Guru sebagai fasilitator dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas diharapkan dapat terus berinovasi memberikan perlakuan seperti metode, model, pendekatan, dan media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kondisi siswa yang ada di kelas. Munculnya perubahan dan pergeseran paradigma belajar, memberikan dampak pada berbagai aspek pembelajaran. Untuk mengetahui kesesuaian masalah dengan solusi maka pada tahap awal dilakukan dengan analisis kebutuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan peserta didik tentang media pembelajaran di sekolah, yaitu pendapat peserta didik tentang penggunaan internet dan media pembelajaran dalam bentuk modul elektronik interaktif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan hasil studi lapangan dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran elektronik modul interaktif pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit sangat dibutuhkan dan layak untuk dikembangkan dengan persentase 84,23 %. Saran yang ingin disampaikan berdasarkan hasil studi lapangan adalah sangat diperlukannya pengembangan media pembelajaran dengan menggunakan modul elektronik pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit di sekolah

This study isto investigate: (1) initial student’s interest, intrinsic motivation, and curiosity in learningscience, (2) to the relationship between student’s interest and curiosity in Learning Science, (3) therelationship between intrinsic motivation and curiosity in Learning Science, (4) the relationship betweenstudent’s interest and intrinsic motivation with curiosity in Learning Science. The subject in this study isstudents of seventh- grade Integrated Islamic Junior High School Medan. The path analysis was applied toconceive the liaison between student’s interest, intrinsic motivation, and curiosity in Learning Science. Thefindings were indicated that the most of the initial students’ level of interest, intrinsic motivation, andcuriosity in learning science positively in very high and high level. The relationship between interest,intrinsic motivation with curiosity toward science was acquired multiple R is 0,992.It shows a very stronglevel of relationship between students’ interest, intrinsic motivation, and curiosity. The linearity relationshipbetween interest, intrinsic motivation and curiosity is the students' curiosity towards science lessonsincreased due to increased interest and intrinsic motivation. In the significance Fcolumn in the ANOVAtable, F-value <0,05 or p-value> t-Statistic means interest is very influential on curiosity

Kemajuan Pendidikan tidak terlepas dari kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Kreatifitas guru dalam membuat suatu bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan menjadi faktor ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru mampu merancang suatu media pembelajaran sesuai perkembangan zaman dan tidak terlepas dari tuntutan kurikulum. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perangkat ajar E-Modul Praktikum Fisika SMA Berbasis Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Keterampilan Proses Sains yang valid. Model Pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model 4-D. Tahapan-tahapan dalam 4-D model terdiri atas beberapa fase, yaitu tahap Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran). Pada penelitian ini dibatasi pada tahap Develop uji validitas produk. Teknik pengumpulan data menggunakan Instrumen Validitas E-Modul Praktikum Fisika SMA Berbasis model PBL. Teknik analisis data validitas menggunakan Skala Likert yang disusun dalam bentuk pertanyaan dengan 5 (lima) kriteria respon. Hasil penelitian dari uji validitas didapatkan bahwa Bahan Ajar dalam bentuk E-Modul Praktikum Fisika SMA Berbasis model PBL terhadap ketrampilan Proses Sains siswa dengan kategori sangat valid dengan nilai 88,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa E-Modul Praktikum Fisika SMA Berbasis model PBL dapat diujicobakan.