagung giling 50% + Pakan Komersil 50% (P0), Jagung giling 50% + pakan komersil 25% + Larva BSF segar 25% (P1), Jagung giling 50% + pakan komersil 30 % + Larva BSF segar 20% (P2), Jagung giling 50% + pakan komersil 35% + Larva BSF segar 15% (P3). Hasil menunjukkan pemberian pakan tambahan larva BSF segar 15% (P3) mampu memberikan volume yang lebih tinggi yaitu 0,53 mL dan motilitas yang berpengaruh nyata (P<0,05) sebesar 85%. Kesimpulan yang dapat ditarik yaitu pemberian pakan tambahan sebesar 15% direkomendasikan sebagai komposisi terbaik guna meningkatkan kualitas semen ayam kampung.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.